Benarkah Teh Hijau Bisa Hambat Kehamilan?

Benarkah Teh Hijau Bisa Hambat Kehamilan

Apakah teh hijau masuk dalam minuman favorit Bunda? Cari tahu fakta dan mitos seputar teh hijau dengan kesuburan di sini. 

Menenggak secangkir teh hijau di pagi hari memang menjadi kebiasaan banyak orang Indonesia. Tidak hanya aromanya yang harum, teh hijau juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan karena kandungan antioksidannya yang tinggi. 

Namun, ada beberapa pertanyaan mengenai konsumsi teh hijau dan dampaknya pada kesuburan atau promil bagi pasangan suami istri. Agar tidak lagi salah menangkap informasi seputar teh hijau dan kesuburan, simak penjelasannya di sini.

Baca Juga: Sari Kacang Hijau, Sperma Kuat Tak Terhalau

Kandungan Teh Hijau dan Pengaruhnya

Teh hijau mengandung beberapa komponen aktif seperti kafein, katekin, dan antioksidan lainnya. Beberapa penelitian telah mengkaji pengaruh dari komponen-komponen ini terhadap kesuburan.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

1. Kafein

Tidak hanya kopi, teh hijau juga mengandung kafein namun dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan kopi. Konsumsi kafein berlebihan diketahui dapat mempengaruhi kesuburan. 

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kafein lebih dari 300 mg per hari dapat mengurangi peluang kehamilan. Namun, secangkir teh hijau rata-rata hanya mengandung sekitar 20-45 mg kafein.

2. Katekin dan Antioksidan

Katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG) adalah antioksidan utama dalam teh hijau yang memiliki banyak manfaat kesehatan.

Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Penelitian Teh Hijau Terhadap Kesuburan

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas California Irvine terhadap populasi lalat buah Drosophila melanogaster menyelidiki efek tingkat racun dalam teh hijau dan hubungannya dengan perkembangan serta reproduksi. Studi ini memberikan berbagai dosis polifenol teh hijau pada embrio dan larva lalat buah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva yang mengonsumsi dosis 10 mg teh hijau mengalami perkembangan yang lebih lambat, lahir lebih kecil, dan menunjukkan penurunan jumlah keturunan yang signifikan. 

Selain itu, lalat buah yang diberikan dosis 10 mg teh hijau menjadi lebih rentan terhadap kelaparan dan stres akibat panas, namun dosis ini mampu melindungi mereka dari dehidrasi.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Functional Foods ini juga mengungkapkan penurunan hasil reproduksi dan pengurangan masa hidup hingga 17%, sementara pada jantan tidak ditemukan pengaruh yang signifikan pada betina.

Dosis 10 mg teh hijau juga menyebabkan kelainan morfologi pada organ reproduksi, seperti kelainan pada struktur histopatologi dari testis. Dosis teh hijau yang terlalu tinggi dapat menyebabkan banyak kematian sel atau apoptosis.

Penelitian tentang konsumsi teh hijau pada awal kehamilan juga menunjukkan bahwa ada hubungan potensial antara konsumsi teh hijau dan risiko spina bifida pada janin. 

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods dan penelitian lainnya oleh tim dari Universitas Boston mengungkapkan bahwa kandungan katekin dalam teh hijau dapat mengganggu penyerapan asam folat dalam tubuh. 

Asam folat dikenal penting untuk mencegah cacat tabung saraf, seperti spina bifida, pada janin yang sedang berkembang. Dalam penelitian ini, ibu dari 518 bayi dengan spina bifida dan 6.424 bayi tanpa cacat lahir diminta mengisi kuesioner tentang kebiasaan minum teh selama awal kehamilan. 

Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau lebih dari tiga cangkir per hari, terutama jika asupan asam folat kurang dari 400 µg per hari, dikaitkan dengan peningkatan risiko spina bifida​ (Boston University)​.

Meskipun teh hijau memiliki banyak manfaat kesehatan, penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dalam jumlah besar selama awal kehamilan dapat memiliki efek samping, termasuk pada kesuburan dan perkembangan janin. 

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk membatasi konsumsi teh hijau dan memastikan asupan asam folat yang cukup untuk mengurangi risiko tersebut. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan dosis yang aman, tetapi disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang​.

Manfaat Teh Hijau untuk Kesuburan

1. Antioksidan

Teh hijau kaya akan antioksidan yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kualitas sperma dan sel telur.

2. Metabolisme dan Berat Badan

Teh hijau bisa membantu meningkatkan metabolisme dan mengelola berat badan, yang penting untuk keseimbangan hormonal dan kesuburan.

Baca Juga: Manfaat Kelapa Ijo untuk Kesuburan

Potensi Resiko Teh Hijau untuk Kesuburan

1. Konsumsi Berlebihan

Mengonsumsi teh hijau dalam jumlah besar dapat meningkatkan asupan kafein, yang berpotensi mempengaruhi kesuburan.

2. Penyerapan Asam Folat

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa teh hijau dapat mengurangi penyerapan asam folat. Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin, sehingga wanita yang berusaha untuk hamil harus memastikan asupan asam folat yang cukup.

Rekomendasi Konsumsi

1. Moderasi

Konsumsi teh hijau dalam jumlah sedang (1-2 cangkir per hari) umumnya dianggap aman dan tidak mungkin menghambat kehamilan.

2. Perhatikan Asupan Kafein Total

Pastikan total asupan kafein harian dari semua sumber (kopi, teh, cokelat, minuman energi) tidak melebihi batas yang disarankan.

3. Suplemen Asam Folat

Jika Bunda mengonsumsi teh hijau, pastikan juga mengonsumsi suplemen asam folat atau makanan yang diperkaya asam folat untuk mengimbangi potensi penurunan penyerapan.

Ayah Bunda, mengonsumsi teh hijau dalam jumlah yang wajar tidak mungkin menghambat kehamilan. Bahkan, kandungan antioksidannya dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan. 

Namun, konsumsi berlebihan atau total asupan kafein yang tinggi harus dihindari. Jika Bunda memiliki kekhawatiran mengenai konsumsi teh hijau dan kesuburan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Yazdy, Mahsa M. et al. (2015). Maternal Tea Consumption during Early Pregnancy and the Risk of Spina Bifida. Published online 2012 May 29. doi: 10.1002/bdra.23025 
  • Musial, C., Kuban-Jankowska, A., & Gorska-Ponikowska, M. (2020). Beneficial Properties of Green Tea Catechins. International Journal of Molecular Sciences, 21(5), pp. 1744. 
  • Gunnars, K. & Bailey, D. Healthline (2023). 10 Evidence-Based Benefits of Green Tea.
  • Lehman, S. Verywell Fit (2021). Green Tea Benefits and Side Effects.
  • Cafasso, Jacquelyn. Healthline (2023). Can I Drink Green Tea While Pregnant?
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji