Apakah Sel Telur Wanita Bisa Habis?

Sel telur bisa habis

Semakin bertambahnya usia, jumlah sel telur semakin berkurang bahkan bisa habis sehingga dapat menyebabkan kesuburan wanita juga menurun.

Sel telur memiliki peranan penting dalam proses pembuahan. Sel telur sendiri diproduksi pada indung telur (ovarium). Dari ratusan ribu sel telur, hanya sekitar 500 sel telur yang akan dimatangkan setiap bulannya di ovarium. Sel telur berangsur-angsur menurun seiring bertambahnya usia.

Produksi Sel Telur Wanita

Sel telur wanita hanya diproduksi sekali dalam seumur hidup. Hal ini tentu berbeda dengan sperma pada laki-laki yang diproduksi secara berkala. Seorang wanita terlahir dengan jutaan sel telur yang diproduksi.

Jumlah sel telur tersebut akan terus berkurang seiring bertambahnya usia. Selain itu, sel telur juga akan berkurang jumlahnya setiap bulan pada saat proses menstruasi. Pada wanita yang telah menginjak usia 35 tahun, sel telur bahkan juga mengalami penurunan kualitas.

Namun, yang perlu Anda ketahui meski jumlah sel telur dalam jumlah yang cukup tidak selalu memiliki kualitas yang baik.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Peran Sel Telur Wanita Dalam Kesuburan

Salah satu faktor terjadinya kehamilan tentu berkat peran penting sel telur. Dalam proses pembuahan, sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi maka akan dilepas dari ovarium menuju tuba falopi untuk bertemu dengan sperma. Proses ini dinamakan ovulasi.

Jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma maka kemudian akan bergerak menuju rahim. Selanjutnya, sel telur akan menempel pada dinding rahim yang sudah menebal karena sudah dipersiapkan untuk kehamilan. Sel telur yang telah dibuahi itu akan terus berkembang menjadi janin.

Umumnya, penebalan dinding rahim akan terjadi setiap bulan. Jika tidak ada sel telur yang menempel maka dinding tersebut akan luruh dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk darah. Proses ini disebut menstruasi.

Jumlah sel telur wanita akan menurun seiring bertambahnya usia dan juga pada saat menstruasi. Selain dua penyebab tersebut, terdapat beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi jumlah sel telur berkurang yakni nutrisi yang buruk, merokok, atau kerap berada di lingkungan yang penuh asap rokok.

Selain itu, faktor penyebab lain yang dapat menyebabkan kondisi tersebut adalah infeksi klamidia dan kista ovarium. Keduanya dapat mengganggu kesuburan sel telur dan membuat jumlah sel telur menurun dengan lebih cepat.

Jumlah sel telur akan terus berkurang hingga masa reproduksi wanita selesai atau yang biasa disebut menopause. Pada fase ini, seorang wanita dinyatakan sudah tidak subur lagi hingga kemungkinan untuk hamil pun kecil.

Jumlah Sel Telur

Bagaimana Cara Mengetahui Jumlah Sel Telur Wanita?

Pernahkah Anda penasaran mengenai jumlah sel telur yang tersisa pada ovarium? Hal ini bisa diketahui melalui pemeriksaan kesuburan, salah satunya pemeriksaan kadar Anti-Mullerian Hormone (AMH). Tes AMH menggambarkan jumlah sel telur yang tersisa pada ovarium.

Selain itu, tes AMH juga direkomendasikan untuk untuk mengetahui beberapa kondisi tertentu, seperti penyebab menopause dini, mencari tahu penyebab tidak terjadinya menstruasi, mendiagnosis sindrom ovarium polikistik (PCOS), serta untuk memonitor kesehatan dan proses pemulihan pada kasus ovarium pasca pembedahan atau terapi.

Sementara pada kasus infertilitas, tes AMH direkomendasikan untuk menunjukkan potensi seorang wanita untuk mencapai suatu kehamilan secara alami, memprediksi respon ovarium pada proses stimulasi program bayi tabung, dan menentukan ekspektasi yang realistis pada jumlah sel telur yang dapat diambil setelah stimulasi pada program bayi tabung.

Prosedur cek AMH dilakukan dengan pengambilan sampel darah yang dilakukan oleh tim medis. Prosesnya pun terbilang tidak memakan waktu lama dan singkat.

Gangguan yang Berhubungan dengan Sel Telur Wanita

Terdapat beberapa kondisi medis yang berkaitan dengan sel telur. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kondisi kesuburan wanita. Berikut beberapa gangguan yang berhubungan pada sel telur wanita.

  • Kegagalan ovulasi.
  • Sel telur yang tidak dapat matang secara sempurna.
  • Tuba falopi tersumbat.
  • Polycystic ovary syndrome (PCOS).
  • Primary ovarian insufficiency atau insufisiensi ovarium primer (POI).

Apakah Jumlah Sel Telur Sedikit Bisa Hamil?

Meski jumlah sel telur sedikit bukan berarti seorang wanita tidak memiliki peluang untuk mendapatkan kehamilan. Meski hanya satu sel telur yang akan dibuahi oleh sperma.

Namun, jika Anda khawatir sel telur akan terus berkurang dan kualitasnya pun akan menurun pada usia 35 tahun ke atas, Anda bisa memilih prosedur pembekuan sel telur (egg freezing).

Teknologi pembekuan sel telur bertujuan menyimpan sel telur di dalam cairan nitrogen dengan suhu minus 196 oC. Sel-sel telur yang disimpan dapat dimanfaatkan pada waktu mendatang. Bahkan, sel telur dapat dibekukan sampai 10 tahun tanpa penurunan kualitas.

Anda dapat melakukan prosedur ini pada saat kondisi reproduksi prima (20 – 30 tahun) untuk memanfaatkan kualitas dan kuantitas sel telur premium.

Nah, pada akhirnya jumlah sel telur akan terus berkurang hingga wanita memasuki masa menopause. Jika Anda ingin mengetahui jumlah sel telur yang tersisa maka bisa segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

  1. Your Changing Body: Puberty in Girls. 2021. The American College of Obstetricians and Gynecologists.
  2. Gonca, S., et al. Effect of lower than expected number of oocyte on the IVF results after oocyte-pickup. Int J Clin Exp Med. 2014; 7(7): 1853–1859.
  3. Baird, D. T., et al. 2005. Fertility and ageing. Human Reproduction Update, Vol.11, No.3 pp. 261–276, 2005.
  4. Rosen, M. P. 2010. Do oocyte quality and quantity as measured by antral follicle count decline in parallel? Controversy 1, Volume 95, Issue 2, P482-483, February 01, 2011.
  5. Liu, K., et al. 2011. Advanced Reproductive Age and Fertility. Journal Obstetricians and Gynaecology Canada, 2011 Nov;33(11):1165-1175.
Avatar photo
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji