Mengenal Penyebab Dismatur dan Cara Mencegahnya

Mengenal Penyebab Dismatur dan Cara Mencegahnya

Dismatur terjadi ketika bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah risiko kesehatan.

Dismatur adalah kondisi bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seusianya. Jika normalnya berat badan bayi berada di kisaran 2.500 gram atau 2,5 kg hingga 3.500 gram atau 3,5 kg, maka berat badan bayi yang lahir dengan berat badan rendah adalah kurang dari 2,5 kg. Padahal usia kehamilan bayi cukup bulan,  sehingga bayi tersebut dikatakan terlahir dismatur.

Berat badan lahir bayi juga menentukan kondisi kesehatannya. Tentunya hal ini juga memengaruhi perkembangan bayi ketika berada di dalam kandungan. Umumnya, bayi berat badan lahir rendah (BBLR) terjadi pada bayi prematur atau yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada usia kehamilan cukup bulan.

Kondisi bayi dismatur bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Hal ini perlu diwaspadai para orang tua karena bisa berdampak pada tumbuh kembang anak, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Baca juga: Bumil Jaga Nutrisi, Sehat Buat Si Bayi 


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Penyebab Bayi Dismatur

Bayi yang mengalami dismatur bisa disebabkan karena beberapa kondisi, seperti:

1. Masalah gizi pada ibu hamil

Ketika ibu hamil tidak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dan cukup maka bisa menyebabkan janin tidak tumbuh dan berkembang dengan baik.

Padahal, ibu hamil membutuhkan sejumlah nutrisi seperti protein, vitamin, mineral, hingga kalori agar mendukung kondisi kesehatannya dan janin yang dikandung.

2. Kebiasaan buruk calon ibu saat hamil

Saat hamil, calon Bunda tentunya harus menjaga kesehatan serta menghindari kebiasaan buruk yang bisa mengganggu perkembangan janin. Beberapa kebiasaan, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, hingga penggunaan obat-obatan terlarang bisa merusak kesehatan janin.

Zat berbahaya yang masuk ke janin bisa berbahaya. Kondisi ini bisa mengurangi aliran darah ke janin dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kondisi bayi dismatur.

3. Adanya gangguan pembuluh darah dan hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dan gangguan pada pembuluh darah ibu bisa memengaruhi aliran darah menuju plasenta, yang mana berfungsi untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen ke janin.

Jika aliran darahnya terganggu maka pertumbuhan janin juga terhambat. Hal ini mengakibatkan perkembangan janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan ibu.

4. Adanya masalah pada plasenta

Plasenta merupakan organ yang berfungsi dalam menyediakan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin serta mengeluarkan limbah dari darah janin. Plasenta berkembang selama kehamilan. Organ ini juga memproduksi hormon yang penting untuk menjaga kehamilan.

Jika plasenta mengalami masalah, maka kondisi ini bisa menghambat aliran nutrisi serta oksigen ke janin, yang memiliki peranan penting untuk pertumbuhan janin. Tentunya hal ini bisa menyebabkan janin tidak tubuh sesuai dengan usia kehamilan semestinya.

5. Adanya infeksi intrauterine (TORCH)

Janin yang mengalami infeksi selama di dalam kandungan, seperti Rubella, Toxoplasmosis, Cytomegalovirus, dan Herpes disebut sebagai infeksi TORCH. Jika kondisi ini terjadi maka bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin serta menyebabkan berat badan bayi lahir rendah.

Tanda-tanda Dismatur pada Bayi

Bayi yang mengalami dismatur memiliki ciri-ciri fisik yang bisa diketahui dengan mudah. Bahkan beberapa tanda dan gejalanya, seperti:

  • Rambut di kepala bayi lebih lebat dan panjang daripada bayi lain seusianya
  • Kulit bayi dismatur terlihat tampak kering, kendur, bahkan mengelupas
  • Tubuh bayi kurus dan adanya lemak yang sedikit di bawah tangan
  • Kuku jari pada tangan dan kaki tumbuh panjang saat lahir
  • Lebih rentan mengalami ikterus, yaitu kulit dan mata bayi tampak kuning akibat meningkatnya bilirubin dalam darah bayi
  • Bayi yang mengalami dismatur juga menunjukkan adanya gejala atau tanda-tanda gangguan pada perkembangan organ lainnya, seperti jantung dan sistem pencernaan yang kurang berkembang secara sempurna.

Risiko Kesehatan yang Dialami Bayi

Bayi dismatur lahir dengan berat badan yang rendah dari yang seharusnya. Kondisi ini tentu akan menimbulkan berbagai risiko serta komplikasi kesehatan, seperti:

  • Gangguan pernapasan
  • Gula darah rendah (hipoglikemia)
  • Hyperbilirubinemia
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang terganggu
  • Masalah suhu tubuh

Baca juga: Tes Genetik Jaga Bayi Lebih Dini

Cara Mencegah Bayi Dismatur

Bayi dengan kelahiran normal dan sempurna merupakan impian bagi pasangan suami istri yang menantikan keturunan. Agar bayi tidak mengalami dismatur, ada beberapa cara untuk mencegahnya.

1. Kontrol kehamilan ke dokter secara rutin

Selama hamil, penting untuk rutin periksa atau kontrol ke dokter. Selain untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin, rutin kontrol ke dokter juga untuk mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah. Pemeriksaan rutin dengan USG juga membantu Bunda untuk melihat kondisi janin.

2. Konsumsi makanan bergizi

Selama hamil, Bunda perlu menjalani pola hidup sehat, terutama mengonsumsi makanan yang bergizi. Penuhi kebutuhan asupan makanan yang tepat, seperti protein, kalori, vitamin, hingga mineral. Selain untuk menjaga kesehatan Bunda, menjaga pola hidup sehat juga membantu meningkatkan berat badan janin sesuai usia kehamilan.

3. Hindari kebiasaan buruk saat hamil

Jika tidak ingin bayi mengalami dismatur maka sebaiknya hindari kebiasaan buruk pada saat hamil. Beberapa kebiasaan tersebut, seperti mengonsumsi alkohol, merokok, hingga menggunakan obat-obatan terlarang.

Itu dia penjelasan terkait dismatur. Sebaiknya, Bunda rutin untuk memeriksakan kehamilan ke dokter, ya. Hal ini juga untuk mencegah dismatur sejak dini.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Aprilisa, FCP., et al. (2021). Pengalaman Ibu dalam Merawat Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dismatur di Wilayah Kabupaten Ngawi. e-Journal Cakra Medika, [S.l.], v. 8, n. 1, p. 23-31. 
  • Binilang, E., et al. (2013). Hubungan Bayi Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Mala Kabupaten Talaud. Vol. 1, No.1. 
  • Mahayana, SAS., et al. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(3).  
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji