Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin

Kutil kelamin adalah benjolan kecil dan kasar yang dapat muncul di sekitar vagina, penis, atau anus.

Kutil kelamin atau bahasa medisnya kondiloma akuminata adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang paling umum terjadi. Virus penyebabnya disebut dengan human papillomavirus (HPV). Kutil biasanya muncul 3-6 bulan setelah terinfeksi namun bisa juga muncul berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.

Penyebab kutil kelamin

Ada lebih dari 40 jenis HPV yang dapat mengenai area kelamin. Namun, tipe yang paling banyak menyebabkan kutil kelamin adalah tipe 6 dan tipe 11. 

Virus ini menginfeksi sel keratin kulit dan sel epitel pada selaput lendir (mukosa), merangsangnya untuk berkembang biak sehingga memunculkan kelainan kulit yang bisa dilihat. Infeksi HPV juga bisa bersifat laten atau subklinis, yakni tidak berkembang menjadi kutil yang terlihat. Yang seperti ini, bisa terlihat pada pemeriksaan Pap smear.

Kutil kelamin yang terlihat dan infeksi HPV subklinis hampir selalu timbul dari kontak kulit langsung. Yaitu, melalui:


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

  • Hubungan intim. Ini merupakan metode penularan yang paling umum antarorang dewasa.
  • Seks oral. 
  • Penularan vertikal dari ibu ke bayi melalui jalan lahir.
  • Inokulasi mandiri (autoinokulasi) dari satu tempat ke tempat lain.

Faktor risiko kutil kelamin

Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin

Sebagian besar individu yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV pada suatu waktu. Oleh karena itu, penyakit ini paling sering ditemukan pada dewasa muda berusia antara 15-30 tahun. Penyakit ini sangat menular. Namun, kutil kelamin jarang terjadi pada individu yang telah menerima vaksinasi HPV di masa kanak-kanak atau remaja, sebelum memulai aktivitas seksual. 

Kutil kelamin juga bisa mengenai bayi dan anak kecil. Virus ini dapat ditularkan selama proses persalinan atau dari tangan pengasuhnya. 

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tertular infeksi HPV, yakni:

  • Tidak mendapatkan vaksinasi HPV.
  • Berhubungan intim tanpa kondom atau dengan lebih dari satu pasangan seksual.
  • Berhubungan intim dengan pasangan yang riwayat seksualnya tidak diketahui.
  • Menjadi seksual aktif di usia muda.
  • Pernah mengalami infeksi menular seksual lain, seperti riwayat infeksi klamidia dan gonore.
  • Merokok.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat obat-obatan yang menekan sistem imun atau akibat infeksi HIV.

Gejala kutil kelamin

Kutil kelamin dapat tumbuh di:

  • Vulva atau alat kelamin luar wanita.
  • Dinding vagina.
  • Perineum, yakni area di antara alat kelamin dan anus.
  • Anus dan sekitarnya.
  • Serviks.
  • Kepala atau batang penis.
  • Skrotum atau kantong zakar.

Kutil kelamin juga dapat tumbuh di mulut atau tenggorokan individu yang melakukan seks oral dengan individu yang terinfeksi.

Gejala kutil kelamin, mencakup:

  • Bengkak kecil di area kelamin yang mungkin sewarna kulit atau berbeda warna.
  • Kelainan berbentuk seperti kembang kol akibat beberapa kutil yang saling menempel.
  • Rasa gatal atau tidak nyaman di area kelamin.
  • Perdarahan saat berhubungan intim.

Kutil kelamin dapat sangat kecil dan rata sehingga tak kasat mata. Tetapi pada kasus yang jarang, dapat berkembang biak dalam kelompok besar pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.

Komplikasi kutil kelamin

Infeksi HPV dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti:

  • Kanker. Infeksi HPV kelamin berkaitan erat dengan kanker serviks. Beberapa tipe lain HPV juga berhubungan dengan kanker vulva, anus, penis, serta mulut dan tenggorok. Walaupun infeksi HPV tidak selalu berakhir dengan kanker, penting bagi wanita untuk melakukan Pap smear rutin, khususnya bagi mereka yang sudah atau dicurigai mengalami infeksi HPV risiko tinggi.
  • Masalah selama kehamilan. Pada saat hamil, meski jarang, kutil kelamin dapat membesar dan membuat wanita sulit buang air kecil. Kutil di dinding vagina dapat menghambat peregangan jaringan vagina saat melahirkan. Kutil besar di vulva atau vagina bisa berdarah saat meregang selama proses persalinan. Pada kasus yang amat jarang, bayi yang lahir dari ibu dengan kutil kelamin juga mengalami kutil di tenggorok. Bayi tersebut mungkin memerlukan pembedahan agar jalan napasnya tidak tersumbat.

Diagnosis kutil kelamin

Kutil kelamin biasanya didiagnosis secara klinis, yakni cukup dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Biopsi kulit kadang-kadang diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis, khususnya bila ada kekhawatiran ke arah kanker. 

Beberapa tes lain yang mungkin disarankan, yaitu:

  • Tes COBAS 4800 Human Papillomavirus (HrHPV) , yang mampu mengevaluasi 14 tipe HPV risiko tinggi (onkogenik/menyebabkan kanker). Pada beberapa kondisi, dokter mungkin ingin memastikan ada atau tidaknya infeksi HPV berbahaya.
  • Pap smear. Wanita yang sudah seksual aktif dianjurkan untuk rutin menjalani Pap smear. Pemeriksaan ini dapat membantu menemukan perubahan pada sel-sel vagina atau serviks yang disebabkan oleh kutil kelamin. Pemeriksaan ini juga dapat menemukan tanda-tanda awal kanker serviks.
  • Tes HPV. Tes ini bertujuan untuk mencari DNA HPV tipe tertentu. Hanya beberapa tipe HPV yang berhubungan dengan kanker serviks. Di antaranya, yang paling populer adalah HPV tipe 16 dan 18. Pengambilan sampel untuk tes ini biasanya dilakukan bersamaan dengan Pap smear. Tes ini biasanya dilakukan pada wanita berusia 30 tahun atau lebih. Pada wanita yang lebih muda, tes ini kurang bermanfaat karena infeksi HPV di usia ini dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Cara mengatasi kutil kelamin

Kutil kelamin yang tidak menyebabkan keluhan atau rasa tidak nyaman umumnya tidak diobati. Namun, obat-obatan atau pembedahan dapat membantu menghilangkan keluhan seperti rasa gatal, terbakar, dan nyeri. Pengobatan juga membantu bila individu khawatir akan penyebaran infeksi. 

Namun demikian, kutil kelamin kerap muncul kembali setelah diobati. Dan, tidak ada cara untuk mengobati virus itu sendiri.

1. Pengobatan di rumah

Agar pengobatan berhasil, individu harus bisa mengidentifikasi dan menjangkau area dengan kutil kelamin. Setelah itu, ikuti petunjuk penggunaan obat dengan hati-hati. Beberapa opsi pengobatan mandiri, mencakup:

  • Larutan atau krim podophyllin. Hindari menelan larutan atau krim ini. Obat ini juga tidak dianjurkan untuk digunakan selama hamil. Efek samping obat antara lain iritasi kulit ringan, luka, dan nyeri.
  • Krim imiquimod. Krim ini bekerja dengan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kutli kelamin. Hindari melakukan kontak seksual saat krim masih menempel pada kulit sebab dapat melemahkan kondom dan diafragma, serta mengiritasi kulit pasangan seksual. Salah satu efek samping yang mungkin terjadi adalah perubahan warna kulit tempat obat dioleskan. Efek samping lain, mencakup lecet, nyeri, batuk, ruam, dan kelelahan.
  • Salap sinecatechins. Salap ini dapat mengatasi kutil kelamin pada tubuh dan yang di sekitar anus. Efek samping dapat berupa perubahan warna kulit, rasa gatal atau terbakar, dan nyeri.

2. Pengobatan di fasilitas kesehatan

Pengobatan yang tersedia di fasilitas kesehatan, antara lain:

  • Asam trikloroasetat. Pengobatan kimia ini akan “membakar” kutil kelamin. Efek samping dapat berupa iritasi kulit ringan, rasa perih, dan nyeri.
  • Resin podophyllin.
  • Pembekuan dengan nitrogen cair atau disebut krioterapi. Pembekuan menyebabkan terbentuknya lepuhan di sekitar kutil. Seiring dengan menyembuhnya kulit, kutil akan mengelupas dan digantikan oleh kulit baru. Cara ini mungkin perlu diulang untuk memberikan hasil yang optimal. Efek samping utama, yakni nyeri dan bengkak.
  • Elektrokauter. Prosedur ini menggunakan arus listrik untuk membakar kutil. Nyeri dan bengkak adalah efek samping yang umum pascaprosedur.
  • Pengangkatan dengan pembedahan. Kutil dapat diangkat melalui pembedahan. Sebelumnya, area kulit yang terdampak akan diberikan obat anestesi agar tidak nyeri selama prosedur. Nyeri bisa muncul setelah prosedur.
  • Terapi laser. Cara ini menggunakan pancaran cahaya yang intens. Oleh karena biaya cukup tinggi, cara ini baru dipakai untuk kutil yang luas dan sulit diobati. Efek samping dapat berupa jaringan parut dan nyeri.

Pengobatan-pengobatan di atas dapat menghilangkan kutil, namun tidak dapat menghilangkan virus penyebabnya. Kutil pun kadang-kadang bisa hilang secara spontan. Teori konvensional menyatakan bahwa HPV tetap berada di dalam tubuh seumur hidup. Namun, kini diyakini bahwa virus tersebut mungkin saja hilang atau jumlahnya ditekan hingga tidak terdeteksi oleh tes PCR.

Cara mencegah kutil kelamin

Kutil kelamin adalah salah satu penyakit yang dapat dicegah. Beberapa caranya, yaitu:

  • Vaksinasi HPV. Saat ini, baik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), serta Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan pemberian vaksinasi HPV pada usia 9-26 tahun. Vaksinasi ini boleh diberikan baik pada remaja putri maupun putra. Vaksin ini paling ideal dan efektif bila diberikan pada individu sebelum aktif secara seksual. 
  • Setia dengan satu pasangan seksual. Adalah paling aman berhubungan intim dengan satu pasangan seksual saja.
  • Menggunakan kondom setiap berhubungan intim. Namun demikian, metode ini tidak 100 persen melindungi Ayah Bunda dari kutil kelamin. Virus penyebab dapat menginfeksi bagian tubuh yang tidak tertutup kondom.

Penutup

Sekitar 90 persen kasus kondiloma akuminata atau kutil kelamin disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Kedua tipe ini adalah jenis virus yang paling kecil kemungkinannya menjadi kanker. Namun demikian, tetap lebih baik mencegah diri terinfeksi HPV oleh karena jenisnya banyak sekali dan tak sedikit tipe yang berisiko tinggi menyebabkan kanker.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • DermNet. (Februari 2021). Anogenital wart. 
  • Leslie SW, Sajjad H, Kumar S. Genital Warts. [Updated 2023 May 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan
  • Mayo Clinic. (19 Desember 2023). Genital warts.
  • Pennycook KB, McCready TA. Condyloma Acuminata. [Updated 2023 Jun 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji