▶️ You might be interested

Proses Fertilisasi & Kehamilan: Cara Terjadinya Pembuahan

Proses Fertilisasi

Mendapatkan kehamilan merupakan keinginan dari setiap pasangan suami istri. Hadirnya buah hati di tengah keluarga menjadi kebahagiaan tersendiri. Kehamilan terjadi ketika terdapat proses fertilisasi antara sel telur dan sperma. Sel telur yang dibuahi oleh sperma akan berkembang menjadi embrio, cikal bakal dari janin.

Wanita akan melepaskan hanya satu sel telur setiap bulannya, sedangkan pria melepaskan jutaan sperma dalam sekali ejakulasi. Tetapi hanya satu sperma yang akan mencapai tujuannya, yang akan terjadi pembuahan.

Baca juga: Waktu Tempuh Sperma Menuju Saluran Tuba 

Apa Itu Fertilisasi dan Kehamilan?

Fertilisasi adalah proses peleburan sperma dan sel telur di saluran tuba. Jika berhasil, akan terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan menempel di rahim (implantasi), memulai kehamilan. Proses ini tergantung pada waktu ovulasi dan kondisi kesuburan pasangan.

Jika fertilisasi berhasil, embrio akan menempel di dinding rahim (implantasi) dan kehamilan dimulai. Jika gagal, wanita akan mengalami menstruasi.


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Baca Juga : Mengenal Fertilisasi atau Pembuahan dan Tahapannya

Bagaimana Proses Fertilisasi dan Kehamilan?

Sebagian orang mengira bahwa pembuahan terjadi di dalam rahim karena di situlah bayi berkembang. Namun, sesungguhnya proses fertilisasi terjadi di saluran tuba. Setiap sperma memiliki satu tujuan, yakni bertemu dengan sel telur. Namun, untuk mencapai tujuan ini, sel sperma harus menempuh perjalanan yang panjang dan berat.

  1. Masuknya Sperma
    Saat berhubungan, sperma masuk melalui vagina dan berenang ke arah saluran tuba melalui leher rahim dan rahim.

  2. Pertemuan Sperma dan Sel Telur
    Jika ada sel telur yang dilepaskan (ovulasi), sperma akan mencoba menembus lapisan pelindungnya, yaitu zona pellucida.

  3. Penyatuan Sperma dan Sel Telur
    Sperma yang berhasil menembus membutuhkan protein seperti PH30/fertilin dan akan melepas ekornya (termasuk mitokondria) saat pembuahan.

  4. Aktivasi Sel Telur (Oosit)
    Setelah sperma masuk, sel telur mengalami reaksi kimia untuk mencegah sperma lain masuk (mencegah polispermi). Zigot terbentuk.

  5. Implantasi
    Zigot berkembang menjadi embrio dan menempel di dinding rahim dalam 5–10 hari pasca-fertilisasi.

Apakah Pembuahan Terjadi di Rahim?

Tidak. Fertilisasi terjadi di saluran tuba falopi, bukan di rahim. Rahim adalah tempat embrio berkembang setelah implantasi, bukan tempat terjadinya pembuahan.

Berapa Lama Waktu Sperma untuk Mencapai Sel Telur?

Berbeda dengan anggapan banyak orang, proses pembuahan tidak terjadi secara instan setelah berhubungan seks. Sperma membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mencapai sel telur, dan seluruh proses pembuahan memakan beberapa jam.

Setelah berhubungan seks, selama sekitar setengah jam pertama, air mani membentuk gumpalan di dalam vagina, menciptakan penghalang fisik yang mencegah sperma bergerak terlalu jauh ke arah yang salah. Namun, perlindungan ini hilang dalam waktu 30 menit ketika air mani mencair.

Sperma yang belum berhasil melewati serviks pada saat itu akan dieliminasi dari aliran oleh keasaman alami vagina yang dapat menghancurkan sel yang salah, termasuk sperma.

Sperma yang berhasil mencapai langkah berikutnya, yaitu saluran serviks, mengalami perubahan biokimia yang meningkatkan kecepatan gerak mereka untuk berenang melalui rahim dan saluran tuba guna menemukan sel telur. Saluran serviks adalah lingkungan yang lebih ramah, di mana lendir khusus dirancang untuk membawa sperma dengan efisien saat Bunda berada pada masa subur.

Saat Bunda mendekati ovulasi, lendir pada serviks menjadi banyak, bening, dan encer (ini salah satu alasan mengapa mengamatinya bisa menjadi metode efektif untuk menentukan waktu ovulasi). Perubahan juga terjadi pada tingkat mikroskopis, dengan untaian molekul berbaris seperti rel kereta api sehingga sperma dapat naik dan berkendara menuju sel telur.

Sperma yang mencapai sel telur masih harus melalui persaingan yang ketat. Ratusan sperma akan mengelilingi sel telur dalam pertempuran sengit sampai akhir, semuanya berusaha menembus lapisan luar yang keras.

Ratusan sperma akan mengelilingi sel telur selama pertempuran sengit sampai akhir, semuanya berusaha menembus membran sel telur untuk mencapai sitoplasma, di mana sperma kemudian akan melepaskan kontribusi genetiknya sendiri.

Setelah satu sel sperma yang beruntung berhasil menembus sel telur, sel telur tersebut segera mengalami reaksi kimia yang mencegah sel sperma lainnya mengikuti. Kemudian, kromosom yang dibawa oleh sperma dan sel telur bergabung, dan sel telur resmi dibuahi.

  • Sperma membutuhkan ±1 jam untuk mencapai sel telur.

  • Namun, proses pembuahan bisa memakan waktu beberapa jam.

  • Setelah ejakulasi, cairan mani menggumpal lalu mencair dalam 30 menit, memungkinkan sperma bergerak bebas.

Berapa Lama Sperma Bisa Bertahan Hidup?

Sperma dapat bertahan hidup dalam saluran reproduksi wanita selama sekitar 72 jam dan dalam beberapa kasus, bisa bertahan hidup hingga 5 hari. Namun, sel telur memiliki umur yang lebih pendek. Sel telur hanya dapat bertahan hidup selama 12 hingga 24 jam setelah ovulasi.

Jika sperma tidak bertemu dengan sel telur saat mencapai tuba falopi (atau jika mereka tidak mencapai tujuan segera setelah sel telur tiba), tubuh akan menyerap kembali sel telur, dan kesempatan untuk pembuahan pada bulan tersebut akan tertutup.

Proses fertilisasi memerlukan kondisi dan waktu yang tepat agar sel telur dan sperma bertemu dan mendapatkan kehamilan yang diharapkan.

  • Dalam tubuh wanita: hingga 72 jam, bahkan bisa sampai 5 hari dalam kondisi optimal.

  • Sel telur hanya hidup 12–24 jam setelah ovulasi.

  • Jika tidak terjadi pertemuan, tubuh akan menyerap kembali sel telur.

Apa Itu Kehamilan Ektopik?

Kehamilan ektopik terjadi saat embrio menempel di luar rahim—seperti di saluran tuba, ovarium, atau leher rahim. Ini tidak dapat berlanjut karena tidak ada jaringan yang mampu mendukung pertumbuhan janin.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika belum juga hamil setelah 1 tahun berhubungan rutin tanpa kontrasepsi, sebaiknya segera periksa kondisi kesuburan Anda dan pasangan ke dokter.

Itu dia tadi proses fertilisasi dan kehamilan yang perlu Bunda ketahui. Namun, jika Bunda tidak kunjung mendapatkan kehamilan setelah 1 tahun berhubungan secara rutin tanpa alat kontrasepsi maka segera periksakan kondisi kesuburan ke dokter!

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji