Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Tumor Testis, Ketika Kondisi Testis Menuju Kritis
Tumor Testis, Ketika Kondisi Testis Menuju Kritis
Tumor testis adalah suatu kondisi penyakit yang bisa dialami oleh pria berusia 20-40 tahun. Lantas, bagaimana metode pengobatan yang dilakukan?
Ayah tahu nggak sih, jika testis bisa mengalami tumor? Kondisi ini terjadi ketika testis atau buah zakar bengkak dan terdapat benjolan. Benjolan ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan bisa tumbuh pada salah satu sisi testis maupun keduanya.
Testis merupakan salah satu organ reproduksi yang memiliki peranan penting. Organ ini terletak di dalam skrotum atau kantong buah zakar. Pada dasarnya, setiap pria memiliki dua buah testis yang berfungsi dalam memproduksi hormon testosteron dan sperma.
Umumya, tumor testis tidak menimbulkan rasa sakit namun jenis tumor ini bisa menimbulkan nyeri. Hal ini disebabkan karena munculnya sel-sel tumor yang tumbuh pada salah satu maupun kedua sisi testis.
Baca juga: Gejala Kanker Testis, Penyebab, Pengobatan dan Pengaruhnya pada Kesuburan
Tanya Ferly tentang Promil?
Jenis Tumor Testis
Tumor testis terbagi menjadi dua, yakni tumor testis jinak dan tumor testis ganas. Kondisi ini mungkin saja dialami Ayah. Berikut penjelasannya.
1. Tumor testis jinak
Sel tumor jinak ini tumbuh pada testis dengan lambat dan tidak menyebar ke organ lainnya. Jenis tumor ini tidak berbahaya dan kemungkinan untuk kambuhnya kecil ketika selesai diobati. Terdapat beberapa jenis tumor yang jinak, seperti:
- Teratoma jinak. Salah satu jenis tumor yang tumbuh pada kelenjar getah bening yang berkembang sebelum pubertas dan biasanya terjadi pada bayi.
- Lipoma. Sel-sel tumor yang tumbuh berasal dari jaringan lemak. Tumor ini bisa muncul pada bagian tubuh manapun, salah satunya di testis maupun dalam kantung buah zakar. Benjolan tumor ini kenyal, terasa nyeri, dan bersifat tidak ganas.
- Fibroma. Jenis tumor ini berasal dari jaringan ikat. Meskipun sifatnya jinak, tumor testis ini bisa menimbulkan benjolan yang terasa padat saat disentuh.
- Tumor jaringan stroma testis. Tumor ini tumbuh pada jaringan ikat yang menyokong testis dalam kantong buah zakar.
2. Tumor testis ganas
Jika tumor jinak pertumbuhan dan perkembangannya lebih lambat maka sel-sel tumor ganas menyebar lebih cepat, seperti paru-paru, kelenjar getah bening, hati, saraf tulang belakang, hingga otak. Sifatnya yang ganas, membuat tumor ini bisa berkembang menjadi kanker.
Jangan anggap sepele sebab jenis tumor testis ganas ini bisa membahayakan diri jika tidak segera ditangani. Berikut beberapa jenis tumor ganas, seperti:
- Seminoma. Sel tumor ini tumbuh di testis dan menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG). Nah, jenis tumor ini tidak menimbulkan gejala yang mudah disadari oleh penderitanya.
- Karsinoma kantung kuning telur (yolk sac). Jenis tumor ini berada pada kantung kuning telur yang kemudian berkembang menjadi testis dan hampir selalu mengeluarkan hormon Alpha-Fetoprotein (AFP).
- Choriocarcinoma. Jenis tumor ini umumnya terjadi pada organ reproduksi wanita seperti rahim dan ovarium. Meski begitu, sel tumor ini juga dapat tumbuh pada organ reproduksi pria, yaitu testis. Sama seperti seminoma, jenis tumor ini menghasilkan hormon hCG.
Penyebab Tumor Testis
Tumor terjadi ketika adanya sel tumor abnormal yang membentuk jaringan maupun benjolan pada testis. Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti timbulnya tumor ini. Namun, terdapat beberapa faktor yang berkaitan, seperti:
- Penyakit tertentu
- Anggota keluarga memiliki riwayat penyakit tertentu yang pernah diderita
- Adanya kelainan lahir
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seorang pria mengalami tumor testis, seperti:
- Berusia 15-35 tahun
- Memiliki riwayat mengalami tumor maupun kanker testis
- Mengalami varikokel, yakni kondisi yang ditandai dengan adanya pembengkakan pada pembuluh darah di area skrotum
- Mengalami sindrom Klinefelter
- Mengalami kondisi bawaan lahir, seperti kriptokismus
- Mengalami hidrokel, yakni kondisi yang ditandai dengan kantong skrotum yang dipenuhi cairan
- Mengalami HIV/AIDS
Baca juga: Testis Besar Sebelah, Apakah Normal atau Berbahaya?
Gejala Tumor Testis
Umumnya, tumor testis menimbulkan gejala, seperti adanya benjolan sehingga kantong testis tampak membesar atau tidak simetris. Beberapa gejala yang muncul, seperti:
- Adanya penumpukan cairan pada kantong buah zakar
- Rasa berat dan tidak nyaman pada skrotum
- Rasa pegal atau sakit di area selangkangan atau perut bagian bawah
Pada beberapa kasus, tumor testis kerap tidak disadari dan terlambat ditangani hingga akhirnya menyebar ke organ tubuh lainnya. Kondisi ini akan menimbulkan gejala, seperti:
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Nyeri punggung bawah
- Nyeri tulang
- Berat badan berkurang tanpa penyebab pasti
- Mual, muntah, hingga diare
- Sakit kepala
Pengobatan Tumor Testis
Pengobatan dan perawatan tumor testis tergantung pada jenis dan tingkat keparahan masing-masing kondisinya. Umumnya, pengobatan tumor testis meliputi:
1. Radioterapi
Pengobatan ini dilakukan menggunakan sinar X-ray radiasi tinggi untuk menghancurkan sel-sel tumor. Tidak hanya untuk tumor testis, radioterapi juga dapat dilakukan untuk menghancurkan sel-sel tumor yang menjalar pada area kelenjar getah bening dan juga otak.
2. Kemoterapi
Pengobatan ini dilakukan untuk menghancurkan sel-sel tumor dengan pemberian obat dalam dosis tertentu. Pengobatan ini dilakukan untuk menghambat sel tumor menyebar pada organ lainnya.
3. Operasi
Pengobatan ini dilakukan dengan metode Orkiektomi / Orchiectomy untuk mengangkat testis yang terkena tumor. Operasi ini bisa dilakukan untuk pengobatan kanker pada testis yang menyebar ke kelenjar getah bening maupun organ lainnya.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Ayah, tumor testis memang bisa menyebabkan masalah jika tidak segera ditangani. Namun, tidak perlu khawatir jika Ayah dan Bunda ingin merencanakan program hamil. Segera periksakan diri ke dokter agar semakin cepat mendapatkan penanganan yang tepat.
Pasalnya, tumor testis bisa menyebabkan masalah infertilitas sehingga membuat pasangan sulit hamil. Jika Ayah mengalami kondisi ini maka jangan tunda-tunda lagi untuk melakukan pemeriksaan.
Tertarik dengan informasi seputar organ reproduksi lainnya? Yuk, baca artikel selengkapnya di Bocah Indonesia!
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Lee, J.Y., et al. (2023). Risk Factors for Testicular Cancer: Environment, Genes and Infections—Is It All? Medicina (Kaunas). 2023 Apr; 59(4): 724. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10145700/
- Baird, D.C., et al. (2018). Testicular Cancer: Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician. 2018 Feb 15;97(4):261-268. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29671528/
- Canadian Cancer Society. Non-cancerous tumours and conditions of the testicle. https://cancer.ca/en/cancer-information/cancer-types/testicular/what-is-testicular-cancer/non-cancerous-tumours
- American Urological Association. Diagnosis and Treatment of Early-Stage Testicular Cancer: AUA Guideline. https://www.auanet.org/guidelines-and-quality/guidelines/testicular-cancer-guideline
Artikel Terkait:
- Konsultasi Torsio Testis Sebelum Kritis
- Hypospermia: Kondisi Jumlah Air Mani yang Sedikit pada Pria
- Hipogonadisme, Ketika Hormon Seksual Diproduksi Sedikit
- Ejakulasi Retrograde, Ketika Ejakulasi Tidak Keluar…
- Abstinensi, Ketika Ayah Tidak Melakukan Ejakulasi
- Gejala Kanker Testis, Penyebab, Pengobatan dan…
- Hati-hati, Torsio Testis yang Perlu Diwaspadai Pria
- Testis Besar Sebelah, Apakah Normal atau Berbahaya?