Beranda » BLOG » Program Hamil » Jaga Mental Sehat, Agar Bumil Tetap Kuat
Jaga Mental Sehat, Agar Bumil Tetap Kuat
Kesehatan mental yang baik saat hamil tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi Bunda tetapi juga pada di kecil di dalam kandungan.
Dari menyiapkan kamar bayi hingga membeli pakaian dan kebutuhan bayi lainnya, pastinya sudah Bunda pikirkan jauh-jauh hari sebelum kehadiran si kecil. Banyak hal yang harus Bunda persiapkan sebelum bayi lahir. Tapi ada satu hal yang sering terlupakan, yang lebih penting daripada pakaian atau aksesori apa pun, yaitu kesehatan mental Bunda.
Saat semua sibuk mempersiapkan kedatangan bayi, Bunda mungkin lupa untuk memastikan bahwa menjaga kesehatan mental saat hamil adalah hal yang penting. Yuk, cari tahu tanda cara merawat mental Bunda selama hamil di sini.
Baca Juga: Bumil Alami Gangguan Mental, Risiko Lahir Lebih Awal?
Perubahaan Mood saat Hamil
Jika Bunda mengalami mood yang cepat berubah saat hamil, itu adalah hal yang normal. Mood swing yang Bunda alami bisa saja disebabkan oleh perubahan hormonal yang signifikan yang terjadi dalam tubuh selama kehamilan.
Tanya Ferly tentang Promil?
Selain perubahan hormonal, faktor-faktor lain juga dapat memengaruhi perubahan mood selama kehamilan. Ini termasuk stres terkait kehamilan, ketidaknyamanan fisik seperti mual dan muntah, kelelahan, perubahan dalam hubungan sosial atau dukungan, serta kekhawatiran tentang masa depan sebagai seorang ibu.
Perubahan mood yang normal selama kehamilan cenderung sementara dan dapat diatasi dengan dukungan sosial, pola makan sehat, istirahat yang cukup, dan menjaga gaya hidup yang seimbang.
Namun, jika Bunda mengalami perubahan mood selama hamil yang terlalu kuat, berkelanjutan, atau mengganggu kegiatan sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.
Kesehatan Mental Mengganggu Bumil
Ada beberapa gangguan mental yang bisa terjadi selama kehamilan:
1. Depresi saat hamil
Depresi adalah perasaan sedih atau merasa sedih atau mudah tersinggung selama beberapa minggu atau bulan. Bunda yang pernah mengalami depresi sebelum hamil, memiliki risiko tinggi untuk mengalami depresi kembali saat hamil.
Depresi saat hamil bisa terjadi karena beberapa alasan, misalnya jika Bunda merasa kelelahan fisik kehamilan dan dibarengi dengan menghadapi banyak stres di tempat kerja atau di rumah. Gejala depresi selama kehamilan dapat mencakup:
- Perasaan sedih, putus asa, atau kosong yang berkepanjangan
- Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukan
- Bunda mengalami kesulitan tidur atau tidur terus
- Perubahan berat badan atau nafsu makan yang tidak terkendali
- Kelelahan yang berlebihan atau kurang energi
- Perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak mampu
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
- Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
Mengatasi depresi selama kehamilan penting untuk kesejahteraan Bunda dan bayi. Dengan perawatan yang tepat, Bunda yang mengalami depresi selama kehamilan dapat menemukan bantuan dan mendapatkan kembali kesejahteraan fisik dan emosionalnya.
2. Anxiety atau kecemasan
Kecemasan selama kehamilan adalah kondisi di mana Bunda mengalami perasaan khawatir, gelisah, atau takut yang berlebihan terkait dengan kehamilan, kelahiran, atau masa depan sebagai seorang ibu.
Kecemasan adalah hal yang umum terjadi selama kehamilan, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, kecemasan yang Bunda alami dapat menjadi masalah serius yang memengaruhi kesejahteraan fisik dan emosional Bunda dan janin.
Penyebab kecemasan selama kehamilan bisa beragam, termasuk hormon yang berubah, ketidakpastian tentang persalinan dan menjadi seorang ibu, perubahan fisik yang dialami oleh tubuh, serta stres dari faktor-faktor eksternal seperti pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan.
Gejala kecemasan selama kehamilan dapat meliputi:
- Perasaan takut atau gelisah yang berlebihan
- Kesulitan tidur atau tidur yang terganggu
- Ketegangan otot dan ketidaknyamanan fisik lainnya
- Kekhawatiran yang berlebihan tentang kesehatan bayi
- Gangguan pencernaan atau masalah makan
- Pikiran yang terus menerus tentang kekhawatiran atau bahaya yang mungkin terjadi
Penting untuk diingat bahwa kecemasan selama kehamilan adalah kondisi medis yang dapat diobati. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental atau dokter kandungan adalah langkah pertama yang penting untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang diperlukan.
Masalah kesehatan mental lain yang bisa muncul termasuk selama kehamilan:
- Gangguan bipolar (episode depresi dengan energi rendah dan mania dengan energi tinggi)
- Gangguan post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Serangan panik (respon fisik yang tiba-tiba dan intens dengan perasaan ketakutan tak terduga dan melumpuhkan)
- Gangguan Obsessive-compulsive disorder (OCD)
- Gangguan makan (seperti bulimia atau anoreksia nervosa)
Baca Juga: Hubungan Olahraga, Kesuburan, dan Peluang Kehamilan
Cara Menjaga Kesehatan Mental saat Hamil
1. Menerapkan Mindfulness
Mempraktikan mindfulness membantu Bunda terhubung dengan dunia di sekitar, saat ke saat, sehingga Bunda tidak tersesat dalam pikiran negatif. Ini berarti meluangkan waktu untuk memperhatikan sepenuhnya momen-momen kecil dalam hidup, seperti merasakan sinar matahari di wajah atau tendangan bayi di perut Bunda.
Praktik mindfulness atau kesadaran secara teratur telah terbukti memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan mental. Ini juga terbukti membantu meredakan kecemasan, stres, kekhawatiran, atau depresi selama kehamilan.
Berikut adalah tips-tips yang dapat membantu Bunda lebih sadar dalam kehidupan sehari-hari:
Melatih kesadaran setiap hari
Saat Bunda menjalani hari, perhatikan pemandangan, suara, aroma, dan sensasi lain di sekitar Bunda. Ini mungkin sulit untuk dilakukan setiap saat, jadi pilih waktu tertentu setiap hari (misalnya saat Bunda berangkat atau istirahat makan siang) untuk benar-benar fokus pada apa yang Bunda alami secara fisik saat itu.
Lakukan rutinitas yang berbeda
Jika Bunda mengikuti rutinitas yang sama setiap hari, mudah untuk berhenti memperhatikan hal-hal yang familiar di sekitar Bunda. Cobalah melakukan sesuatu yang baru, seperti mengambil rute yang berbeda ke toko atau duduk di tempat yang berbeda di tempat kerja. Perhatikan apa yang berubah dan apa yang tetap sama.
Lakukan meditasi
Bunda juga bisa mencoba meditasi kesadaran yang lebih formal, fokus pada pernapasan atau suara di sekitar. Ketika Bunda menyadari pikiran melayang, bawa perhatian Bunda kembali dengan fokus. Yoga dan tai-chi dapat membantu Bunda menjadi lebih sadar akan pernapasan dan gerakan.
Terdapat banyak kursus, sesi, dan aplikasi kesadaran gratis dan berbayar yang tersedia. Bunda bisa mencoba beberapa yang gratis terlebih dahulu untuk mengetahui teknik mindfulness mana yang cocok untuk Bunda.
2. Cobalah Terapi Komplementer
Stres adalah pemicu umum untuk depresi, jadi penting untuk memberi diri Bunda istirahat sesekali untuk membantu melepaskan kekhawatiran yang tertahan. Pijat adalah salah satu cara untuk mengurangi stres, dan ada bukti yang menunjukkan bahwa ini dapat membantu mengatasi kecemasan dan suasana hati rendah selama kehamilan.
Bahkan sebuah pijatan sederhana dari orang yang Bunda cintai bisa efektif menurunkan kecemasan. Jadi, untuk Ayah bisa berperan dalam hal ini. Berikan pijatan yang lembut sebelum tidur pada Bunda dibarengi dengan ucapan yang membangun semangat untuk membantu Bunda terhindar dari kecemasan selama hamil.
Banyak spa dan salon kecantikan menyediakan perawatan pijat selama kehamilan. Pastikan saja terapis Bunda berkualifikasi dan berpengalaman dalam bekerja dengan wanita hamil.
3. Berbicara Tentang Kesehatan Mental Bunda
Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang apa pun selama kehamilan coba bicarakan hal itu dengan pasangan atau dengan orang yang bisa Bunda percaya atau dengan profesional kesehatan seperti psikolog atau dokter. Jika Bunda jujur, Bunda lebih mungkin mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Mengikuti kegiatan yang diisi dengan wanita hamil seperti kelas yoga untuk kehamilan juga bisa menjadi bahan bakar untuk Bunda tetap semangat menjalani kehamilan. Cerita dengan wanita hamil lainnya bisa meredakan kecemasan Bunda.
