Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Konsultasi Torsio Testis Sebelum Kritis
Konsultasi Torsio Testis Sebelum Kritis
Jika Ayah mengalami nyeri hebat pada testis, segera hubungi dokter atau datang ke IGD rumah sakit terdekat.
Torsio testis adalah kondisi yang terjadi ketika testis atau buah zakar terpelintir yang menyebabkan nyeri hebat pada area tersebut. Kondisi ini dapat memengaruhi pria pada segala usia tapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun.
Torsio testis terjadi ketika pembuluh darah yang menuju testis terjepit dan menyebabkan aliran darah terganggu. Ini adalah kondisi yang memerlukan penanganan segera karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada testis dan berpotensi menyebabkan infertilitas pada pria.
Baca Juga: Masalah Testis pada Ayah Bikin Tak Bergairah
Penyebab Torsio Testis
Hingga saat ini, penyebab pasti dari torsio testis masih belum diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria mengalami kondisi ini, antara lain:
Tanya Ferly tentang Promil?
- Kelainan genetik bell clapper deformity, di mana testis memiliki bentuk yang tidak biasa dan lebih rentan terhadap terpelintir.
- Riwayat torsio testis sebelumnya, menunjukkan adanya kerentanan individu terhadap kondisi ini.
- Riwayat keluarga, di mana ada anggota keluarga lain yang pernah mengalami torsio testis.
- Cedera pada testis, misalnya akibat olahraga atau kecelakaan.
- Lonjakan pertumbuhan testis selama masa pubertas, dapat memengaruhi elastisitas jaringan dan meningkatkan risiko terjadinya pelintiran.
- Paparan udara dingin yang berkepanjangan, seperti saat berenang di air dingin.
Tanda-tanda dan Gejala Torsio Testis
Gejala utama dari torsio testis adalah nyeri hebat pada testis yang dapat muncul secara tiba-tiba. Nyeri ini biasanya terlokalisasi di salah satu testis dan bisa menjalar hingga ke area perut. Selain nyeri, gejala lain yang mungkin terjadi antara lain:
- Bengkak pada salah satu skrotum atau kantong buah zakar
- Testis yang terlihat lebih kecil dari biasanya
- Posisi testis yang terpelintir lebih tinggi dari posisi normalnya
- Ayah jadi sering buang air kecil
- Sakit perut
- Demam
- Mual dan muntah
- Adanya darah dalam air mani
Pada anak-anak, torsio testis juga dapat menyebabkan anak sering terbangun di tengah malam atau dini hari akibat nyeri hebat pada kantong buah zakar.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika Ayah mengalami nyeri hebat dan mendadak pada salah satu testis, segera periksakan diri ke dokter atau datang ke IGD rumah sakit terdekat. Penanganan segera sangat penting untuk mencegah kerusakan pada testis.
Jika Ayah mengalami nyeri pada testis yang tiba-tiba hilang tanpa pengobatan, tetaplah mencari pertolongan medis karena kondisi ini juga termasuk keadaan gawat darurat yang harus ditangani segera.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Testis, Organ Reproduksi Pria Paling Penting
Diagnosis Torsio Testis
Untuk mendiagnosis torsio testis, dokter akan melakukan wawancara mengenai gejala dan riwayat kesehatan Ayah, serta melakukan pemeriksaan fisik pada testis dan kantong buah zakar.
Pemeriksaan fisik ini meliputi menggosok atau mencubit bagian dalam sisi paha yang sakit untuk mengecek kontraksi testis. Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan, seperti:
- USG testis, untuk memeriksa aliran darah menuju testis.
- Tes urine dan tes darah, untuk memeriksa apakah ada infeksi pada testis.
Pengobatan Torsio Testis
Penanganan torsio testis melibatkan operasi orchiopexy. Nantinya Ayah akan diberikan bius total sebelum menjalani operasi. Selama operasi, dokter akan membuat sayatan kecil di skrotum atau selangkangan untuk mengembalikan posisi testis yang terpelintir.
Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar peluang kesembuhan torsio testis. Jika penanganan terlambat dilakukan, ada risiko kerusakan permanen pada testis dalam waktu 6 jam. Dalam kasus ini, dokter mungkin perlu melakukan pengangkatan testis.
Setelah operasi, dokter akan memberikan obat pereda nyeri. Ayah juga disarankan untuk melakukan beberapa langkah pemulihan, antara lain:
- Mengompres area yang dioperasi dengan kantong es selama 10-15 menit.
- Menjaga area bekas operasi tetap bersih.
- Menghindari aktivitas berat, termasuk olahraga, selama beberapa minggu.
- Tidak berhubungan seksual selama beberapa minggu.
- Istirahat yang cukup.
- Melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan santai.
Komplikasi Torsio Testis
Jika torsio testis tidak ditangani dengan cepat atau tidak ditangani sama sekali, dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan, seperti:
- Kelainan bentuk testis.
- Kerusakan pada jaringan testis.
- Gangguan kesuburan atau infertilitas.
Pencegahan Torsio Testis
Adanya kelainan genetik bell clapper deformity yang meningkatkan risiko torsio testis, dapat diatasi dengan melakukan operasi untuk mencegah terjadinya torsio testis. Sedangkan torsio testis yang disebabkan oleh cedera dapat dicegah dengan menggunakan pelindung testis saat berolahraga.
Kesimpulannya semakin cepat penanganan dilakukan, semakin baik peluang kesembuhan pasien. Jika torsio testis tidak ditangani dengan cepat, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada testis dan berpotensi menyebabkan infertilitas.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Ayah mendapati adanya perubahan yang tidak biasa pada testis. Selalu jaga kesehatan organ reproduksi untuk menjaga kesuburan. Dengan menjaga kesuburan Ayah dapat mendukung program hamil yang dijalani bersama Bunda.
Tertarik dengan informasi seputar program hamil? Yuk, bagikan artikel ini untuk pejuang garis dua lainnya!
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Nassiri, N. et al. (2021). Testicular Torsion From Bell-clapper Deformity. Urology, 147, pp. 275. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32650017/
- Jckson, F. et al. (2020). The Impact of Testicular Torsion on Testicular Function. The World Journal of Men’s Health, 38(3), pp. 298–307. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31081295/
- National Institute of Health (2022). MedlinePlus. Testicular Torsion.
- Cleveland Clinic (2019). Disease & Conditions. Testicular Torsion.
- Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Testicular Torsion.
- Peran dan Masalah Simfisis Pubis pada Kehamilan - 01/11/2024
- Koriokarsinoma pada Hamil Anggur: Risiko, Gejala, dan Cara Pengobatan - 31/10/2024
- Pahami Fase Praovulasi Biar Promil Berhasil - 30/10/2024
Artikel Terkait:
- Tumor Testis, Ketika Kondisi Testis Menuju Kritis
- Atasi Torsio Testis Sebelum Tragis
- Hati-hati, Torsio Testis yang Perlu Diwaspadai Pria
- Torsio Testis: Efek Jangka Panjang Terhadap Kesuburan Pria
- Dampak Torsio Testis Pada Kesuburan
- Konsultasi Kriopreservasi Sperma untuk Pria
- Gejala Kanker Testis, Penyebab, Pengobatan dan…
- Testis Besar Sebelah, Apakah Normal atau Berbahaya?