Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Mengetahui Labia Mayora dan Kesehatan Reproduksi Wanita
Mengetahui Labia Mayora dan Kesehatan Reproduksi Wanita
Kata “labia” berasal dari bahasa Latin yang berarti “bibir”. Sesuai dengan namanya, labia mayora adalah lipatan yang menyerupai bibir yang terdapat di sekitar vagina.
Labia mayora adalah lipatan kulit yang melindungi bagian dalam organ intim Bunda yang mirip seperti bibir. Fungsinya adalah melindungi dan menjaga area vagina dari kuman dan infeksi serta menjaga agar tetap bersih.
Jika labia mayora mengalami masalah kesehatan, seperti peradangan atau infeksi, itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan pada organ intim Bunda, lho. Maka menjaga labia mayora tetap bersih dan sehat sangatlah penting.
Baca Juga: Waspada! Ini Ciri-Ciri Miss V Bermasalah
Apa Itu Labia Mayora?
Labia mayora adalah bagian dari organ reproduksi wanita yang dikenal sebagai vulva. Organ ini terletak di daerah kemaluan pada permukaan tubuh di samping labia minora, klitoris, dan vagina.
Tanya Ferly tentang Promil?
Labia mayora terlihat seperti dua lipatan besar di bagian luar vagina. Panjang labia mayora bisa bervariasi antara setiap wanita, tetapi umumnya berkisar antara 2 hingga 10 centimeter.
Labia mayora memiliki peran dalam melindungi struktur bagian dalam vulva yang lebih halus dan sensitif, seperti labia minora, klitoris, lubang kemih, dan lubang vagina.
Berbeda dengan struktur bagian dalam vulva, labia mayora mengandung banyak rambut kemaluan yang membantu melindungi bagian vulva lainnya dari tekanan mekanis dan gesekan.
Jaringan adiposa labia mayora juga membantu melindungi vulva dari tekanan luar. Banyak kelenjar eksokrin berhubungan dengan folikel rambut labia mayora, termasuk kelenjar apokrin sudoriferous, kelenjar eccrine sudoriferous, dan kelenjar sebaceous.
Kelenjar keringat ekrin membantu termoregulasi dengan menghasilkan keringat encer, sedangkan kelenjar sebaceous menghasilkan minyak untuk melumasi batang rambut dan kulit.
Kelenjar keringat apokrin menghasilkan sekresi lemak yang dikonsumsi oleh bakteri yang hidup di kulit, menghasilkan bau badan tertentu. Bau yang dihasilkan oleh kelenjar keringat apokrin dipercaya pernah berfungsi sebagai feromon untuk menarik pasangan.
Baca Juga: Keluar Lendir Seperti Putih Telur dari Vagina, Apakah Normal?
Masalah Kesehatan pada Labia Mayora
Masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada labia mayora dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:
1. Vulvovaginitis
Bunda, vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva (bibir kemaluan) dan vagina, seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala meliputi keputihan, rasa nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
2. Folikulitis
Jika, Bunda mengalami rasa nyeri, gatal, atau benjolan berisi nanah di area luar vagina khususnya di labia mayora, bisa jadi itu tanda folikulitis. Peradangan ini terjadi pada folikel rambut di sekitar labia mayora, yang dapat terjadi karena infeksi bakteri.
3. Kista Bartholin
Kista ini terjadi akibat penyumbatan kelenjar Bartholin yang berfungsi untuk melepaskan cairan pelumas saat berhubungan seksual. Gejala meliputi benjolan yang membesar, kemerahan, dan nyeri. Jika terjadi infeksi, perlu ditangani oleh dokter.
4. Dermatitis
Dermatitis juga bisa terjadi pada vagina, lho. Dermatitis sendiri adalah iritasi kulit yang mungkin disebabkan oleh alergi terhadap bahan kimia dalam sabun atau produk pembersih. Gejalanya meliputi gatal, perih, dan nyeri di vulva.
5. Herpes Genital
Ini adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejalanya bisa berupa luka lepuh di sekitar vagina, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang tidak normal.
6. Kutil Kelamin
Bunda mungkin pernah mendengar penyakit kulit kelamin, penyakit ini disebabkan oleh virus HPV dan bisa muncul di sekitar labia mayora. Kutil biasanya tidak menyebabkan rasa sakit tetapi bisa terasa gatal dan tidak nyaman.
7. Kanker vulva
Terakhir masalah kesehatan yang dapat terjadi di labia mayora adalah kanker vulva. Kanker ini menyerang bagian luar vulva dan bisa menunjukkan gejala seperti benjolan, gatal, nyeri, perdarahan, dan luka yang tidak sembuh.
Selain masalah-masalah di atas, ada berbagai gangguan kesehatan lain yang bisa memengaruhi labia mayora, seperti vulvodynia (nyeri pada vulva) dan penyakit autoimun yang memengaruhi kulit di sekitar vulva dan labia mayora, seperti psoriasis dan lichen planus.
Jika Bunda mengalami gejala atau masalah kesehatan pada labia mayora, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Cara Merawat Labia Mayora
Merawat labia mayora adalah bagian penting dari menjaga kesehatan organ intim. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Bunda merawat labia mayora dengan baik:
1. Jaga Kebersihan Labia Mayora
Rajinlah membersihkan area labia mayora saat mandi. Gunakan air hangat dan pembersih yang lembut, tanpa pewangi atau bahan kimia keras. Hindari sabun yang bisa mengiritasi kulit.
2. Hindari Sabun Harum dan Produk Kimia
Sabun dan produk pembersih yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras dapat menyebabkan iritasi. Gunakan produk yang dirancang khusus untuk daerah kewanitaan yang pH-nya seimbang.
3. Keringkan dengan Lembut
Setelah mencuci, keringkan area labia mayora dengan menepuk-nepuk perlahan menggunakan handuk yang bersih. Hindari menggosok dengan keras, karena bisa menyebabkan iritasi.
4. Hindari Pakaian Ketat
Kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang halus, seperti katun. Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat, karena bisa menyebabkan gesekan dan iritasi.
5. Hindari Mencukur Berlebihan
Bunda tidak dilarang untuk mencukur bulu kemaluan, namun hindari mencukur terlalu dekat atau terlalu sering, karena ini bisa menyebabkan folikulitis atau iritasi.
6. Perhatikan Gejala
Jika Bunda mengalami gejala seperti gatal, nyeri, perubahan warna, atau perubahan bentuk yang tidak biasa pada labia mayora, segera konsultasikan dengan dokter. Ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani.
7. Gunakan Pelumas
Saat berhubungan seksual, terutama jika terasa kering, pertimbangkan untuk menggunakan pelumas berbasis air untuk menghindari gesekan yang berlebihan yang bisa menyebabkan iritasi.
8. Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV dapat membantu melindungi dari infeksi virus yang bisa menyebabkan kutil kelamin dan berkontribusi pada risiko kanker vulva. Konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi HPV.
9. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Sangat penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dengan dokter atau ginekolog. Dokter dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan pada labia mayora dan organ intim Bunda lainnya lebih awal.
Jaga kebersihan, hindari iritasi, dan berikan perhatian khusus pada labia mayora adalah langkah-langkah penting dalam merawat kesehatan organ intim wanita.
Selalu ingat untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan jika Bunda memiliki kekhawatiran atau gejala yang mengganggu.
Demikianlah penjelasan tentang labia mayora. Jika Bunda mengalami masalah kesehatan terkait organ intim atau ingin mengetahui terkait informasi seputar fertilitas, cari tahu informasi lebih lanjut di situs Bocah Indonesia untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Chemaitelly, et al. Characterizing Herpes Simplex Virus Type 1 and Type 2 Seroprevalence Declines and Epidemiological Association in the United States. PLoS One, doi: 10.1371/journal.pone.0214151. https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0214151
- The American College of Obstetricians and Gynecologists (2019). Disorders of the Vulva: Common Causes of Vulvar Pain, Burning, and Itching.
- https://www.acog.org/womens-health/faqs/disorders-of-the-vulva-common-causes-of-vulvar-pain-burning-and-itching
- National Health Service UK. Health A to Z. Genital Herpes. Diakses 2023.
- Mayo Clinic. Diseases and Conditions. Vulvar Cancer. Diakses 2023.
- Cancet.Net. American Society of Clinical Oncology. Vulvar Cancer: Symptoms and Signs. Diakses 2023.
Artikel Terkait:
- Ginekologis: Pengertian dan Peranannya dalam…
- 5 Cara Menjaga & Merawat Kesehatan Organ Reproduksi
- Kenali Fungsi Hormon LH pada Sistem Reproduksi Pria…
- Kenali Fungsi Hormon FSH pada Sistem Reproduksi Pria…
- 7 Hormon Reproduksi pada Wanita dan Pria
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- 5 Fungsi Uterus pada Sistem Reproduksi Wanita, Sudah Tahu?
- Fungsi Serviks, Salah Satu Organ Reproduksi Wanita…