4. Makan Dengan Baik
Makan dengan baik untuk otak, tubuh, dan bayi Bunda. Pastikan Bunda makan secara teratur agar kadar gula darah tidak turun, yang dapat membuat Bunda merasa lelah dan mudah tersinggung.
Tidak selalu mudah untuk makan dengan baik jika Bunda merasa sedih, atau jika menderita mual selama kehamilan. Tetapi cobalah untuk tetap makan dalam porsi kecil.
Dehidrasi juga dapat membuat sulit untuk berkonsentrasi atau berpikir dengan jelas. Jadi pastikan Bunda mendapatkan rekomendasi 6 hingga 8 cangkir atau gelas sedang (200 ml) cairan per hari. Semua minuman termasuk air, susu, jus buah, minuman herbal, kopi, dan teh. Pastikan Bunda tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari meskipun.
5. Mendapatkan Lebih Banyak Olahraga
Olahraga melepaskan zat kimia di otak yang membuat Bunda akan jauh merasa lebih baik, hormon tersebut adalah endorfin. Pastikan Bunda melakukan olahraga ringan setiap hari. Tanyakan pada dokter olahraga yang aman dilakukan oleh Bunda saat hamil.
Renang adalah pilihan yang bagus karena dapat membuat Bunda tetap bugar, tanpa terlalu memberatkan sendi-sendi.
6. Dapatkan Istirahat dan Tidur yang Cukup
Dengarkan tubuh Bunda. Jika merasa lelah, beristirahatlah atau ambil waktu untuk tidur sejenak. Tidur penting untuk kesehatan mental semua orang dan juga mendukung kehamilan yang sehat. Pastikan Bunda untuk mendapatkan tidur cukup di malam hari selama 8 jam. Kurang tidur bisa membuat mood tidak teratur.
7. Fokus Pada Bayi di Kandungan
Mulai dari usia kehamilan sekitar 15 minggu, bayi sudah dapat mendengar suara Bunda, meskipun mungkin masih sedikit samar, jadi cobalah untuk mengobrol, menyanyi, dan membacakan cerita pada si calon bayi. Ini adalah cara yang bagus untuk terikat dengan bayi selama masa kehamilan dan mungkin membantu Bunda merasa lebih positif.
8. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri
Tertawa adalah salah satu cara terbaik bagi tubuh untuk rileks. Jadi temui teman-teman, nonton film lucu atau serial komedi bersama Ayah, dengarkan podcast favorit, atau baca novel yang membuat Bunda merasa baik.
Nah, itu tadi tips menjaga kesehatan mental saat hamil. Untuk Ayah Bunda yang sedang mencari klinik fertilitas terbaik di Jakarta, yuk, kunjungi klinik Bocah Indonesia.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Gu, J., & Guan, H. B. (2021). Maternal psychological stress during pregnancy and risk of congenital heart disease in offspring: A systematic review and meta-analysis. Journal of Affective Disorders, 291, pp. 32–38. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34023745/
- Lima, et al. (2018). Is the Risk of Low Birth Weight or Preterm Labor Greater when Maternal Stress is Experienced During Pregnancy? A Systematic Review and Meta-analysis of Cohort Studies. PLoS One, 3(7), Artikel e0200594. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30048456/
- Altergott, A. Healthline (2019). Stress and Its Effect on Your Baby Before and After Birth.
- Psychology Today (2019). Taking Care of Mental Health During Pregnancy.
- Kids Health (2017). Taking Care of Your Mental Health During Pregnancy.
- Babycenter (2017). 11 Ways to Survive Stress in Pregnancy.
- Mengenal Penyebab Dismatur dan Cara Mencegahnya - 10/10/2024
- Mengenal Dokter Fertilitas dan Kapan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi - 09/10/2024
- Berapa Biaya Program Hamil Inseminasi? - 08/10/2024
Artikel Terkait:
- Bumil Jaga Nutrisi, Sehat Buat Si Bayi
- Pedoman Makan Daging Sapi Agar Bumil Tetap Aman
- Tips Jaga Tubuh Sehat Sebelum Kehamilan
- Vitamin D3 : Manfaat dan Dosis untuk Ibu Hamil Tetap Eksis
- Jaga Gizi dan Berat Badan, Cara Program Hamil Andalan?
- Heartburn Saat Hamil, Bikin Khawatir Bumil
- Susah Buang Air Besar, Bikin Bumil Gusar
- Dada Sesak bikin Bumil Nangis Terisak