Sperm Freezing: Prosedur, Manfaat, dan Fakta Penting yang Perlu Diketahui

Fakta-fakta Menarik Terkait Sperm Freezing

Sperm freezing (pembekuan sperma) atau kriopreservasi sperma adalah metode medis untuk membekukan dan menyimpan sperma pada suhu sangat rendah (−196°C dalam nitrogen cair). Prosedur ini memungkinkan pria tetap memiliki peluang untuk memiliki keturunan di masa depan, meskipun menghadapi kondisi medis atau memilih menunda kehamilan.

Apa Itu Sperm Freezing?

  • Definisi: Prosedur medis yang membekukan sperma dalam cairan nitrogen bersuhu −196°C agar dapat digunakan di masa depan.

  • Tujuan utama: Mendukung program kehamilan seperti inseminasi buatan atau bayi tabung (IVF).

Siapa yang Membutuhkan Sperm Freezing?

Sperm freezing disarankan untuk pria dengan kondisi berikut:

  1. Menjalani pengobatan kanker (kemoterapi/radiasi) yang dapat menurunkan kesuburan.


    Tanya Mincah tentang Promil?

    New CTA WA

  2. Menunda memiliki keturunan karena alasan pribadi atau karier.

  3. Mobilitas tinggi sehingga sulit mengikuti jadwal program hamil.

  4. Berencana vasektomi namun ingin tetap memiliki cadangan sperma.

  5. Gangguan produksi sperma, sebagai langkah menjaga kesempatan reproduksi.

Bagaimana Cara Membekukan Sperma?

Tahapan umum sperm freezing meliputi:

  1. Konsultasi dengan dokter andrologi terkait riwayat medis.

  2. Analisis sperma untuk memeriksa jumlah, kualitas, bentuk, dan gerakan sperma.

  3. Persetujuan tertulis dari pasien.

  4. Pengumpulan sampel semen dalam wadah steril.

  5. Seleksi sperma terbaik, lalu penyimpanan dalam nitrogen cair pada suhu −196°C.

Berapa Lama Sperma Bisa Disimpan?

  • Secara teori, sperma bisa bertahan 100–500 tahun selama tersimpan dalam nitrogen cair (dr. Maitra, 2025).

  • Permenkes No. 2 Tahun 2025, Pasal 49: penyimpanan sperma, sel telur, atau embrio ditetapkan 1 tahun, tetapi dapat diperpanjang atas permintaan pasangan suami istri.

Apa yang Terjadi Saat Sperma Dicairkan?

  • Proses thawing dapat menurunkan sebagian kualitas sperma.

  • Namun, sperma yang bertahan umumnya masih mencukupi dan efektif untuk pembuahan dalam program bayi tabung atau inseminasi.

Bagaimana Proses Mencairkan Sperma Beku?

Dua metode thawing yang umum digunakan:

  • Metode inkubator: sperma ditempatkan pada suhu 37°C selama ±15 menit.

  • Metode suhu ruangan: sperma dibiarkan pada suhu kamar selama 15–20 menit.

Perubahan suhu yang terlalu cepat atau paparan cahaya langsung dapat merusak sperma, sehingga prosedur ini harus dilakukan hati-hati.

Kesimpulan

Sperm freezing adalah solusi medis yang efektif untuk menjaga peluang memiliki keturunan di masa depan. Prosedur ini relevan untuk pria dengan kondisi medis tertentu, rencana reproduksi tertunda, atau keterbatasan mobilitas. Konsultasi dengan dokter andrologi sangat penting sebelum menjalani prosedur.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
Team Content Medis Bocah Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji