Warna Sperma yang Harus Anda Ketahui Bagi Kesehatan

warna-sperma

Pada dasarnya, sperma tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Warna sperma yang dimaksud disini adalah warna semen atau cairan mani pada pria.

Cairan mani mengandung sel sperma yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Meski begitu, air mani bukan bagian dari sperma tetapi sperma selalu menjadi bagian air mani.

Sehingga warna sperma yang dapat dilihat ini merupakan warna air mani bukan sperma. Namun, warna air mani yang berbeda menunjukkan kondisi kesehatan sperma.

Apa Arti Warna Sperma?

Warna sperma atau lebih tepatnya warna semen (air mani) berbeda-beda tergantung pada pola makan, kondisi kesehatan, hingga faktor genetik. 

Umumnya, semen memiliki warna putih keruh namun pada beberapa kondisi semen atau air mani bisa berwarna merah hingga kecoklatan.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Berikut arti dari masing-masing warna air mani pada pria.

1. Putih

Warna putih pada air mani menunjukkan jika kondisi ini merupakan normal dan sehat. Warna putih pada air mani ini disebabkan oleh kandungan mineral, protein, enzim, hingga hormon dari kelenjar reproduksi pria.

Baca Juga : Ciri Ciri Sperma Tidak Sehat

2. Kuning kehijauan

Air mani yang memiliki warna kuning bisa disebabkan asupan makanan yang dikonsumsi mengandung pigmen kuning alami, seperti kunyit. Selain itu, warna air mani yang kuning juga bisa disebabkan akibat hobi mengkonsumsi alkohol serta merokok.

Bagi pria perokok dan rutin mengkonsumsi alkohol memiliki warna air mani cenderung warna kuning dibandingkan pria yang bukan perokok dan peminum alkohol.

Warna kuning pada air mani tidak perlu dikhawatirkan namun jika disertai dengan beberapa keluhan, seperti sakit pada area organ reproduksi maka segera periksakan diri ke dokter.

Bisa jadi warna kuning tersebut disebabkan penyakit kuning, infeksi prostat, atau bahkan penyakit menular seksual.

3. Pink atau merah

Warna merah muda atau pink menandakan air mani bercampur dengan darah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh adanya perdarahan yang terjadi saluran kemih atau prostat pada saat ejakulasi. 

Selain itu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan warna air mandi pink atau merah, seperti:

  1. Kelainan pada testis.
  2. Infeksi menular seksual.
  3. Masturbasi terlalu kasar.
  4. Sisa operasi pada prostat.

4. Oranye kecoklatan

Warna oranye pada air mani disebabkan oleh mengkonsumsi suplemen seperti antibiotik atau vitamin B. Penyebab lain kondisi ini bisa karena darah yang teroksidasi dalam air mani sehingga membuat air mani berubah warna menjadi oranye kecoklatan.

Warna cokelat pada air mani juga bisa disebabkan karena warna darah berubah menjadi kecoklatan karena adanya infeksi atau cedera pada testis.

5. Hitam

Air mani yang berwarna hitam menandakan adanya darah yang telah mengendap lama. Kondisi ini termasuk kategori ekstrem yang dikaitkan dengan tingginya kadar logam dalam darah, seperti timbal, mangan, serta nikel atau adanya cedera pada sumsum tulang belakang.

Bagaimana Cara Membedakan Sperma yang Subur dan Tidak?

Untuk mengetahui cara membedakan sperma yang sehat tidak dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti jumlah, pergerakan sperma, hingga bentuk.

1. Jumlah sperma

Jumlah sperma yang normal mencapai 15 juta sel sperma per milimeter air mani. Kondisi ini merupakan normal dan dapat dikatakan jika seseorang dikatakan subur dengan menghasilkan jumlah sperma tersebut.

Baca Juga : Kapan Kita Cek Sperma ?

Jika jumlah sperma Anda kurang maka bisa melakukan pemeriksaan ke dokter terkait kondisi ini. Beberapa pria bahkan mengalami di mana air mani tidak mengandung sperma sama  sekali (azoospermia).

2. Pergerakan sperma

Sperma yang sehat memiliki pergerakan sperma yang lincah. Kondisi ini tentu tidak dapat dilihat secara kasat mata. 

Pergerakan sperma dapat dilihat oleh dokter pada saat dianalisis di laboratorium. Agar terjadinya pembuahan, sperma perlu bergerak cepat untuk mencapai sel telur.

3. Bentuk sperma

Cara membedakan sperma yang subur dan tidak dapat dilihat dari bentuk sperma. Bentuk sperma yang subur memiliki struktur kepala yang berbentuk oval serta memiliki ekor yang panjang.

Pada beberapa kasus, sperma yang tidak sehat memiliki bentuk kepala yang tidak oval dan ekor yang pendek. Meski begitu, kondisi ini bisa saja terjadi pada setiap pria. Satu hal yang terpenting, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sperma yang memiliki bentuk normal.

4. Warna air mani

Warna air mani yang sehat adalah putih keruh. Kondisi tersebut bisa menandakan jika sperma yang terkandung di dalamnya tidak ada masalah. Jika air mani mengalami perubahan warna maka bisa jadi menandakan kondisi sperma yang tidak sehat.

Cara Menjaga Kualitas Sperma

Menjaga kualitas sperma merupakan hal penting untuk menjaga kesuburan. Memiliki kualitas sperma yang baik tentu dapat meningkatkan peluang keberhasilan pembuahan sehingga dapat terjadinya kehamilan.

Baca Juga : Ciri Ciri Sperma Sehat

Berikut beberapa cara pria untuk menjaga kualitas sperma agar tetap baik.

  1. Konsumsi makanan sehat. Usahakan untuk mengonsumsi makanan buah dan sayur yang mengandung vitamin dan antioksidan yang baik untuk meningkatkan kesuburan.
  2. Olahraga. Lakukan olahraga rutin untuk membantu meningkatkan sperma. Hindari melakukan olahraga berat yang dapat menurunkan kualitas sperma.
  3. Konsumsi suplemen. Untuk membantu menjaga kualitas sperma, Anda bisa mengonsumsi vitamin dan suplemen seperti vitamin B kompleks, C, D, dan E yang baik untuk kesehatan sperma.

Kesimpulan

Perubahan warna air mani bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai kondisi medis tertentu hingga adanya infeksi atau cedera pada organ reproduksi. Segera periksakan kondisi kesuburan Anda jika ingin mengetahui kesehatan sperma.

Fertility Workup Andrologi di Bocah Indonesia

Jika Ayah ingin memeriksakan sperma Ayah sehat atau tidak, Bocah Indonesia memiliki layanan Fertility Workup Andrologi yang bisa Ayah pelajari dengan klink link di bawah.

  1. Vasan, S. S. (2011). Semen analysis and sperm function tests: How much to test? Indian J Urol. 2011 Jan-Mar; 27(1): 41–48. 
  2. Anderson, R., et al. (2018). Spinal cord injury and male infertility—a review of current literature, knowledge gaps, and future research. Transl Androl Urol. 2018 Jul; 7(Suppl 3): S373–S382. 
  3. Banihani, S. A. (2017). Vitamin B12 and Semen Quality. Biomolecules 2017, 7(2), 42. 
  4. Lawrentschuk, N., et al. (2000). Benign Prostate Disorders. 
  5. Ricci, E., et al. (2017). Semen quality and alcohol intake: a systematic review and meta-analysis. Volume 34, Issue 1, P38-47, January 01, 2017.
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji