Apakah Kekurangan Magnesium, Berpengaruh pada Kesuburan?

_Kekurangan Magnesium, Berpengaruh pada Kesuburan

Kekurangan magnesium ternyata bisa menjadi penyebab Ayah dan Bunda sulit untuk memiliki buah hati. Cari tahu selengkapnya melalui artikel ini. 

Kesuburan bukan hanya ditentukan oleh hormon reproduksi atau faktor genetik, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi harian. Salah satu mineral penting yang sering terlupakan namun memiliki peran krusial adalah magnesium. 

Kekurangan magnesium atau defisiensi magnesium telah dikaitkan dengan berbagai gangguan reproduksi, termasuk infertilitas, baik pada Ayah atau Bunda.

Baca juga: Apa Manfaat Tomat dan Likopen bagi Kesuburan Pria?

Mengapa Magnesium Berperan dalam Kesuburan?

Magnesium merupakan salah satu dari 300 reaksi enzimatik di dalam tubuh. Dalam konteks kesuburan, magnesium memiliki peranan penting, seperti:


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

  • Membantu regulasi hormon estrogen dan progesteron pada Bunda.
  • Menjaga fungsi ovarium dan ovulasi yang sehat.
  • Meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga berperan dalam mencegah sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
  • Mengurangi risiko pembekuan darah dan tekanan darah tinggi, yang bisa menyebabkan preeklampsia selama kehamilan.
  • Mendukung kualitas sperma menjadi lebih baik dan produksi testosteron pada Ayah.

Magnesium juga dikenal sebagai mineral “penenang” karena kemampuannya untuk mengatur sistem saraf dan hormon stres (kortisol), dimana jika jumlahnya berlebihan, bisa menurunkan peluang kehamilan.

Apa yang Terjadi Jika Magnesium Terlalu Rendah?

Sebuah ulasan ilmiah dalam Nutrition Reviews menyebutkan bahwa kekurangan magnesium selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti:

  • Preeklampsia
  • Diabetes gestasional
  • Persalinan prematur
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah atau mengalami pertumbuhan lambat di dalam rahim (IUGR)

Sementara itu, menurut penelitian oleh Orlova et al. (2021) yang dianalisis dari lebih dari 10.000 perempuan di Rusia, ditemukan bahwa:

  • Sebanyak 34% hingga 78,9% ibu hamil mengalami kekurangan magnesium berdasarkan kadar serum darah.
  • Bunda dengan gangguan hormonal seperti osteoporosis dan sindrom klimakterik juga berisiko tinggi mengalami hipomagnesemia.

Hipomagnesemia adalah kondisi ketika kadar magnesium dalam darah berada di bawah batas normal. Magnesium adalah mineral penting yang membantu fungsi otot dan saraf, menjaga irama jantung tetap normal, serta mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan tulang.

Kadar magnesium normal dalam darah biasanya berkisar antara 0,66–1,07 mmol/L. Jika kadarnya turun di bawah 0,66 mmol/L, maka seseorang dikatakan mengalami hipomagnesemia.

Pada tahap ringan, mungkin tidak bergejala. Namun, jika kadar magnesium terlalu rendah, gejala yang bisa muncul antara lain:

  • Kram otot atau kejang
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Kelelahan
  • Gangguan irama jantung
  • Sulit tidur
  • Mudah marah atau cemas
  • Mual atau muntah

Faktor risiko lain termasuk riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya, infeksi, tekanan darah diastolik tinggi, serta edema.

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Mempengaruhi Kesuburan

Peran Magnesium untuk Kesehatan Reproduksi Ayah

Bukan hanya Bunda, Ayah juga perlu memperhatikan asupan magnesium. Penelitian menunjukkan bahwa magnesium berperan penting dalam:

  • Meningkatkan kualitas sperma, termasuk jumlah; bentuk; dan pergerakannya.
  • Menjaga kadar testosteron tetap stabil.
  • Membantu menurunkan kadar stres oksidatif yang bisa merusak DNA sperma.

Jika Ayah mengalami masalah kesuburan, seperti sperma lemah atau jumlah sperma rendah, salah satu hal yang bisa diperiksa adalah kadar magnesium dalam tubuh.

Bagaimana Cara Mengetahui Kekurangan Magnesium?

Kadar magnesium dapat diperiksa melalui:

  • Tes serum magnesium (umumnya digunakan di laboratorium, tetapi tidak terlalu sensitif)
  • Tes magnesium dalam sel darah merah (red blood cell magnesium) dianggap lebih akurat untuk menggambarkan status magnesium tubuh secara keseluruhan

Sayangnya, karena gejala kekurangan magnesium sering kali tidak spesifik (misalnya kram otot, kelelahan, mudah cemas), banyak orang tidak menyadari mereka mengalaminya.

Makanan Sumber Magnesium

Untuk memenuhi kebutuhan magnesium harian, Bunda dan Ayah bisa mengonsumsi makanan berikut secara rutin

Jenis Makanan

Kandungan Magnesium (per 100 gram)

Bayam rebus

± 87 mg

Almond

± 270 mg

Biji labu (pumpkin seed)

± 535 mg

Edamame

± 64 mg

Pisang

± 27 mg

Dark chocolate (≥70%)

± 228 mg

Gandum utuh (oatmeal)

± 177 mg

Jika dari makanan belum cukup, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai suplementasi magnesium, terutama jika sedang dalam program hamil atau sedang hamil trimester awal.

Magnesium memiliki peran vital dalam mendukung sistem reproduksi yang sehat pada Ayah maupun Bunda. Defisiensinya telah dikaitkan dengan infertilitas dan komplikasi kehamilan serius. Sayangnya, kondisi ini sering tidak disadari karena gejalanya ringan atau tidak spesifik.

Oleh karena itu, Ayah Bunda dianjurkan untuk memperhatikan pola makan dan mempertimbangkan pemeriksaan magnesium, terutama jika sedang dalam promil atau memiliki riwayat gangguan hormonal. Dengan keseimbangan nutrisi yang tepat, peluang kehamilan yang sehat dan sukses akan semakin terbuka.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
Team Content Medis Bocah Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji