Bagaimana Proses Pengambilan Sel Telur untuk Bayi Tabung?

Proses pengambilan sel telur untuk bayi tabung

Ovum pick up (OPU) merupakan salah satu rangkaian proses dalam prosedur bayi tabung.

Bagi pasangan yang memiliki masalah infertilitas, program bayi tabung menjadi solusi bagi mereka untuk memiliki keturunan. Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) memiliki beberapa proses panjang hingga mendapatkan kehamilan.

Jika Bunda merencanakan program bayi tabung (IVF), salah satu rangkaian prosesnya adalah prosedur petik sel telur atau yang disebut ovum pick up (OPU). Proses ini merupakan salah satu rangkaian proses penting dalam program bayi tabung.

Pasalnya, sel telur Bunda akan diambil untuk proses pembuahan, bersamaan dengan itu Ayah juga akan melakukan pengambilan sperma untuk nantinya dibuahi di laboratorium.

Namun, bagaimana proses pengambilan sel telur untuk bayi tabung dilakukan?


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Apa Itu Ovum Pick Up (OPU)?

Ovum pick up (OPU) adalah proses pengambilan sel telur Bunda yang matang. Proses ini dilakukan jika sel telur telah mencapai ukuran yang optimal. Pada beberapa kondisi, sel telur Bunda belum mencapai ukuran yang optimal. Oleh sebab itu, Bunda akan diberikan obat pembesar sel telur. Ukuran sel telur dinyatakan optimal jika telah mencapai 18mm.

Proses Pengambilan Sel Telur

Sebelum proses pengambilan sel telur dilakukan, Bunda akan diberikan obat pembesar sel telur. Dokter akan memberikan suntikan pembesar sel telur yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi saat menjalani program.

Ketika sel telur Bunda berukuran minimal 13mm, obat anti pecah akan disuntikkan. Setelah itu, pemicu akan dilakukan ketika tiga buah sel telur berukuran minimal 17 – 18mm.

Nah, proses ovum pick up akan dilakukan minimal 36 jam setelah trigger dilakukan. Setelah sel telur diambil maka akan dilakukan pembuahan oleh sperma di laboratorium.

OPU Bayi tabung

Persiapan Ovum Pick Up (pengambilan sel telur)

Sebelum melakukan proses pengambilan sel telur untuk bayi tabung, Bunda perlu melakukan beberapa persiapan, seperti:

  • Bunda akan menjalani suntik injeksi hormon human chorionic gonadotropin (HCG)
  • Bunda diharuskan menjalani puasa makan dan minum sampai selesai tindakan ovum pick up dilakukan
  • Kemudian, Bunda akan menjalani prosedur ovum pick up.

Perlu Bunda ketahui, ada beberapa ketentuan yang Bunda perlu ketahui sebelum menjalani OPU, yaitu:

  • Disarankan perlu mencukur rambut kemaluan dan sekitar sampai bersih
  • Bunda juga tidak disarankan menggunakan make up, perhiasan, hingga lensa kontak
  • Disarankan untuk buang air kecil 10 menit sebelum tindakan
  • Pengambilan sperma Ayah dapat dilakukan 1 – 2 jam setelah OPU atau saat mendapat konfirmasi dari perawat bila tidak ada kendala pada saat tindakan ovum pick up dari Bunda

Baca juga: Ayah Bunda, Ini Dia Alasan Program IVF Mahal

Proses Bayi Tabung

Jika Anda dan pasangan ingin melakukan program hamil bayi tabung maka Anda harus mengetahui tahapan dan rangkaian prosesnya terlebih dahulu. Selain ovum pick up (OPU), masih ada beberapa tahapan proses hingga menunggu hasil. Di Bocah Indonesia sendiri ada 8 tahapan proses bayi tabung yang Anda jalani.

1. Pemeriksaan

Sebelum Anda menjalani program bayi tabung, Anda akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada hari kedua haid untuk menghitung jumlah sel telur yang ada. Selain itu, Anda juga akan melakukan pengecekan darah, dan histeroskopi diagnostik.

2. Penyuntikan obat pembesar sel telur

Pada tahapan ini, dokter akan mulai memberikan suntikan pembesar sel telur yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi calon ibu saat menjalani program bayi tabung.

3. Serial kontrol

Ketika sel telur berukuran minimal 13mm, obat anti pecah akan disuntikkan. Pemicu akan dilakukan ketika tiga buah sel telur berukuran minimal 17 – 18mm.

4. Pengambilan sel telur

Sel telur dipetik (ovum pick up) dilakukan minimal 36 jam setelah trigger dilakukan. Usahakan Anda dan pasangan harus hadir satu jam sebelum tindakan OPU dilakukan.

5. Pembuahan

Sel telur yang dipetik akan diperiksa dan disiapkan untuk pembuahan oleh embriolog. Pembuahan dapat dilakukan secara IVF konvensional atau Injeksi Sperma Intracytoplasmic (ICSI).

6. Perkembangan embrio

Setelah pembuahan dilakukan maka perkembangan embrio akan dipantau (khususnya pada hari pertama, ketiga, dan kelima pasca pembuahan) dan Anda akan melakukan konsultasi embrio bersama klinisi embriologi.

7. Penanaman embrio

Penanaman embrio dapat dilakukan mulai hari kedua sampai kelima setelah pembelahan. Proses pembekuan embrio akan dilakukan bila penanaman embrio tidak dapat dilakukan.

8. Menunggu hasil

Dua minggu setelah penanaman embrio, Anda akan menjalani pemeriksaan darah untuk menilai apakah embrio berhasil menempel di rahim atau tidak dan melakukan tes kehamilan.

pengambilan sel telur di dalam tabung

Persiapan Ovum Pick Up (Pengambilan Sel Telur)

Sebelum melakukan proses pengambilan sel telur untuk bayi tabung, Anda perlu melakukan beberapa persiapan.

  • Anda akan menjalani injeksi HCG (ovidrel/suprefact) secara IM/SC 2 – 3 jari di bawah pusar.
  • Anda diharuskan menjalani puasa makan dan minum sampai selesai tindakan ovum pick up dilakukan.
  • Anda disarankan tiba di Bocah Indonesia satu jam sebelum tindakan.
  • Kemudian, Anda akan menjalani prosedur ovum pick up.

Perhatikan, sebelum melakukan prosedur OPU, ada beberapa ketentuan yang harus Anda pahami:

  • Anda perlu mencukur rambut kemaluan dan sekitar sampai bersih.
  • Anda tidak diperbolehkan menggunakan make up, parfum, gigi palsu, perhiasan, nail polish, dan contact lens.
  • Anda disarankan buang air kecil 10 menit sebelum tindakan.
  • Pengambilan sperma pasangan dapat dilakukan 1 – 2 jam setelah OPU/mendapat konfirmasi dari perawat bila tidak ada kendala pada saat tindakan ovum pick up dari Anda.

Pembekuan Sel Telur

Sama seperti sperma pria yang bisa dibekukan, sel telur wanita juga bisa dibekukan jika diperlukan. Menurut berbagai penelitian menunjukkan bahwa pembekuan sel telur (vitrification/egg freezing) dapat secara signifikan memperpanjang usia sel telur Anda dan meningkatkan peluang kehamilan.

Proses pembekuan sel telur dilakukan dengan cara disimpan pada cairan nitrogen dengan suhu minus 196 derajat Celcius.

Metode pembekuan sel telur dapat dilakukan wanita pada masa reproduksi prima (antara usia 20 – 30 tahun) untuk memanfaatkan kualitas dan kuantitas telur premium.

Metode pembekuan sel telur dapat dilakukan oleh wanita dengan beberapa indikasi, seperti;

  • Anda yang ingin menunda kehamilan baik karena alasan personal maupun profesional.
  • Anda berasal dari keluarga yang memiliki riwayat menopause dini.
  • Anda yang sedang menjalani pengobatan medis yang dapat mengganggu kesuburan (kanker, diabetes, dan sebagainya).

Proses Pembekuan Sel Telur

Proses pembekuan sel telur merupakan salah satu layanan preservasi fertilitas wanita di Bocah Indonesia. Ada beberapa tahapan proses pembekuan sel telur yang Anda harus jalani.

1. Konsultasi

Sebelum melakukan proses pembekuan sel telur, Anda akan menjalani konsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (atau yang biasa disingkat obgyn).

2. Pemeriksaan

Anda akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkatan hormon, folikel sel telur, dan menentukan jenis pengobatan yang tepat.

3. Injeksi obat pembesar sel telur

Pemberian injeksi untuk menstimulasi tubuh agar dapat menghasilkan sel telur dengan jumlah dan ukuran terbaik.

4. Serial kontrol

Pada tahapan ini, dokter akan memonitor respon ovarium terhadap obat-obatan.

5. Pematangan sel telur

Pemberian injeksi berikutnya untuk mematangkan sel telur setelah hormon mencapai tingkatan yang ideal.

6. Pengambilan sel telur

Pengambilan sel telur dilakukan dengan tindakan operasi. Kemudian sel telur yang telah diambil akan dibawa ke laboratorium.

7. Pembekuan sel telur

Sel-sel telur akan disimpan dalam cairan nitrogen dengan suhu minus 196 derajat Celsius untuk dimanfaatkan pada waktu mendatang.

Cara untuk Meningkatkan Kualitas Sel Telur

Salah satu yang menentukan tercapainya kehamilan adalah kualitas sel telur yang baik. Sel telur dan sistem reproduksi yang sehat dapat mengoptimalkan terjadinya kehamilan. Agar memiliki kualitas sel telur yang baik bisa dilakukan dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Berikut terdapat beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi untuk meningkatkan sel telur.

Sayuran hijau

Sayuran hijau mengandung folat, zat besi, kalsium, vitamin A, B, C, dan E yang baik untuk meningkatkan kuantitas atau jumlah sel telur. Selain itu, mengonsumsi sayuran hijau dapat meningkatkan kesuburan sel telur.

Alpukat

Alpukat dikenal mengandung lemak tak jenuh yang baik untuk meningkatkan kuantitas sel telur. Selain itu, lemak tak jenuh juga bermanfaat untuk membuat sistem reproduksi lebih sehat.

Kacang dan lentil

Kacang dan lentil adalah salah satu makanan yang mengandung zat besi yang tinggi dan juga vitamin B kompleks yang baik bagi Anda yang ingin memiliki momongan. Selain itu vitamin B kompleks juga bermanfaat bagi kesuburan.

Buah-buahan beri

Buah-buahan beri, seperti strawberry dan blueberry mengandung folat dan nutrisi tinggi yang baik bagi kesuburan. Mengonsumsi makanan yang mengandung folat tinggi dapat meningkatkan peluang hamil.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Kami dengan senang hati akan mendiskusikan opsi finansial yang ada dan membantu menjawab pertanyaan Anda.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

  1. Gaskins, Audrey J. Dietary Folate and Reproductive Success Among Women Undergoing Assisted Reproduction. Obstet Gynecol. Author manuscript; available in PMC 2015 Oct 1. Published in final edited form as: Obstet Gynecol. 2014 Oct; 124(4): 801–809. 
  2. Bolúmar, F; Olsen, J; Rebagliato, M; Bisanti L. Caffeine intake and delayed conception: a European multicenter study on infertility and subfecundity. European Study Group on Infertility Subfecundity. Am J Epidemiol. 1997 Feb 15;145(4):324-34. 
  3. Best, Damian; Avenell, Alison; Bhattacharya, Siladitya. How effective are weight-loss interventions for improving fertility in women and men who are overweight or obese? A systematic review and meta-analysis of the evidence. Hum Reprod Update. 2017 Nov 1;23(6):681-705.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji