4 Manfaat Terapi Hormon untuk Program Hamil

4 manfaat terapi hormon untuk program hamil

Bagi pasangan suami istri, kehadiran buah hati menjadi salah satu yang paling dinanti. Meski begitu, banyak pasangan yang belum diberikan kesempatan memiliki keturunan karena masalah infertilitas yang dialami.

Salah satu penanganan infertilitas yang dapat dilakukan adalah terapi hormon. Terapi hormon memberikan sejumlah manfaat untuk kesuburan.

Apa Itu Terapi Hormon?

Terapi hormon adalah pengobatan yang dilakukan menggunakan obat steroid untuk membantu menyeimbangkan hormon sebagai terapi. Terapi ini dilakukan untuk mengatasi kondisi medis yang berkaitan dengan gangguan hormonal.

Masalah hormonal yang biasanya dialami wanita seperti gangguan ovulasi. Hormon yang tidak seimbang dapat membuat membuat wanita bisa tidak mengalami ovulasi. Terdapat beberapa gejala yang dialami, seperti:

  • Haid tidak teratur
  • Nyeri pada perut bawah
  • Mengalami pendarahan
  • Mengalami penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis

Manfaat Terapi Hormon Bagi Kesuburan

Berdasarkan kegunaan utamanya, terapi hormon memberikan sejumlah manfaat, seperti:


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

  • Membantu menyeimbangkan hormon

Salah satu gangguan fertilitas bisa disebabkan adanya ketidakseimbangan hormon. Kadar hormon reproduksi seperti hormon estrogen dan hormon androgen yang tidak seimbang bisa menyebabkan gangguan ovulasi sehingga kehamilan sulit terjadi.

  • Mematangkan sel telur

Manfaat lainnya dari terapi hormon adalah dapat membantu mematangkan sel telur. Kondisi ini tepat untuk wanita yang mengalami Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) di mana adanya kista-kista kecil di dalam rahim yang menghambat pematangan sel telur.

Melalui terapi hormon, diharapkan kondisi hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan atau Luteinizing Hormone (LH) menjadi seimbang.

Hormon FSH memiliki fungsi untuk mematangkan sel telur dan hormon LH yang berperan untuk melepaskan sel telur dari indung telur (ovarium) menuju saluran rahim (tuba falopi). Untuk permasalah tuba falopi, Anda bisa melihatnya di halaman laparoskopi.

Meredakan gejala menopause

Ketika memasuki fase menopause, kadar hormon estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan. 

Kondisi ini menyebabkan wanita akan mengalami gejala menopause, seperti suhu tubuh yang terasa panas (hot flashes), penurunan gairah seksual, hingga vagina kering.

Terapi estrogen dan terapi kombinasi gabungan (hormon estrogen dan progesterone) adalah jenis terapi hormonal yang dapat mengatasi kondisi tersebut.

  • Mengatasi masalah fertilitas pada pria

Hormon yang tidak seimbang pada pria juga bisa menyebabkan gangguan infertilitas. Ketika kadar testosterone pada pria rendah maka dapat mempengaruhi proses produksi sperma.

Kadar testosterone yang rendah ditandai dengan gejala, seperti tubuh merasakan sensasi panas (hot flushes), kenaikan berat badan, tubuh berkeringat, hingga kulit tampak kemerahan.

Baca Juga : 7 Hormon reproduksi wanita dan pria

Manfaat dari terapi hormone testosterone ini dapat membantu meningkatkan gairah seksual, membantu mengatasi gejala disfungsi ereksi, hingga dapat meningkatkan jumlah sperma.

Manfaat Terapi Hormon Bagi Kesehatan

Selain baik untuk kesuburan, terapi hormone juga bermanfaat untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat yang terapi hormon yang baik untuk kesehatan.

  • Mengobati gangguan pada pertumbuhan anak

Kurangnya hormon pertumbuhan (human growth hormone) dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan. Kadar hormon yang rendah dapat menyebabkan beberapa kondisi, seperti: berat badan rendah, sindrom Prader – Willi, dan sindrom Turner.

Terapi hormon ini dapat mengobati masalah tersebut, misalnya terapi hormon HGH sintetis yang dapat membantu meningkatkan hormon pertumbuhan.

Baca Juga : Apa itu hormon progesteron ?

  • Mengendalikan kadar gula darah

Pada penderita diabetes tipe 1, terapi hormonal dilakukan agar tubuh bisa memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup. 

Insulin merupakan hormon yang berperan untuk mengubah gula menjadi energi. Jika produksi hormon ini tidak dapat memenuhi maka tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Kondisi ini dapat meningkatkan gula darah.

Sementara pada penderita diabetes 2, pengobatan yang dilakukan sering dikombinasikan dengan perawatan lain sehingga tidak selalu diperlukan terapi hormon.

  • Mengobati kanker

Terapi hormonal untuk mengobati kanker berperan untuk menghambat kelenjar endokrin memproduksi hormon yang dapat mempengaruhi sel kanker.

Baca juga : Terapi PRP, Betulkah Efektif untuk Memperbaiki Endometrium?

Efek Samping Terapi Hormon

Meski terapi hormon memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan namun rupanya terapi ini bisa menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan. Beberapa efek samping dapat terjadi jika menjalani pengobatan hormon.

Berikut efek samping yang dialami berupa:

  • Kepala terasa sakit
  • Emosi menjadi tidak stabil
  • Terjadinya gangguan emosional
  • Alami pembekuan darah
  • Gagal ginjal

Namun, risiko ini juga tergantung pada beberapa faktor yang memicu kondisi tersebut, seperti:

  • Terapi hormon dilakukan pada usia 60 tahun ke atas.
  • Memiliki riwayat beberapa kondisi medis tertentu.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Terapi Hormon

Sebelum melakukan terapi hormon, pastikan untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis terkait agar mendapat penanganan yang tepat. 

Baca Juga : Apa itu Hormon Estrogen?

Pasalnya, tidak semua kasus memerlukan terapi hormonal ini sebagai alternatif pengobatan. Dokter akan melakukan Tindakan terapi hormon jika terdapat beberapa indikasi medis yang diperlukan.

Untuk mengurangi risiko efek samping, Anda disarankan untuk melakukan skrining atau pemeriksaan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Hal ini untuk membantu dokter mengetahui kondisi dan resikonya terhadap pasien.

cheer

Pelajari tentang terapi hormon untuk membantu Anda lebih memahami kondisinya.

Konsultasikan dengan kami untuk mengetahui dari segi medis. Tim kami akan menghubungi Anda segera.

  • Kaunitz, A. M., Manson, J. E. (2016). Management of Menopausal Symptoms. Obstet Gynecol. 2015 Oct; 126(4): 859–876.
  • Martin KA, et al. Treatment of menopausal symptoms with hormone therapy.
  • Shook, L. L. (2011). An Update on Hormone Replacement Therapy. Yale J Biol Med. 2011 Mar; 84(1): 39–42.
  • Alexander, I. M. (2012). The history of hormone therapy use and recent controversy related to heart disease and breast cancer arising from prevention trial outcomes. J Midwifery Womens Health. 2012 Nov-Dec;57(6):547-557.
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji