Beranda » BLOG » Gaya Hidup » Jangan Asal! Begini Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Aman
Jangan Asal! Begini Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Aman
Banyak orang yang merasa bulu kemaluan memberikan rasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, mencukur bulu kemaluan menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mengatasinya. Namun, mengingat posisinya berada di bagian organ intim sehingga mencukurnya pun harus hati-hati. Jika tidak maka bisa menyebabkan luka atau infeksi pada area kelamin tersebut.
Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Aman
Bulu kemaluan mulai tumbuh pada saat masuk usia pubertas. Hal ini dikarenakan kondisi hormon androgen meningkat. Selain bulu kemaluan, hormon androgen memicu pertumbuhan rambut-rambut halus lainnya, seperti bulu ketiak.
Rambut-rambut halus yang kian tumbuh memanjang memang membuat rasa tidak nyaman sehingga mencukur menjadi salah satu solusinya. Mencukur bulu kemaluan sifatnya sementara sehingga ada kemungkinan tumbuh kembali.
Menurut dr. William Wahono, Sp.OG, dokter spesialis kandungan dari Bocah Indonesia, mengungkapkan jika mencukur bulu kemaluan dapat mengurangi risiko penumpukan kuman.
“Kalau bulu kemaluan terlalu panjang dan tidak dicukur maka bisa meningkatkan risiko kuman-kuman menempel, tentunya dapat membuat kurang higienis. Kalau dicukur, ya (bisa) mengurangi kemungkinan kuman menumpuk,” ucap dr. William Wahono, Sp.OG.
Tanya Ferly tentang Promil?
Lantas, bagaimana cara mencukur bulu kemaluan yang aman?
Baca Juga: Mulai Kendur? Simak 7 Cara Merapatkan Miss V
Vagina Gatal: Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya1. Mandi dengan air hangat
Jika Anda ingin mencukur bulu kemaluan maka Anda bisa mengawalinya dengan mandi air hangat untuk proses cukur lebih mudah serta menghindari dari risiko luka gores. Selain itu, mandi dengan air hangat dapat meluruhkan minyak dan kotoran serta melembapkan kulit. Air secara alami akan menjadi pelumas untuk mencegah rambut tertarik.
2. Mengoleskan krim cukur
Sebelum mencukur bulu kemaluan, sebaiknya oleskan krim cukur dan biarkan selama 5 menit hingga meresap. Pilih krim cukur yang mengandung pelembap agar mencegah kulit kering hingga iritasi. Anda dapat mengoleskan krim khusus mencukur menggunakan kuas cukur.
3. Mencukur dengan teknik yang tepat
Sebelum mulai mencukurnya, pastikan untuk mengguntingnya terlebih dahulu agar lebih mudah untuk dicukur. Setelah bulu terlihat pendek maka Anda dapat mencukurnya secara perlahan ke arah pertumbuhan rambut.
Selain itu, hindari mencukur dari kiri ke kanan begitu pun sebaliknya. Metode pencukuran ini dapat mengurangi risiko iritasi.
4. Bilas krim cukur
Setelah mencukur, bilas sisa krim cukur dengan air hangat dan keringkan dengan lembut agar menghindari gatal pada area kelamin. Bilas juga alat cukur hingga bersih. Pastikan Anda tidak mencukur pada area yang sama terlalu sering.
Baca Juga : Vagina Gatal: Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya
5. Oleskan pelembap
Usai krim cukur dibilas, oleskan pelembap yang mengandung aloe vera pada kulit. Perlu diingat, pelembap yang digunakan harus bebas dari pewangi karena dapat menimbulkan rasa perih atau iritasi pada kulit.
Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan
Selain dapat memberikan rasa nyaman, mencukur bulu kemaluan dapat memberikan manfaat jika dilakukannya secara tepat dan aman. Berikut beberapa manfaat dari mencukur bulu kemaluan:
1. Mencegah tumbuhnya bibit penyakit
Bulu kemaluan yang tumbuh hingga lebat dan memanjang bisa menjadi tempat kumpulnya kutu, bakteri, dan kuman. Kondisi seperti ini dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit tertentu. Mencukur rambut di area kelamin dapat meminimalisir berkembangnya suatu penyakit.
2. Mengurangi aroma tidak sedap
Tahukah Anda jika aroma tidak sedap pada kemaluan bisa ditimbulkan oleh lebatnya rambut pada area tersebut? Kondisi ini terjadi ketika banyaknya keringat menumpuk dan bercampur dengan kotoran yang terdapat pada bulu kemaluan. Jika Anda secara rutin mencukur rambut pada area kelamin dapat mengurangi risiko aroma tidak sedap pada organ intim Anda.
3. Meningkatkan sensitivitas
Banyak yang percaya jika mencukur bulu di area genital dapat meningkatkan sensitivitas pada organ intim. Kondisi ini tentu dapat membantu kehidupan seksual Anda menjadi lebih menarik. Meski begitu, sensitivitas tiap orang berbeda-beda. Ada pula yang menganggap sensitivitas berlebihan pada organ intim bisa menyebabkan aktivitas seksual kurang menyenangkan.
4. Memenuhi keinginan pasangan
Manfaat lainnya yang bisa Anda dapatkan adalah dapat memenuhi keinginan pasangan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan The Journal of Sexual Medicine, pria akan menyukai jika pasangannya mencukur bulu kemaluan.
Apakah Boleh Mencukur Bulu Kemaluan?
Pada dasarnya tidak ada anjuran maupun larangan secara medis dalam mencukur bulu kemaluan. Namun, bulu kemaluan yang tumbuh tebal tanpa dijaga kebersihannya akan rentan terkena kutu hingga jerawat.
Metode pelaksanaannya pun harus diperhatikan agar tidak menyebabkan luka maupun iritasi mengingat posisi organ intim merupakan organ yang paling vital. Sementara itu, kapan kita harus mencukur bulu kemaluan? Menurut ajaran agama Islam, mencukur rambut pada area organ intim merupakan hal yang sunnah untuk dilakukan.
“Terdapat lima hal yang termasuk fitrah: khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memangkas kumis” (HR. Bukhari dan Muslim).
Risiko Mencukur Bulu Kemaluan
Mencukur bulu kemaluan memang memberikan manfaat namun selain itu juga dapat menimbulkan beberapa risiko atau efek samping. Hal ini bisa terjadi jika pada saat proses mencukur dilakukan dengan tidak tepat. Beberapa risiko yang bisa ditimbulkan diantaranya:
- Gatal pada area kelamin. Rasa gatal bahkan bisa muncul dengan tingkat yang parah.
- Menimbulkan luka seperti sensasi terbakar akibat waxing.
- Luka atau iritasi yang diakibatkan alat cukur.
- Bisa menimbulkan infeksi bakteri.
- Meningkatkan risiko dermatitis kontak atau reaksi alergi kulit terhadap paparan produk tertentu.
Kesimpulan
Mencukur bulu kemaluan dapat memberikan manfaat jika dilakukan dengan tepat. Cara melakukannya harus diperhatikan agar tidak menimbulkan luka atau iritasi pada kulit. Jika Anda ingin melakukan cukur bulu pada area organ intim, jangan lupa untuk perhatikan apakah kulit Anda memiliki reaksi alergi pada zat-zat tertentu, misalnya krim cukur yang digunakan.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- Butler, S. M., et al. 2014. Pubic Hair Preferences, Reasons for Removal, and Associated Genital Symptoms: Comparisons Between Men and Women. The Journal of Sexual Medicine, 12(1), 48–58.
- Ramsey, S., et al. 2009. Pubic Hair and Sexuality: A Review. The Journal of Sexual Medicine, 6(8), 2102-2110.
- Rowen, T. S., et al. (2016). Pubic Hair Grooming Prevalence and Motivation Among Women in the United States. JAMA Dermatology, 152(10), 1106.
- 6 Penyebab Nyeri Perut Bawah Saat Hamil dan Cara Mengatasinya - 20/12/2024
- Sklerosis Ganda Bisa Pengaruhi Kesuburan? - 19/12/2024
- Checklist Pertanyaan Konsultasi Sebelum Inseminasi - 05/12/2024
Artikel Terkait:
- Apakah Bulu Kucing Berbahaya? Begini Penjelasannya!
- Begini Cara Menghitung Kalori Makanan Agar Miliki…
- Ternyata Begini Cara Mengecek Kesuburan Wanita Secara Alami
- Jangan Remehkan, Ini Manfaat Minum Air Putih Bagi Tubuh
- Siap Hamil? Jangan Skip Asam Amino
- Bunda, Begini Warna ASI Saat Hamil Menyusui
- 3 Bahan Pelumas Alami yang Aman, Tertarik Mencoba?
- 5 Kandungan Skincare yang Aman untuk Promil