Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Ciri-Ciri dan Penyebab Hormon Testosteron Tinggi
Ciri-Ciri dan Penyebab Hormon Testosteron Tinggi
Tingkat hormon testosteron tinggi dapat menyebabkan masalah serius, seperti pembesaran prostat yang dikenal sebagai hiperplasia prostat jinak (BPH).
Untuk ayah, fungsi testosteron mencakup regulasi libido, massa tulang dan otot, serta produksi sperma. Bunda juga memilki hormon testosteron, meskipun lebih sedikit. Pada Bunda, testosteron membantu pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan reproduksi dan massa tulang.
Testosteron penting untuk kesehatan, tetapi kadar yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti pembesaran kelenjar prostat pada Ayah. Melalui artikel ini, akan dibahas secara lengkap ciri hormon testosteron tinggi pada Ayah dan penyebabnya.
Normal atau rata-rata tingkat testosteron pada pria bervariasi. Secara umum, rentang normal testosteron yang dimiliki Ayah adalah sekitar 270-1070 ng/dL dengan tingkat rata-rata sekitar 679 ng/dL.
Tanya Ferly tentang Promil?
Tingkat testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 20 tahun, dan kemudian secara perlahan menurun. Tingkat testosteron di atas atau di bawah rentang normal dianggap sebagai ketidakseimbangan. Beberapa peneliti menilai tingkat testosteron yang paling sehat adalah antara 400-600 ng/dL.
Baca Juga : Penyebab Hormon Testosteron Ayah Menurun
Testosteron tinggi juga dapat memainkan peran dalam perkembangan kanker prostat. Meskipun Ayah perlu ketahui bahwa testosteron tidak menyebabkan kanker prostat, tetapi dapat membantu memperkuatnya setelah muncul.
Mengurangi tingkat testosteron dapat membantu mengurangi risiko kambuh atau progresif terhadap kanker prostat. Jika Ayah mengalami tingkat testosteron yang sangat tinggi mungkin mengalami:
- Jerawat
- Perilaku agresif atau berisiko
- Pertumbuhan rambut tubuh berlebihan
- Sering kali mengalami sakit kepala
- Dapat mengalami masalah jantung atau hati
- Berisiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Ayah mungkin juga memiliki hasrat seksual yang tinggi (libido)
- Nafsu makan meningkat
- Masalah dengan kesuburan atau infertilitas
- Ayah mengalami insomnia
- Memiliki jumlah sperma rendah
- Perubahan mood
- Pembesaran prostat, yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil
- Terjadi pembengkakan pada kaki
- Kenaikan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba
Penyebab Hormon Testosteron Tinggi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hormon testosteron tinggi pada Ayah, beberapa penyebabnya sebagai berikut:
1. Gangguan Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang mempengaruhi produksi testosteron. Jika Ayah mengalami gangguan pada kelenjar pituitari, seperti akromegali atau sindrom Cushing, hal ini dapat meningkatkan produksi testosteron meningkat.
2. Tumor Adrenal
Faktor kedua yang dapat menjadi penyebab Ayah memiliki hormon testosteron yang tinggi adalah Tumor pada kelenjar adrenal, tumor yang bersifat jinak maupun ganas, dapat memicu peningkatan produksi hormon, termasuk testosteron.
Baca Juga: 3 Penyebab Disfungsi Seksual – Gejala dan Cara Mengobati
3. Hiperplasia Adrenal Kongenital
Selain tumor, hormon testosteron tinggi juga dapat terjadi jika Ayah mengalami kelainan genetik yang menyebabkan kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon, termasuk testosteron.
4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Penggunaan beberapa jenis obat, seperti fluoximesterona (Halotestin) atau steroid anabolik, dapat meningkatkan kadar testosteron Ayah meningkat.
5. Suplementasi Testosteron
Faktor kelima yang dapat menjadi penyebab hormon testosteron tinggi adalah penggunaan suplemen atau terapi penggantian testosteron yang dapat menjadi menyebabkan peningkatan kadar hormon ini.
6. Gaya Hidup atau Diet
Faktor-faktor gaya hidup seperti diet, tingkat aktivitas fisik, dan tingkat stres dapat mempengaruhi tingkat testosteron. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet yang sehat dan olahraga dapat mendukung keseimbangan hormonal yang baik.
7. Usia dan Pubertas
Pada umumnya, tingkat testosteron Ayah dapat mencapai puncaknya pada usia muda, kemudian secara perlahan menurun seiring pertambahan usia.
8. Genetika
Faktor terakhir yang dapat menjadi penyebab hormon testosteron Ayah tinggi adalah faktor genetika yang dapat memainkan peran dalam regulasi tingkat testosteron pada individu. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar waktu, peningkatan kadar testosteron bukanlah tanda langsung penyakit.
Namun, jika ada kekhawatiran tentang tingkat testosteron yang tinggi dan dampaknya pada kesehatan, konsultasi dengan dokter dapat membantu menentukan penyebabnya dan apakah perlu dilakukan tindakan lebih lanjut.
Pengaruh Hormon Testosteron terhadap Program Hamil
Jika kadar testosteron Ayah sangat tinggi, hal ini juga berdampak negatif pada program hamil yang sedang dijalankan bersama Bunda. Beberapa dampak yang mungkin timbul akibat tingginya kadar testosteron pada pria terkait dengan masalah reproduksi meliputi:
1. Pengurangan Produksi Sperma
Kadar testosteron tinggi yang dimiliki oleh Ayah dapat menghambat produksi sperma dalam testis. Ini dapat menyebabkan jumlah sperma yang rendah dan mengurangi kemungkinan pembuahan sel telur.
2. Gangguan pada Fungsi Hipotalamus dan Hipofisis
Tingginya kadar testosteron juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon reproduksi secara keseluruhan dengan mempengaruhi hipotalamus dan hipofisis, dua organ penting dalam sistem reproduksi.
3. Gangguan Siklus Hormon Reproduksi
Untuk hormon reproduksi berfungsi dengan baik memerlukan keseimbangan yang tepat. Tingginya hormon testosteron dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi, yang dapat menghambat ovulasi pada Bunda dan produksi sperma pada Ayah.
4. Gangguan Fungsi Testis
Kemudian dapat tingginya kadar testosteron pada program hamil selanjutnya adalah. Tingginya kadar testosteron dapat merusak fungsi normal testis, menghambat produksi spermatozoa yang sehat.
5. Gangguan Libido
Meskipun beberapa peneliti meyakinkan bahwa testosteron tinggi dapat dikaitkan dengan peningkatan libido. Namun, pada tingkat yang sangat tinggi, hormon ini dapat menyebabkan gangguan libido atau disfungsi ereksi.
Pengobatan untuk Testosteron Tinggi
Jenis pengobatan untuk tingkat testosteron tinggi akan bergantung pada penyebab dasar ketidakseimbangan tersebut.
Menghentikan penggunaan steroid atau obat
Jika tingkat hormon testosteron Ayah tinggi disebabkan oleh penggunaan steroid anabolik atau suplementasi testosteron, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan penggunaan obat tersebut dan mencari pengobatan yang lain.
Dalam satu penelitian, ditemukan bahwa 88,4% pria yang mengonsumsi suplemen testosteron tidak menghasilkan sperma. Namun, setelah menghentikan penggunaan suplemen selama 6 bulan, 65% dari pria tersebut mulai menghasilkan sperma lagi.
Pengobatan untuk tumor
Dalam kasus jarang terjadi, tumor dapat memproduksi hormon seks yang dapat meningkatkan tingkat testosteron. Jika tumor berkontribusi pada tingkat testosteron tinggi, Ayah mungkin memerlukan operasi.
Jika tumor bersifat ganas, Ayah mungkin memerlukan perawatan lain, termasuk operasi, kemoterapi, terapi radiasi.
Penggunaan obat
Beberapa obat-obatan dapat digunakan untuk mengendalikan tingkat testosteron, tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Contoh obat-obatan termasuk inhibitor sintesis steroid seperti ketoconazole untuk mengobati Cushing, atau inhibitor alfa reductase seperti finasteride untuk mengobati hiperplasia prostat jinak.
Terapi hormon
Jika tingkat testosteron perlu diatur dalam konteks terapi hormon, dokter dapat mempertimbangkan pendekatan seperti terapi penggantian testosteron atau analog hormon pelepas gonadotropin (GnRH) tergantung pada kondisi kesehatan pasien.
Perubahan gaya hidup
Kadang-kadang, perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres dapat membantu mengendalikan tingkat testosteron. Untuk menentukan pengobatan yang tepat untuk testosteron tinggi, Ayah perlu konsultasi dengan dokter.
Testosteron tinggi pada Ayah mungkin dapat menghambat Bunda untuk cepat hamil karena masalah fertilitas yang dialami. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Ayah Bunda juga berkonsultasi pada dokter kandungan. Baca informasi lain seputar program hamil di Bocah Indonesia.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Batrinos, M. NCBI. Testosterone and Aggressive Behavior in Man. International Journal of Endocrinology and Metabolism. 2012. 10(3), pp. 563-568. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3693622/
Pietrangelo, A. Healthline (2014). The Effects of Testosterone on the Body.
Davis, C. MedicineNet. High and Low Testosterone Levels in Men.
Leonard, Jayne (2023). What are the signs of high testosterone in males?
Artikel Terkait:
- Penyebab Hormon Testosteron Ayah Menurun
- Hormon Testosteron dan Sperma Ternyata Tidak Sama
- Perlukah Terapi Hormon Testosteron Agar Gairah Tetap On?
- Hormon Testosteron Rendah Bikin Ayah Tak Bergairah
- Kadar Testosteron Normal, Tingkatkan Gairah Seksual?
- Hipogonadisme, Ketika Hormon Seksual Diproduksi Sedikit
- Tes Hormon Reproduksi untuk Miliki Buah Hati
- Teratozoospermia, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya.