Gangguan ovulasi adalah penyebab infertilitas wanita yang sering ditemukan. Faktanya, sekitar 25 persen wanita dengan infertilitas memiliki gangguan ovulasi. Wanita yang tidak berovulasi sama sekali atau berovulasi secara tidak teratur akan sulit untuk mencapai kehamilan.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan peluang kehamilan, baik secara alami, melalui inseminasi buatan, atau program bayi tabung.
Apa itu Induksi Ovulasi?
Induksi ovulasi adalah metode pengobatan yang menggunakan terapi hormonal untuk menstimulasi ovarium agar menghasilkan sel telur yang sehat. Tujuannya adalah meningkatkan peluang kehamilan, baik melalui hubungan intim, inseminasi buatan, maupun program bayi tabung.
Jenis-jenis obat pembesar sel telur dalam induksi ovulasi
Ada dua jenis golongan obat yang digunakan untuk induksi ovulasi, yaitu:
Obat Oral (Lini Pertama)
Obat-obatan ini biasanya diresepkan untuk kasus awal.
Tanya Mincah tentang Promil?
1. Clomiphene Citrate (Clomid®):
Cara Kerja: Menghambat reseptor estrogen, memicu peningkatan hormon FSH dan LH untuk mematangkan folikel sel telur.
Tingkat Keberhasilan: Memicu ovulasi pada 60-80% wanita; sekitar 50% di antaranya berhasil hamil.
2. Letrozole (Femara®):
Cara Kerja: Menurunkan kadar estrogen. Sangat efektif untuk kasus infertilitas akibat Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS).
3. Metformin (Glucophage®):
Cara Kerja: Meningkatkan sensitivitas insulin. Digunakan untuk wanita PCOS dengan resistensi insulin, membantu mengendalikan hormon dan memicu ovulasi.
4. Bromocriptine (Parlodel®):
Cara Kerja: Mengurangi kadar hormon prolaktin yang berlebihan (hiperprolaktinemia), yang dapat mengganggu ovulasi.
Obat Suntik (Lini Kedua)
Jika obat oral tidak berhasil, dokter akan beralih ke obat suntik golongan gonadotropin.
1. hMG (Menopur®) & FSH (Follistim®, Bravelle®):
Cara Kerja: Langsung menstimulasi ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur dalam satu siklus.
Penting: Penggunaan obat ini memerlukan pemantauan ketat melalui USG dan tes darah.
Setelah folikel mencapai ukuran yang matang, dokter akan memberikan suntikan human chorionic gonadotropin (Ovidrel®, Infertreat®) untuk memicu pelepasan sel telur dalam 24-48 jam.
Siapa Saja yang Direkomendasikan untuk Induksi Ovulasi?
Wanita dengan produksi hormon FSH atau LH yang tidak memadai.
Wanita dengan kondisi lain seperti gangguan tiroid atau obesitas yang memengaruhi ovulasi.
Pada sebagian besar kasus gangguan ovulasi, satu seri pengobatan oral dengan clomiphene citrate atau letrozole sudah cukup untuk memicu ovulasi dan memungkinkan pasangan untuk hamil melalui hubungan intim atau inseminasi buatan. Bagi wanita dengan kasus yang lebih sulit, induksi ovulasi dapat dicapai dengan obat-obat suntik seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, atau kombinasi obat oral dan suntik.
Risiko & Efek Samping yang Perlu Diketahui
Efek Samping Umum: Perubahan mood, perut kembung, nyeri payudara, atau mual.
Sindrom Hiperstimulasi Ovarium (OHSS): Risiko ini lebih tinggi pada penggunaan obat suntik. Gejala biasanya ringan dan mereda sendiri.
Kelahiran Kembar: Kemungkinan melahirkan anak kembar meningkat.
Tingkat keberhasilan kehamilan dengan induksi ovulasi
Tingkat keberhasilan induksi ovulasi bervariasi tergantung usia dan kondisi pasien.
Usia < 35 tahun: Tingkat keberhasilan mencapai 20-25% per siklus.
Usia > 35 tahun: Tingkat keberhasilan berkisar 5-10% per siklus.
Bagaimana dengan Obat Alami?
Bahan alami seperti asam folat, vitamin E, zinc, omega-3, madu, dan habbatussauda memiliki sifat suplementer yang mendukung kesehatan reproduksi, tetapi tidak memiliki efek langsung dalam membesarkan sel telur seperti obat-obatan medis.
Kesimpulan
Induksi ovulasi kerap menjadi salah satu langkah awal untuk membantu pasangan infertil mencapai kehamilan. Ini adalah salah satu cara yang paling hemat biaya dan paling tidak invasif untuk mencapai kehamilan pada wanita dengan infertilitas akibat gangguan ovulasi. Untuk mengoptimalkan keberhasilan dan meminimalkan risikonya, diperlukan pemantauan yang cermat dan pendekatan yang personal. Meski efektif, tingkat keberhasilannya bervariasi tergantung faktor individu dan jenis fertility treatment yang dipilih.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Amalia A, Hendarto H, Mustika A, Susanti I. Effects of Nigella Sativa on Female Infertility: A Systematic Review. InProceedings of the 6th International Conference on Medical and Health Informatics 2022 May 13 (pp. 234-237).
Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dokter Fiona melayani sebagai dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari Kementerian Kesehatan RI di salah satu desa terpencil di Kabupaten Luwuk-Banggai, Sulawesi Tengah. Pengalaman ini membawanya untuk melanjutkan S2 dalam bidang International Health di Universitas Gadjah Mada 2010, Yogyakarta.