Terlalu Lama Duduk, Kualitas Sperma Memburuk?

Terlalu Lama Duduk, Kualitas Sperma Memburuk

Aktivitas duduk yang terlalu lama ternyata bisa berpengaruh terhadap kesuburan pria. Biasanya terjadi jika seorang pria duduk selama beberapa jam tanpa aktivitas fisik lainnya.

Jika Ayah Bunda memiliki kebiasaan duduk dalam waktu yang lama, sebaiknya hati-hati. Selain membuat tidak nyaman, duduk terlalu lama juga bisa memengaruhi kesehatan, lho.

Umumnya, duduk terlalu lama terjadi pada orang yang bekerja di depan komputer hingga menghabiskan waktu hingga berjam-jam. Apalagi jika ditambah dengan menghabiskan waktu berjam-jam di kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Kebiasaan ini akan memengaruhi kondisi kesehatan apalagi jika Ayah Bunda memiliki pola makan yang tidak sehat serta kebiasaan malas gerak. Tidak heran jika akan menimbulkan sejumlah penyakit.

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Sperma Sehat yang Bisa Menentukan Tingkat Kesuburan Pria


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Efek Duduk Terlalu Lama Terhadap Kesehatan

Jika kebiasaan ini sering dilakukan tanpa ada aktivitas fisik maka ada beberapa efek yang ditimbulkan terhadap kesehatan, seperti:

1. Meningkatkan risiko obesitas

Salah satu risiko kesehatan yang mungkin dialami ketika Ayah Bunda duduk terlalu lama adalah meningkatnya berat badan berlebihan atau obesitas. Ketika Ayah Bunda mengonsumsi makanan berlebihan maka secara tidak langsung dapat menyebabkan berat badan menjadi naik.

Nah, jika kebiasaan ini tidak diimbangi dengan olahraga maka lemak akan menumpuk dalam tubuh dan terjadilah berat badan yang berlebihan. Kondisi ini bisa memicu berbagai penyakit.

2. Meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2

Selain berat badan berlebihan, duduk terlalu lama tanpa gerak juga bisa meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2. Kondisi ini terjadi ketika terdapat perubahan metabolisme tubuh, yaitu resistensi insulin.

Ketika Ayah Bunda duduk terlalu lama maka tubuh akan bekerja lebih keras untuk menyerap gula darah dan menghasilkan insulin. Kedua mekanisme tersebut akan memiliki peran penting dalam proses pembentukan energi pada tubuh.

Nah, kondisi tersebut yang menimbulkan risiko resistensi insulin sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2.

3. Risiko penyakit jantung meningkat

Hati-hati, duduk terlalu lama bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Lantaran lemak yang tidak diubah menjadi energi akan menumpuk dalam tubuh. Kondisi ini tentu akan menyebabkan aliran darah menjadi terhambat sehingga meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung.

4. Risiko otot melemah

Ketika duduk dalam waktu yang lama, tentu otot tidak akan bekerja karena tidak ada aktivitas lainnya. Waktu yang dihabiskan untuk duduk selama berjam-jam menyebabkan otot tidak digunakan sehingga kinerja otot pun menjadi lemah.

5. Nyeri punggung

Risiko gangguan kesehatan lainnya yang bisa dialami adalah nyeri punggung. Nyeri punggung terjadi karena adanya masalah pada postur tubuh. Postur tubuh yang buruk bisa menimbulkan risiko nyeri punggung ini, misalnya duduk terlalu lama dalam keadaan diam tanpa ada aktivitas fisik lain.

Ketika nyeri punggung, kontraksi otot terjadi secara berkelanjutan sehingga pembuluh darah menyempit. Akhirnya, aliran darah menjadi terhambat sehingga menimbulkan penyakit iskemia, sebuah kondisi di mana kurangnya oksigen dan nutrisi pada jaringan dalam tubuh.

Baca juga: Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak

Duduk Terlalu Lama Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria?

Duduk berlama-lama memang membuat nyaman. Namun, ada beberapa efek yang ditimbulkan, salah satunya masalah fertilitas. Kebiasaan duduk selama berjam-jam bisa menimbulkan suhu pada testis meningkat. Hal ini tentu bisa menghambat proses produksi sperma.

Menurut dr. Gito Wasian, Sp.And, dokter spesialis andrologi Bocah Indonesia, menyebutkan jika salah satu penyebab masalah infertilitas pada pria adalah masalah pada testis, yakni meningkatnya suhu akibat beberapa faktor termasuk duduk yang terlalu lama.

“Penyebab infertilitas yang pertama itu masalah di modalnya. Modalnya ini dalam bentuk hormon. Jadi, kalau ada masalah di pabriknya, jadi nggak maksimal proses produksinya (sperma). Faktor lain misalnya karena panas atau akibat radikal bebas. Panas tuh paling sering kalau dari dalam tubuh tuh varikokel atau dari riwayat demam 3 bulan terakhir,” ujr dr. Gito.

Selain itu, Ayah juga disarankan untuk menghindari beberapa kebiasaan yang dapat mengganggu kualitas sperma, seperti bersepeda, mengendarai motor gede, berendam air panas, hingga penggunaan celana ketat. Kebiasaan tersebut bisa mengganggu promil yang Ayah Bunda jalani.

“Kalau dari (faktor) luar tubuh, kebiasaan seperti terlalu banyak duduk, pakai celana ketat, celana berlapis, berendam air panas, sepedaan, naik motor gede, pokoknya aktivitas yang membuat area selangkangan menjadi panas sebaiknya dihindari,” tambahnya.

Tips Mencegah Sperma Buruk Akibat Duduk Terlalu Lama

Meski banyak gangguan kesehatan atau kesuburan yang disebabkan terlalu lama duduk namun Ayah bisa menguranginya dengan beberapa cara yang mudah dilakukan, seperti:

  • Berdiri untuk meregangkan otot setiap 20 – 30 menit sekali agar tubuh dan sendi tidak kaku
  • Manfaatkan transportasi umum
  • Bekerja menggunakan standing desk, jika tersedia
  • Berjalan-jalan sebentar untuk istirahat agar tidak terlalu lama duduk

Nah, sekarang Ayah sudah tahu kan jika duduk terlalu lama bisa menyebabkan masalah kesehatan hingga kesuburan. Jika Ayah memiliki aktivitas duduk berjam-jam karena tuntutan pekerjaan, jangan lupa sediakan waktu sejenak untuk meregangkan tubuh.

Jangan khawatir apabila Ayah mengalami kondisi tersebut. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Brinson, A.K., et al. (2023). Physical activity and fertility. Published in final edited form as:J Phys Act Health. 2023 May 5; 20(7): 600–615. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7614776/
  • Mena, G.P., et al. (2020). Do physical activity, sitting time and body mass index affect fertility over a 15-year period in women? Data from a large population-based cohort study. Human Reproduction, Volume 35, Issue 3, March 2020, Pages 676–683. https://academic.oup.com/humrep/article/35/3/676/5804223
  • Xie, F., et al. (2022). Association between physical activity and infertility: a comprehensive systematic review and meta-analysis. J Transl Med. 2022; 20: 237. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9125843/ 
  • Evenson, K.R., et al. (2016). Studying the Complex Relationships Between Physical Activity and Infertility. Am J Lifestyle Med. 2016 Jul-Aug; 10(4): 232–234. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5123562/
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji