Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Hamil Bayi Kembar Lebih Berdebar
Hamil Bayi Kembar Lebih Berdebar
Kehamilan bayi kembar bisa menjadi tantangan sendiri bagi Bunda. Namun, memahami risiko kehamilan ganda dapat buat Bunda lebih tenang.
Tidak ada kehamilan yang sepenuhnya bebas risiko. Namun mengandung anak kembar dapat meningkatkan risiko Bunda dan juga calon bayi terhadap komplikasi kehamilan tertentu, termasuk kelahiran prematur dan diabetes.
Jangan biarkan kondisi tersebut membuat Bunda khawatir. Dengan perawatan prenatal yang baik, Bunda dapat meningkatkan peluang untuk menikmati kehamilan yang sehat dan bayi yang sehat.
Baca Juga: Kembar Monozigotik, Kakak Adik yang Kembar Identik
Risiko Kehamilan Bayi Kembar
1. Lahir prematur
Risiko pertama dari kehamilan bayi kembar, yakni Bunda berpotensi melahirkan bayi prematur. Lebih dari separuh anak kembar lahir lebih dari separuh waktu atau sebelum akhir minggu ke-36 kehamilan.
Tanya Ferly tentang Promil?
Bayi prematur mungkin memiliki masalah kesehatan seperti bayi baru lahir. Terkadang mereka juga mengalami kecacatan yang bertahan lama.
2. Berat badan lahir rendah (BBLR)
Bayi kembar juga berisiko memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). Lebih dari separuh anak kembar dilahirkan dengan BBLR dengan berat badan kurang 2 kilogram.
Bayi BBLR berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan setelah dilahirkan seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, cacat mental, dan kelumpuhan otak. Kondisi tersebut lebih mungkin terjadi jika bayi lahir sebelum 32 minggu atau beratnya kurang dari 1,5 kilogram.
3. Sindrom transfusi kembar
Sindrom transfusi kembar juga bisa terjadi untuk bayi kembar. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 10 persen kembar identik yang berbagi plasenta.
Sindrom transfusi kembar terjadi ketika pembuluh darah yang menghubungkan bayi kembar memungkinkan satu bayi menerima jumlah darah yang tidak mencukupi, sementara yang lainnya menerima terlalu banyak. Dokter dapat mengobatinya dengan operasi laser untuk menutup sambungan pembuluh darah atau dengan amniosentesis untuk mengalirkan kelebihan cairan ketuban.
Risiko hamil bayi kembar juga berisiko bagi kesehatan Bunda. Kehamilan kembar sering kali disertai dengan peningkatan risiko terkena beberapa kondisi medis. Risiko masalah plasenta seperti plasenta previa, solusio plasenta, dan plasenta akreta harus menjadi perhatian Bunda.
4. Kesehatan Bunda
Bagi ibu hamil, kehamilan bayi kembar berpotensi menjadi masalah diabetes dan hipertensi. Belum ibu hamil yang melahirkan mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan, seringkali karena plasenta tidak keluar atau rahim tidak berkontraksi dengan baik.
Jika Bunda menderita diabetes atau gula darah tinggi selama kehamilan, bayi Bunda mungkin akan tumbuh terlalu besar. Melahirkan bayi berukuran besar meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan dan mungkin mengharuskan Bunda melahirkan melalui operasi caesar.
5. Masalah pernapasan bayi
Bayi Bunda mungkin juga mengalami masalah pernapasan dan gula darah rendah saat mereka dilahirkan. Namun Bunda dapat mengambil langkah-langkah, seperti diet untuk menurunkan risiko.
6. Preeklamsia
Bunda juga lebih berpotensi mengalami preeklamsia dibandingkan wanita yang mengandung satu bayi. Preeklamsia adalah kondisi serius yang terjadi selama kehamilan dan biasanya ditandai oleh tekanan darah tinggi yang tidak normal dan kerusakan organ, terutama pada ginjal dan hati. Ini dapat mengancam nyawa baik ibu maupun bayi yang belum lahir.
Gejalanya meliputi tekanan darah tinggi, protein dalam urine, sakit kepala parah, gangguan penglihatan, dan pembengkakan tiba-tiba di wajah dan tangan. Preeklamsia harus diawasi dengan ketat oleh tenaga medis dan dapat memerlukan intervensi medis, termasuk kelahiran prematur jika kondisinya memburuk.
Jika kondisi ini sudah terjadi, Bunda mungkin perlu melahirkan lebih awal untuk mencegah komplikasi serius. Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan bayi Bunda kekurangan oksigen dan nutrisi serta dapat merusak organ tubuh Bunda.
Kondisi lain yang bisa terjadi yaitu kurangnya sel darah merah yang sehat karena terlalu sedikit zat besi sehingga dapat menyebabkan kelahiran prematur. Pastikan Bunda menambahkan zat besi ke dalam makanan seperti yang direkomendasikan dokter.
Kehamilan bayi kembar memiliki risiko yang serius, tapi jangan terlalu khawatir. Dengan perawatan prenatal yang baik, Bunda dan dokter dapat menurunkan risiko dan mendeteksi masalah lebih awal, dibandingkan terlambat. Bunda juga dapat bekerja sama dengan dokter untuk mengelola dan meminimalkan dampak komplikasi apa pun.
Baca Juga: Jalani Program Hamil Kembar, Bunda Perlu Bersabar
Hal-hal Tentang Kehamilan Bayi Kembar
Kehamilan kembar memang membawa berkah ganda, namun juga memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan kehamilan tunggal. Kenali hal-hal berikut tentang kehamilan kembar sejak pembuahan hingga persalinan.
1. Usia hamil kembar
Bunda lebih mungkin hamil anak kembar secara alami ketika berusia 30-an dan 40-an. Ada anggapan bahwa semakin tua usia, semakin sulit untuk hamil. Namun kondisi tersebut justru membuat kehamilan kembar lebih mungkin terjadi.
Direktur dan Kepala Pengobatan dan Bedah Ibu dan Janin di Hackensack University Medical Center, New Jersey, Abdulla Al-Khan, mengatakan saat wanita berusia 25 atau memasuki usia 30-an dan 40-an, siklus ovulasi tidak lagi teratur. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya ovulasi dua folikel pada saat yang bersamaan.
2. Tambah asam folat
Kehamilan kembar mungkin memerlukan asam folat tambahan. Asam folat membantu mencegah cacat lahir tabung saraf seperti spina bifida.
Profesor Berel Held dan Direktur Divisi Pengobatan Ibu-Janin di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas, Houston, Manju Monga, merekomendasikan 1 miligram asam folat per hari untuk kehamilan kembar. Sedangkan, untuk kehamilan tunggal sebanyak 0,4 milligram.
3. Konsultasi dokter lebih sering
Mengandung bayi kembar berarti lebih sering berkonsultasi dengan dokter. Kehamilan kembar membutuhkan lebih banyak pemeriksaan daripada kehamilan tunggal.
Bayi kembar perlu menjalani tes janin dua kali seminggu saat mendekati persalinan. Mungkin perlu juga lebih banyak USG atau penempatan pada monitor detak jantung janin untuk pengujian.
4. Lebih sering mual
Mual pada saat kehamilan terjadi karena tingginya kadar human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon tersebut lebih tinggi pada kehamilan kembar. Kondisi tersebut tersebut terjadi trimester pertama. Baru mereda dalam 12 hingga 14 minggu kehamilan.
Ibu hamil anak kembar juga lebih banyak mengeluh sakit punggung, sulit tidur, dan mulas dibandingkan mereka yang mengandung satu anak. Hamil anak kembar juga memiliki tingkat anemia ibu yang lebih tinggi dan tingkat pendarahan setelah melahirkan yang lebih tinggi.
5. Operasi caesar
Operasi caesar lebih sering terjadi pada kehamilan kembar. Kerap ada kasus bayi sungsang atau kondisi bayi lebih tinggi pada bayi kembar dibandingkan bayi tunggal sehingga perlu persalinan caesar.
Semoga informasi ini membantu mengarahkan langkah-langkah preventif yang diperlukan Ayah Bunda untuk menjaga kelangsungan kehamilan dengan aman dan memberikan kelahiran yang sehat bagi bayi-bayi kembar yang dinanti-nantikan.
Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan Bunda dan bayi dengan konsumsi makanan yang menunjang vitamin dan mineral yang dibutuhkan, aktif bergerak, cukup istirahat, dan rajin kontrol ke dokter kandungan.
Untuk Ayah Bunda lainnya yang mungkin sedang mencari ingin menjalankan program hamil untuk mendapatkan bayi kembar, mulailah dengan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Gill, P., Lende, M.N., & Van Hook, J.W. NCBI Bookshelf (2020). Twin Births. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29630252/
- Kim, et al. (2019). Retinopathy of Prematurity: A Review of Risk Factors and their Clinical Significance. Survey of Ophthalmology, 63(5), pp. 618–637. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29679617/
- Mayo Clinic (2018). Twin Pregnancy: What Twins Or Multiples Mean For Mom.
- WebMD (2019). Risks Linked with Twin Births.
- WebMD (2022). 11 Things You Didn’t Know About Twin Pregnancies
- Healthline. (2023). How Many Types of Twins Are There?
Artikel Terkait:
- Tes Genetik Jaga Bayi Lebih Dini
- 5 Keunggulan USG Transvaginal Bikin Hasil Lebih Optimal?
- 4 Ciri-Ciri Mual Hamil yang Harus Anda Ketahui
- 5 Perbedaan Telat Haid karena Hormon dan Hamil yang…
- Kenali Ciri-Ciri Keputihan Tanda Hamil, Apakah…
- Keluar Darah Saat Berhubungan Apakah Hamil?
- 4 Manfaat Terapi Hormon untuk Program Hamil
- Ciri-Ciri Hamil Sebelum Telat Haid