Jika Ayah mengira bahwa sperma bisa dilihat dengan mata telanjang, faktanya salah. Perlu diketahui jika sperma tidak dapat dilihat secara kasat mata dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop.
Sperma memang terkandung pada cairan mani. Biasanya, untuk mengetahui kondisi sperma normal atau tidak, bisa dilakukan melalui analisis semen. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meneliti sampel cairan mani.
Parameter sperma yang digunakan untuk mengetahui kondisi sperma menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah jumlah (konsentrasi), pergerakan (motilitas), dan bentuk (morfologi).
Pada Analisa Sperma, Apa Saja yang Dinilai?
Jika Ayah ingin mengetahui kondisi sperma, maka sangat disarankan untuk melakukan analisa sperma. Melalui prosedur ini, dapat mengetahui jumlah (konsentrasi), bentuk (morfologi), hingga pergerakannya (motilitas).
1. Jumlah sperma (konsentrasi)
Salah satu kriteria sperma sehat bisa dilihat dari jumlahnya. Sperma yang normal memiliki jumlah lebih dari 15 juta per mililiter cairan mani. Jika jumlahnya kurang dari itu maka sperma dikategorikan tidak normal.
Tanya Mincah tentang Promil?
Rata-rata, pria mengeluarkan cairan semen (cairan mani) sebanyak 2–6 mililiter dalam sekali ejakulasi. Volume ini merupakan jumlah normal, namun peluang terjadinya kehamilan lebih dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas sperma di dalam cairan tersebut.
Jika jumlah sperma lebih rendah dari batas normal, peluang untuk memperoleh kehamilan memang menurun, meskipun tetap masih ada kemungkinan untuk memiliki keturunan.
Namun, kesempatan dalam memiliki keturunan masih ada, hanya saja peluangnya lebih sedikit dibandingkan pria yang memiliki jumlah sperma normal atau lebih banyak.
2. Bentuk sperma (morfologi)
Kriteria sperma sehat dapat dilihat dari bentuknya atau morfologi. Sperma yang sehat memiliki bentuk kepala oval dan ekornya yang panjang. Sperma yang kurang baik memiliki bentuk kepala tidak normal atau ekornya bercabang.
Berdasarkan parameter, bentuk sperma yang normal minimal 4 persen dari total jumlah sperma. Jika dilihat dari mikroskop, maka sel-sel sperma ini berbentuk kecambah atau berudu.
3. Pergerakan (motilitas)
Kalau Ayah ingin mengetahui kondisi sperma normal atau tidak, maka bisa dilihat dari pergerakannya. Sperma dikatakan normal jika pergerakannya minimal 30 persen progresif. Pasalnya, sperma dibutuhkan bergerak cepat untuk mencapai sel telur agar terjadi pembuahan.
Sperma harus bergerak lincah melalui vagina, serviks, dan tuba falopi untuk bisa mencapai sel telur. Jika sperma bergerak lambat dan tidak lincah maka bisa mati sebelum menyentuh sel telur.
Apa Saja yang Bisa Mengganggu Produksi Sperma?
Kondisi sperma tidak normal atau tidak sehat bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Gangguan hormon
Masalah ejakulasi
Masalah infeksi, seperti infeksi menular seksual dan infeksi saluran kemih
Efek samping obat-obatan, seperti kemoterapi, obat hormon, hingga obat antijamur
Gaya hidup atau kebiasaan kurang sehat (merokok, konsumsi alkohol, stres berat, penyalahgunaan NAPZA)
Kesimpulan
Cara mengetahui kondisi kesuburan pria adalah melalui analisis semen. Melalui analisis semen dapat mengevaluasi konsentrasi, pergerakan, dan bentuk sperma, maka dokter bisa membantu dalam mendiagnosis penyebab infertilitas dan menentukan penanganan yang tepat.
Yuk, ubah pola hidup lebih sehat jika Ayah sedang merencanakan program hamil. Segera periksakan kondisi kesuburan ke dokter agar program hamil yang dijalani semakin optimal.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)
