Beranda » BLOG » Program Hamil » Kembar Monozigotik, Kakak Adik yang Kembar Identik
Kembar Monozigotik, Kakak Adik yang Kembar Identik
Memiliki anak kembar bisa jadi anugerah terindah, pelajari kembar monozigotik dan hal-hal yang perlu Bunda perhatikan selama hamil kembar di sini.
Saudara kembar yang terlihat persis sama biasanya disebut sebagai saudara kembar “identik.” Namun, istilah yang lebih akurat adalah “monozygotic” atau “monozigotik.”
Saudara kembar monozigotik berbagi hampir persis gen yang sama karena mereka terbentuk dari embrio yang sama. Pelajari lebih lanjut tentang saudara kembar monozigotik, termasuk bagaimana mereka terbentuk dan fakta menarik lainnya tentang saudara kembar.
Baca juga: Jalani Program Hamil Kembar, Bunda Perlu Bersabar
Apa itu Kembar Monozigotik?
Kembar identik terjadi ketika satu sel telur yang telah dibuahi (sel telur yang bertemu dengan sperma) membelah menjadi dua bagian. Setelah itu, kedua bagian ini tumbuh menjadi dua bayi yang hampir sama persis.
Tanya Ferly tentang Promil?
Ini disebut kembar monozigotik, di mana “mono” berarti satu, dan “zygote” adalah istilah yang digunakan untuk sel telur yang telah dibuahi.
Sebaliknya, “kembar dizigotik” terjadi ketika dua sel telur yang berbeda dilepaskan dan dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Kemudian, kedua sel telur yang telah dibuahi ini tumbuh menjadi dua bayi yang tidak identik, karena mereka memiliki dua sel telur yang berbeda sebagai dasarnya.
Kembar dizigotik lebih umum terjadi ketika Ayah Bunda menjalani perawatan kesuburan yang menyebabkan pelepasan beberapa sel telur atau transfer lebih dari satu embrio ke dalam rahim.
Bagaimana Cara Mendapatkan Kembar Monozigotik?
Kehamilan umumnya adalah proses yang tidak dapat dikendalikan oleh orang tua atau calon orang tua. Sehingga untuk mendapatkan kembar monozigotik terjadi secara alami dan tidak dapat diminta atau diprediksi.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Bunda untuk memiliki peluang hamil kembar monozigotik. Faktornya adalah sebagai berikut:
- Keturunan: Beberapa keluarga memiliki riwayat memiliki kembar monozigotik tetapi ini masih terjadi secara acak dan tidak dapat diprediksi.
- Usia ibu: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan memiliki kembar monozigotik sedikit meningkat pada Bunda yang hamil di usia yang lebih tua, tetapi ini juga bukan jaminan.
- Program bayi tabung In Vitro Fertilization (IVF): Jika Bunda menjalani prosedur IVF, ada peluang yang sedikit lebih tinggi untuk memiliki kembar monozigotik karena prosedur IVF dapat menyebabkan pembelahan embrio.
Alex Robles, seorang spesialis obstertri dan ginekologi bersertifikat dan reproduksi endokrinologi dan infertilitas di Columbia University Medical College, mengutip sebuah studi kecil yang dilakukan di Afrika, yang hasilnya menunjukkan bahwa riwayat keluarga memiliki saudara kembar monozigotik dapat meningkatkan kemungkinan pasangan memilikinya.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada cara yang dapat dijamin untuk mendapatkan kembar monozigotik. Pembentukan terjadi secara alami dan seringkali tidak dapat diprediksi.
Jika Ayah Bunda ingin memiliki anak kembar atau memiliki pertimbangan khusus terkait dengan kehamilan, penting untuk berbicara dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat dan saran yang sesuai.
Baca juga: Ingin Program Hamil Kembar? Pahami Faktor Penunjang dan Risikonya!
Jenis-jenis Kehamilan Kembar Monozigotik
Ada 3 jenis kehamilan kembar monozigotik yang berbeda. Jenis-jenis ini ditentukan berdasarkan apakah janin yang dikandung berbagi plasenta atau kantong amnion. Berikut penjelasan tentang masing-masing jenisnya:
1. Monochorionic-Diamniotic (Mo-Di)
Kembar identik ini memiliki kantong amnion yang terpisah tetapi berbagi satu plasenta. Ini adalah jenis kehamilan kembar monozigotik yang paling umum.
2. Dichorionic-Diamniotic (Di-Di)
Kembar identik ini masing-masing memiliki kantong amnion dan plasenta sendiri. Jenis kehamilan kembar identik ini dikaitkan dengan risiko yang paling rendah bagi setiap bayi.
3. Monochorionic-Monoamniotic (Mo-Mo)
Jenis kehamilan kembar monozigotik ini paling langka dan berisiko, di mana kembar identik berbagi baik plasenta maupun kantong amnion. Studi menunjukkan bahwa jenis kehamilan ini dikaitkan dengan kemungkinan bertahan hidup sekitar 70% untuk keduanya.
Banyak dokter bahkan melakukan persalinan melalui operasi caesar sekitar minggu ke-32 hingga ke-34. Risiko meliputi perlekatan tali pusat dan sindrom transfusi kembar (ketika satu bayi mendapatkan pasokan darah lebih banyak dan yang lainnya menjadi kekurangan gizi).
Perawatan untuk Kehamilan Monozigotik
Jika Bunda sedang hamil dengan kembar identik, kehamilan mungkin dianggap lebih berisiko daripada kehamilan satu bayi, terlepas dari usia, kondisi fisik, atau pengalaman kehamilan sebelumnya. Ini karena ada lebih banyak hal yang perlu dipantau, dan ada peningkatan kecil dalam kemungkinan komplikasi.
Menurut March of Dimes, beberapa risiko yang terkait dengan kehamilan kembar monozigotik meliputi:
- Kelahiran prematur
- Preeklamsia
- Anemia
- Diabetes gestasional
- Berat lahir rendah
- Hyperemesis gravidarum (mual pagi parah)
- Ablasi plasenta
- Plasenta previa
- Berat lahir rendah
- Cacat lahir
- Keguguran
- Kematian janin dalam kandungan
- Perdarahan pasca persalinan
Ketika Bunda menjalani kehamilan kembar, semua gejala kehamilan mungkin sedikit lebih parah daripada hamil biasa. Bunda mungkin akan merasa lebih lelah dan mual pada trimester pertama, mungkin akan mendapatkan sedikit lebih banyak berat badan secara keseluruhan, dan akan merasakan lebih banyak tekanan pada kandung kemih pada trimester ketiga.
Perawatan kehamilan monozigotik, atau kehamilan kembar identik akan bervariasi tergantung pada jenis kehamilan kembar dan kondisi Bunda saat hamil. Berikut adalah beberapa perawatan yang umumnya perlu diperhatikan selama kehamilan monozigotik:
1. Prenatal Care yang Intensif
Dalam kehamilan kembar monozigotik, prenatal care yang intensif sangat penting. Ini melibatkan kunjungan rutin ke dokter atau penyedia perawatan kesehatan yang berpengalaman dalam kehamilan ganda. Biasanya, Bunda akan diperiksa lebih sering daripada kehamilan tunggal untuk memantau perkembangan kedua bayi.
2. Pemantauan Plasenta dan Amnion
Dalam kehamilan monozigotik, penting untuk memantau kondisi plasenta dan kantong amnion. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa plasenta berfungsi dengan baik dan tidak ada komplikasi seperti sindrom transfusi kembar (ketika satu bayi mendapatkan pasokan darah lebih banyak daripada yang lain).
3. Pemantauan Risiko
Kehamilan monozigotik dapat memiliki risiko tertentu, seperti kelahiran prematur dan preeklamsia. Dokter akan memantau tanda-tanda dan gejala ini dengan cermat serta memberikan perawatan yang sesuai jika diperlukan.
4. Persalinan
Persalinan dengan kembar monozigotik seringkali dijadwalkan lebih awal daripada kehamilan tunggal untuk mengurangi risiko komplikasi. Persalinan melalui operasi caesar (C-section) mungkin disarankan, terutama dalam kehamilan Monochorionic-Monoamniotic yang memiliki risiko lebih tinggi.
5. Perawatan Pasca Persalinan
Setelah kelahiran, perawatan bayi kembar identik akan memerlukan perhatian ekstra, terutama jika mereka lahir prematur. Mereka mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk memastikan kesehatan mereka.
Penting untuk bekerja sama dengan tim perawatan kesehatan, mengikuti saran dokter, dan mengikuti perawatan prenatal dengan cermat selama kehamilan kembar monozigotik. Setiap kehamilan adalah unik dan perawatan akan disesuaikan dengan kebutuhan Bunda.
Jika Ayah dan Bunda mengharapkan untuk memiliki bayi kembar, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai program hamil bayi kembar. Untuk menambah informasi penting mengenai promil, perawatan kehamilan, hingga infertilitas, baca informasi selengkapnya di Bocah Indonesia.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Xue, Y., Li, K., & Zhang, S. (2020). The Effect on Twinning Rate of Transferring Double Vitrified-warmed Embryos in Women of Advanced Reproductive Age: A Retrospective Study. Peer Reviewed Journal, 8, pp. e8308.
- National Health Services UK (2019). Pregnancy. Pregnant with Twins. Diakses 2023.
- National Institute of Health (2022). MedlinePlus. Is The Probability of Having Twins Determined by Genetics?. Diakses 2023.
- U.S. Department of Health & Human Services (2021). Office on Women’s Health. Twins, Triplets, and Other Multiples. Diakses 2023.
- Marcin, A. Healthline (Update 2023). Seeing Double: How to Increase Your Chances of Having Twins. Diakses 2023.
- Gurevich, R. Verywell Family (2021). What are My Chances of Having Twins?. Diakses 2023.
- Mengenal Postmatur, Bayi Telat Lahir dari Waktunya - 03/10/2024
- 3 Jenis Terapi Kesuburan yang Meningkatkan Peluang Kehamilan - 02/10/2024
- Sindrom Fragile X Bisa Pengaruhi Kesuburan? - 30/09/2024
Artikel Terkait:
- Kembar Dizigotik yang Tidak Identik
- Ingin Program Hamil Kembar? Pahami Faktor Penunjang…
- Jalani Program Hamil Kembar, Bunda Perlu Bersabar
- 7 Makanan yang Dilarang Untuk Program Hamil yang…
- Kenali Promil yang Terbukti Berhasil dan Tips yang…
- Perhatikan Langkah-langkah Berikut Sebelum…
- 6 Makanan Sehat yang Baik Dikonsumsi untuk program Hamil
- 6 Rekomendasi Olahraga yang Baik untuk Program Hamil