Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Mengenal Fertilisasi atau Pembuahan dan Tahapannya
Mengenal Fertilisasi atau Pembuahan dan Tahapannya
Fertilisasi pada manusia terjadi ketika sel telur dibuahi oleh sperma. Ada beberapa tahapan fertilisasi yang perlu diketahui.
Fertilisasi atau proses pembuahan yang terbagi menjadi dua, yakni fertilisasi secara alami dan fertilisasi secara buatan. Fertilisasi pada manusia disebut dengan fertilisasi internal. Proses fertilisasi terjadi ketika ada kontak antara sperma dengan sel telur.
Definisi Fertilisasi atau Pembuahan
Fertilisasi adalah proses penyatuan dua sel gamet yang terdiri dari sel ovum wanita dan sel sperma laki-laki. Fertilisasi juga disebut sebagai proses pembuahan yang menghasilkan keturunan. Fertilisasi akan membuahkan hasil sel tunggal yang disebut zigot.
Proses fertilisasi pada manusia disebut sebagai fertilisasi internal. Hal ini lantaran proses pembuahan terjadi di dalam tubuh wanita. Ketika sel sperma memulai perjalanan menuju sel telur yang berada di tuba falopi maka pembuahan dapat terjadi.
Baca juga: Kenali Proses dan Tanda – Tanda Terjadinya Ovulasi
Tanya Ferly tentang Promil?
Fungsi Fertilisasi
Fertilisasi pada manusia memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Membantu aktivasi sel telur wanita yang telah dibuahi agar proses pembuahan dapat dimulai
- Menentukan jenis kelamin janin pada saat terjadinya proses pembuahan
- Jumlah kromosom akan dipulihkan kembali dari haploid menjadi diploid
- Dapat menurunkan materi genetik dari laki-laki dan wanita pada janin
Proses Fertilisasi Secara Alami
Ada beberapa tahapan fertilisasi yang terjadi ketika ada kontak antara sperma dengan sel telur. Jika persyaratan fertilisasi telah terpenuhi maka proses pembuahan dapat dilakukan. Berikut beberapa tahapan fertilisasi secara alami yang perlu Anda ketahui.
Penetrasi korona radiata
Pada tahapan pertama fertilisasi adalah penetrasi korona radiata yakni penetrasi spermatozoa ke dalam korona radiata sel telur. Korona radiata merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel granulosa yang mengelilingi sel telur.
Pada tahapan ini, sel sperma akan melewati penghalang pertama yakni pelepasan enzim hyaluronidase serta gerakan flagelnya. Setelah melewati korona radiata maka sel sperma akan menghadapi zona pelusida.
Penetrasi zona pelusida
Zona pelusida adalah lapisan eksternal yang mengelilingi oosit. Butuh lebih dari satu sel sperma untuk menembus zona pelusida. Kepala sperma harus melakukan kontak dengan ZP3 agar spermatozoa dapat menembus zona pelusida. Kondisi tersebut dapat memicu reaksi akrosom sehingga terjadinya pelepasan enzim hidrolitik.
Fusi membran
Pada tahapan ini, sel telur akan mencapai membran plasma oosit sehingga terjadi 3 proses berbeda dalam gamet wanita, yakni pembentukan kerucut pembuahan, depolarisasi instan dari membran telur, dan pelepasan butiran kortikal dari sel telur. Adanya depolarisasi dan pelepasan butiran kortikal ini dapat mencegah sperma masuk ke sel telur.
Fusi inti dan pembentukan zigot
Pada tahapan berikutnya, oosit akan mengaktifkan dirinya sendiri untuk menyelesaikan meiosis kedua, yakni proses di mana jumlah kromosomnya berkurang. Selanjutnya, badan kedua kutub akan dilepaskan dan kromosom akan menyebar dengan sendirinya membentuk pronucleus wanita.
Terakhir dari proses fertilisasi adalah pembentukan zigot. Zigot merupakan sel pertama dari organisme yang terbentuk dari pembuahan sel telur dengan sperma.
Proses Fertilisasi Secara Buatan
Teknologi yang semakin canggih juga berlaku pada proses fertilisasi. Proses fertilisasi dapat dilakukan tanpa harus melakukan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan secara langsung. Inseminasi buatan terbagi menjadi 3, yakni inseminasi intrauterine, inseminasi intraserviks, dan inseminasi intratubal.
Baca juga: Proses Inseminasi Buatan : Penjelasan, Tahapan, Resiko
Inseminasi intrauterine (IUI)
Inseminasi intrauterine adalah salah satu prosedur inseminasi buatan paling umum, terutama di Indonesia. Pada prosedur ini, sperma laki-laki akan diambil dan dimasukkan ke dalam rahim untuk proses pembuahan.
Inseminasi buatan ini dilakukan oleh pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan secara alami. Indikasi untuk melakukan inseminasi intrauterine ini pasangan yang memiliki kualitas sperma buruk, kondisi serviks yang buruk, atau disfungsi seksual.
Inseminasi intraserviks (ICI)
Inseminasi intraserviks merupakan prosedur menyuntikkan sperma ke dalam serviks, organ yang menghubungkan vagina dan rahim. Setelah disuntikkan, sperma akan melakukan perjalanan ke rahim dan saluran tuba.
Inseminasi intratubal (ITI)
Inseminasi intratubal dilakukan dengan memasukkan sperma ke dalam saluran tuba. Pada prosedur ini, kateter akan dimasukkan melewati serviks dan rahim untuk menempatkan secara langsung ke saluran tuba.
Prosedur inseminasi buatan berbeda dengan in vitro fertilization (IVF). Jika inseminasi menyuntikkan sperma ke dalam organ reproduksi wanita, pada proses in vitro fertilization sperma akan disuntikkan pada sel telur (ovum) wanita yang telah diambil sebelumnya. Nantinya, proses pembuahan akan terjadi di luar tubuh (in vitro), lebih tepatnya di laboratorium.
Proses fertilisasi pada manusia bisa dilakukan secara alami, inseminasi buatan, hingga in vitro fertilization (IVF). Anda bisa melakukan salah satu proses fertilisasi tersebut sesuai kondisi masing-masing pasangan.
- Gundersen, G. Fertilization. Columbia University.
- Morula development. (2018).
- Zygote. (2018).
Artikel Terkait:
- Proses Fertilisasi: Penggabungan Sel Telur dan Sperma
- Bagaimana Proses Pembuahan Hingga Terjadinya Kehamilan?
- Berapa Lama Sperma Berjalan Menuju Rahim Saat Proses…
- 5 Tips Pembuahan Berhasil, Bunda Cepat Hamil
- Kencing Setelah Berhubungan Tetap Bisa Pembuahan?
- Mengenal Fungsi Hormon Prolaktin Pada Pria dan Wanita
- Apakah Berhubungan Saat Haid Berisiko atau Bermanfaat?
- Cegah Kehamilan dengan Minum Soda, Mitos atau Fakta?