Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Mengenal Laparotomi, Prosedur Pembedahan Dinding Perut
Mengenal Laparotomi, Prosedur Pembedahan Dinding Perut
Pada prosedur laparotomi ini, dokter akan memberikan sayatan besar pada bagian perut setelah sebelumnya dokter memberikan bius pada pasien. Laparotomi tidak hanya menyembuhkan kondisi penyakit tetapi juga dapat dilakukan untuk biopsi atau pengambilan sampel jaringan.
Laparotomi atau coeliotomy dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan yang dialami pada bagian perut, seperti radang usus buntu yang pecah. Prosedur ini juga disebut sebagai prosedur perut terbuka.
Tujuan dan Indikasi Laparotomi
Beberapa kondisi medis yang menyebabkan kondisi atau penyakit yang memerlukan prosedur laparotomi, seperti:
- Usus buntu
- Radang pankreas
- Adanya perdarahan pada saluran pencernaan
- Peradangan pada selaput pelindung dinding perut
- Kanker usus
- Kehamilan ektopik terganggu
- Infeksi pada saluran pencernaan
- Endometriosis
Laparoskopi dan laparotomi sama-sama membuat sayatan pada area perut namun keduanya berbeda. Jika laparoskopi memerlukan sayatan kecil maka laparotomi merupakan sayatan besar.
Prosedur Laparotomi
Prosedur ini dilakukan setelah dokter memberikan bius total pada pasien agar tidak merasakan apapun pada saat proses pembedahan dilakukan. Berikut tahapan prosedur laparotomi:
Tanya Ferly tentang Promil?
- Dokter membuat sayatan cukup besar di perut yang disesuaikan ukurannya dengan kondisi yang akan ditangani.
- Lapisan pelindung dinding perut akan dijepit atau diangkat menggunakan alat khusus.
- Rongga perut dibersihkan kemudian bekas sayatan perut akan dijahit.
Sebelum Laparotomi
Sebelum menjalani bedah laparotomi, Anda harus mengetahui apa saja prosedur sebelum laparotomi. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan pada pasien. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum menjalani laparotomi.
- Beberapa minggu sebelum operasi, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi alkohol dan berhenti merokok setidaknya 4 minggu sebelum prosedur operasi dilakukan. Hal ini lantaran kebiasaan merokok dapat menyebabkan komplikasi serta proses penyembuhan yang lebih lama setelah operasi.
- Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah, roti, atau gandum beberapa hari sebelum operasi.
- Minum air putih sebanyak 6-8 gelas per hari.
- Tidak mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti ibuprofen, warfarin, aspirin, dan ticlopidine.
- Beberapa minggu sebelum menjalani operasi, lakukan olahraga secara teratur bila memungkinkan.
- Berpuasa berdasarkan anjuran dokter.
Setelah Laparotomi
Setelah menjalani prosedur laparotomi, pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan oleh dokter untuk memantau kondisi pasca pembedahan. Selama masa pemulihan, pasien akan mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang diresepkan dokter.
Baca Juga : Mengenal Kehamilan Ektopik, Hamil di Luar Rahim
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat mual dan kembung pasca operasi. Dokter akan meminta pasien berjalan di ruang perawatan oleh dokter setelah 24 jam pascaoperasi. Hal ini untuk menghindari terjadinya penggumpalan darah serta mempercepat penyembuhan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pasien selama menjalani masa pemulihan di rumah.
- Diharuskan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
- Menjaga kebersihan luka operasi agar cepat kering.
- Menghindari angkat beban berat.
- Tidak melakukan aktivitas berat.
Apa Itu Laparotomi Eksplorasi?
Laparotomi eksplorasi adalah tindakan pembedahan pada perut untuk menjangkau organ dan jaringan internal tubuh untuk keperluan diagnostik. Prosedur ini dilakukan untuk mengetahui penyebab gangguan pada organ perut dan sekitarnya.
Efek Samping Laparotomi
Laparotomi bisa menyebabkan efek samping bahkan komplikasi, seperti:
- Perdarahan
- Terjadi infeksi pada luka operasi
- Risiko jahitan operasi terbuka
- Terdapat lubang pada saluran pencernaan.
- Penyumbatan usus
- Adanya paru kolaps
Anda disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami beberapa gejala setelah menjalani prosedur laparotomi, seperti:
- Tubuh mengalami demam hingga menggigil
- Mengalami nyeri hingga bengkak pada area luka operasi
- Mengalami perdarahan dari luka operasi
- Keluar cairan berbau
- Sulit buang air kecil
- Mengalami buang air besar berdarah
Cara Kerja Laparotomi Eksplorasi
Prosedur laparotomi eksplorasi ini berlangsung selama 1 – 4 jam. Hal ini tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Prosedur laparotomi ini juga dapat dilakukan dengan bantuan bius secara total maupun spinal.
Baca Juga : Ciri-Ciri Kista Ovarium
Jika dokter belum mengetahui penyebabnya maka dilakukan pemeriksaan rongga perut serta mencari penyebab infeksi, cedera, atau penyakit yang dialami.
Anda dapat mempertimbangkan melakukan prosedur laparotomi ini jika diperlukan. Segera lakukan pemeriksaan jika mengalami beberapa kondisi pada organ perut dan sekitarnya.
Prosedur Laparotomi di Bocah Indonesia
Jika Anda memiliki penyakit yang membutuhkan prosedur laparotomi, Anda bisa konsultasi terlebih dahulu dengan Bocah Indonesia. Tim kami akan segera menghubungi Anda.
Artikel Terkait:
- Perut Terasa Panas Saat Hamil Bikin Khawatir Bumil
- Apakah Prosedur Kuret Memberikan Efek Samping?
- Apa Itu Fertilitas? Definisi, Penyebab, dan Prosedur…
- HSG : Tujuan, Prosedur, Risiko, dan Alternatif…
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- Mengenal Fungsi Testis, Organ Reproduksi Pria Paling Penting
- Mengenal Oogenesis, Proses Pembentukan Sel Telur
- Mengenal Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma