Beranda » BLOG » Program Hamil » Bayi Prematur, Gangguan dan Cara Mencegah Yang Terukur
Bayi Prematur, Gangguan dan Cara Mencegah Yang Terukur
Bayi prematur adalah bayi-bayi yang terlahir sebelum waktunya, yakni sebelum usia kehamilan genap 37 minggu atau >3 minggu sebelum hari perkiraan lahir. Sebuah kehamilan normalnya berlangsung selama 40 minggu, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Bayi prematur atau disebut juga bayi preterm, umumnya belum berkembang sempurna saat lahir. Ada kemungkinan mereka mengalami masalah kesehatan dan perlu dirawat lebih lama di rumah sakit ketimbang bayi-bayi yang lahir cukup bulan. Namun demikian, berkat kemajuan dalam perawatan medis, bayi yang lahir sangat-sangat prematur kini juga berpeluang besar untuk bertahan hidup dibandingkan di masa lampau.
Baca juga: Sejarah, Prinsip dan Jenis Teratologi Menyebabkan Kelainan Bawaan Lahir
Kelahiran prematur ditentukan berdasarkan jumlah minggu kehamilan yang telah digenapi:
- Extremely preterm, yakni bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu.
- Very preterm, yakni bayi yang lahir antara usia kehamilan 28-32 minggu.
- Moderately preterm, yakni bayi yang lahir antara usia kehamilan 32-34 minggu.
- Late preterm, yakni bayi yang lahir antara usia kehamilan 34 dan 37 minggu.
Bayi prematur dapat mengalami banyak masalah berbeda setelah dilahirkan. Ini karena setiap bayi unik dan berbeda. Namun pada umumnya, semakin dini bayi lahir, semakin kecil berat badannya, dan ini membuatnya semakin berpeluang mengalami gangguan kesehatan akibat terlahir prematur.
Tanya Ferly tentang Promil?
Bayi-bayi prematur, terutama yang sangat kecil, perlu dirawat di unit perawatan intensif bayi baru lahir (NICU) di rumah sakit. Bayi prematur tetap berada di NICU hingga organ-organnya cukup berkembang dan bisa hidup tanpa dukungan medis. Beberapa bayi prematur bahkan memerlukan perawatan NICU selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sampai mereka mampu bernapas sendiri, makan melalui mulut, menjaga suhu tubuh dan berat badan tetap stabil.
Penyebab bayi lahir prematur
Kelahiran prematur tidak selalu bisa diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa hal yang berisiko menyebabkan bayi lahir lebih awal:
- Perdarahan.
- Kelainan anatomi atau fungsi pada rahim, serviks, atau plasenta.
- Hamil kembar dua, kembar tiga, atau lebih.
- Infeksi pada rahim atau bagian tubuh lainnya.
- Riwayat melahirkan prematur sebelumnya.
- Komplikasi kehamilan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau gangguan pada jantung dan ginjal ibu.
- Ibu merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan narkoba.
- Stres kronis pada ibu hamil.
- Ibu memiliki berat badan yang berlebih atau sebaliknya sangat kurang.
Dengan teknologi kedokteran saat ini, angka kesintasan bayi yang lahir di usia kehamilan 25 minggu berkisar antara 70-90 persen. Meski ini merupakan kabar baik, penting bagi ibu hamil untuk berhati-hati selama kehamilan, serta mengetahui dan mengenali faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya persalinan prematur.
Masalah-masalah pada bayi prematur
Masalah kesehatan yang dialami oleh bayi prematur dapat muncul segera setelah lahir atau baru dirasakan di kemudian hari. Oleh sebab itu, para pakar membaginya menjadi:
1. Masalah bayi prematur jangka pendek
Dalam jangka pendek, yakni segera setelah lahir, masalah-masalah yang dialami bayi prematur dapat berupa:
- Anemia. Ini adalah kondisi ketika bayi tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke sluruh tubuh. Anemia menyebabkan rendahnya kadar oksigen dan gula darah bayi sehingga organ-organnya tidak berfungsi baik. Bayi-bayi prematur yang dirawat di NICU dapat mengalami anemia karena harus menjalani tes darah rutin untuk mengevaluasi kesehatannya. Seringkali, bayi-bayi ini tidak dapat membuat sel darah baru dalam waktu cepat untuk menggantikan sel darah yang hilang untuk tes darah.
- Sulit menjaga suhu tubuh tetap hangat. Bayi prematur tidak memiliki cukup lemak tubuh untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Beberapa hal yang dapat membantu bayi tetap hangat, yakni ditempatkan di inkubator, memakai topi dan selimut khusus atau melakukan kontak skin-to-skin dengan ibu. Ini dikenal dengan kangaroo mother care.
- Gangguan pernapasan. Bayi prematur kerap sulit bernapas sendiri setelah lahir. Ini karena paru-parunya belum berkembang sempurna. Gangguan ini mencakup
- Apnea of prematurity (AOP). Ini adalah istilah untuk terhentinya pernapasan selama 15-20 detik atau lebih. Kondisi ini bisa terjadi bersamaan dengan detak jantung yang lambat atau disebut bradikardia.
- Bronchopulmonary dysplasia (BPD). Ini adalah penyakit paru pada bayi-bayi yang mendapat pengobatan dengan mesin alat bantu napas. Bayi-bayi dengan BPD lebih berisiko mengalami infeksi paru. BPD itu sendiri juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru.
- Respiratory distress syndrome (RDS). Paru-paru bayi dengan RDS tidak cukup membuat substansi yang disebut surfaktan. Ini adalah substansi licin yang menjaga agar kantong-kantong udara pada paru bayi tidak mengempis.
- Gangguan jantung. Sebagian bayi prematur mengalami patent ductus arteriosus, yakni kelainan yang menyebabkan pembuluh darah yang seharusnya menutup saat lahir tetap terbuka. Duktus arteriosis membantu darah mengalir ke paru-paru bayi sebelum lahir. Setelah bayi lahir dan paru-parunya terisi udara, pembuluh ini tak diperlukan lagi dan biasanya menutup sendiri beberapa hari setelah lahir. Bila tidak menutup benar, akan terlalu banyak darah yang mengalir ke paru-paru dan ini dapat menyebabkan gangguan jantung dan pernapasan.
- Infeksi atau sepsis. Bayi prematur lebih mudah terkena infeksi ketimbang bayi lain karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna. Bila infeksinya berat, maka dapat menyebabkan sepsis, yang bersifat fatal.
- Gangguan saluran cerna. Beberapa bayi prematur memiliki masalah pada usus yang menyebabkan diare, muntah, dan kadang-kadang buang air besar yang berdarah. Kondisi ini umumnya terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah lahir, dan bisa menjadi serius.
- Perdarahan otak (intraventricular hemorrhage/IVH). Dalam waktu beberapa hari setelah lahir, bayi prematur dapat mengalami perdarahan otak. Perdarahan ini dapat bersifat ringan dan berhenti dengan sendirinya, atau bisa juga menjadi serius. Pada bayi yang sangat prematur, diperlukan pemindaian otak untuk mengonfirmasi hal ini.
- Kuning pada bayi. Kuning atau jaundice pada bayi terjadi ketika organ hati bayi belum berkembang atau berfungsi sempurna. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan zat bilirubin di dalam darah bayi serta membuat kulit dan bagian putih bayi tampak kuning.
Baca juga: Plasenta Previa, Kala Ari-ari Menutupi Jalan Lahir
2. Masalah bayi prematur jangka panjang
Sebagian bayi prematur mengalami masalah kesehatan di kemudian hari. Prinsip yang sama juga berlaku, yakni semakin dini bayi dilahrikan, semakin tinggi peluang terjadinya gangguan-gangguan kesehatan yang bersifat jangka panjang.
- Gangguan perkembangan intelektual. Ini adalah masalah-masalah yang terkait dengan fungsi otak, di antaranya:
- Cerebral palsy (CP). Ini merupakan sekelompok kondisi yang memengaruhi bagian otak yang mengontrol otot. Kelainan ini menyebabkan masalah pada pergerakan, postur, dan keseimbangan.
- Gangguan perilaku. Beberapa studi menunjukkan bahwa bayi prematur lebih mungkin mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) ketimbang bayi yang lahir cukup bulan. Kondisi ini membuat anak sulit fokus akan suatu hal dan mengendalikan perilakunya.
- Gangguan mental. Ada studi yang menyebutkan bahwa bayi prematur lebih berpeluang mengalami gangguan cemas atau depresi di kemudian hari. Meski demikian, ada banyak faktor lain yang memengaruhi kemunculan gangguan-gangguan tersebut.
- Gangguan paru dan pernapasan. Seiring berjalannya waktu, fungsi paru biasanya semakin baik. Namun, sebagian bayi prematur dapat mengalami gejala seperti asma atau kerusakan permanen pada jaringan paru.
- Gangguan penglihatan (retinopathy of prematurity/ROP). Kelainan ini terjadi ketika retina bayi tidak berkembang sepenuhnya di minggu-minggu setelah lahir. Retina adalah jaringan saraf yang terletak di bagian belakang bola mata. ROP biasanya mengenai kedua mata dan menyebabkan kebutaan permanen.
- Gangguan kesehatan lainnya. Beberapa masalah yang bisa terjadi pada bayi prematur di kemudian hari, antara lain:
- Masalah gigi. Bayi prematur dapat mengalami pertumbuhan gigi yang terlambat, perubahan warna gigi, atau gigi tumbuh bengkok/tidak pada tempatnya seiring dengan bertambahnya usia.
- Gangguan pendengaran. Bayi yang terlahir prematur lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran ketimbang bayi yang lahir cukup bulan.
- Infeksi. Pada dasarnya, bayi prematur lebih mudah mengalami infeksi sehingga kondisi ini masih akan terus menjadi masalah seiring bertambahnya usia.
- Gangguan pertumbuhan. Bayi yang sangat prematur cenderung berperawakan pendek dan berat badannya kurang dari rata-rata. Inilah yang dikenal dengan sebutan stunting.
Perawatan bayi prematur
Bayi prematur memiliki banyak kebutuhan khusus dan lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Oleh sebab itu, bayi prematur membutuhkan perawatan di NICU hingga kondisinya betul-betul stabil. Bayi-bayi ini akan ditempatkan di dalam inkubator dengan penghangat.
Perawatan di NICU umumnya memakan waktu yang tidak sebentar. Dan bila kondisinya telah memenuhi syarat-syarat berikut, bayi prematur boleh dipulangkan:
- Beratnya minimum 1.800 gram.
- Dapat menjaga suhu tubuhnya tetap stabil tanpa bantuan inkubator.
- Dapat menyusu langsung atau melalui botol.
- Berat badan bertambah secara stabil.
- Dapat bernapas secara mandiri tanpa alat bantu.
Mencegah agar bayi tidak lahir prematur
Untuk menghindari kelahiran prematur, ibu hamil dapat melakukan cara-cara berikut:
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
- Cukup istirahat.
- Menghindari alkohol, rokok, dan narkoba.
- Mengelola stres dengan baik.
- Mengenali faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi melalui perubahan gaya hidup.
Ibu hamil juga perlu mengetahui tanda-tanda persalinan prematur berikut agar perawatan yang tepat bisa segera dimulai:
- Kontraksi yang tidak berkurang dengan istirahat atau minum air.
- Perdarahan vagina.
- Kram perut, sensasinya mirip dengan kram perut saat haid.
- Perubahan atau meningkatnya lendir vagina yang keluar.
- Adanya sensasi tekanan pada panggul, atau sensasi bayi menekan ke bawah.
- Nyeri punggung.
Penutup
Segera setelah lahir, bayi prematur dapat mengalami berbagai masalah kesehatan dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Kelahiran prematur juga dapat menimbulkan masalah jangka panjang, seperti kelainan intelektual dan perkembangan. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu mengenali risikonya sejak awal kehamilan.
Diskusikan hal tersebut dengan dokter dan lakukan upaya-upaya untuk mencegahnya. Yakni, dengan rutin kontrol kehamilan dan mengikuti seluruh rekomendasi dokter terkait kehamilan yang sehat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- March of Dimes. [Last reviewed October 2019]. Premature babies. URL: https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/premature-babies.
- March of Dimes. [Last reviewed October 2019]. Long-term health effects of premature birth. URL: https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/long-term-health-effects-premature-birth.
- Mayo Clinic. [Last updated June 5, 2023]. Beware of risks, signs of premature birth. URL: https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/be-aware-of-risk-factors-signs-of-premature-birth.
- MSD Manual. [Last reviewed October 2022]. Preterm infants. URL: https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/perinatal-problems/preterm-infants.
- Fungsi Endometrium dan Kegagalan Program Bayi Tabung - 18/10/2024
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin - 15/10/2024
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker” - 11/09/2024
Artikel Terkait:
- Bayi Prematur, Lahir Belum Cukup Umur
- Mencegah Cacat Lahir dengan Nutrisi
- Cara Menyimpan ASI yang Benar dan Aman untuk Bayi
- Cara Cepat Program Hamil Sendiri yang Tepat dan Sukses
- Proses Bayi Tabung dan Persiapan Pasangan Sebelum…
- 6 Perbedaan Inseminasi dan Bayi Tabung yang Harus…
- Yuk Kenal, Berat dan Pertumbuhan Bayi yang Ideal
- Kenali Promil yang Terbukti Berhasil dan Tips yang…