Makanan organik diklaim lebih sehat dibandingkan makanan biasa. Oleh sebab itu, bagi pasangan suami istri yang sedang menjalani promil disarankan mengonsumsi makanan organik.
Ayah Bunda pernah mengonsumsi makanan organik? Makanan organik merupakan jenis makanan yang diproduksi secara alami atau diproduksi tidak menggunakan bahan kimia, rekayasa secara genetika, hingga senyawa tambahan.
Meski begitu bukan berarti makanan organik tidak mengandung bahan kimia sama sekali. Pasalnya, tetap ada residu pestisida yang jumlahnya lebih rendah dibandingkan residu yang terkandung pada produk dari kimia sintetis. Nah, orang yang mengonsumsi makanan organik sering disebut sebagai clean eating.
Bahkan bagi pasangan suami istri yang sedang menjalani program hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan organik agar manfaat yang didapatkan lebih optimal.
Selalu diklaim sebagai makanan sehat, maka tidak heran jika makanan yang termasuk ke dalam kategori ‘organik’ ini memiliki harga cukup mahal. Namun, banyak orang memilih untuk mengonsumsi makanan organik yang daripada makanan biasa atau non-organik lainnya.
Sebelum Ayah Bunda mengonsumsi makanan organik, yuk simak beberapa fakta menarik berikut.
1. Memiliki nutrisi lebih banyak
Salah satu fakta menarik terkait makanan organik adalah memiliki nutrisi yang lebih banyak dibandingkan jenis makanan lainnya. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan jika makanan organik mengandung antioksidan yang tinggi, mikronutrien seperti vitamin C, zinc, dan zat besi yang tinggi.
2. Memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan
Jika Ayah Bunda mengonsumsi makanan organik maka manfaat yang didapatkan adalah baik untuk kesehatan. Dilansir dari Arcadia, sebuah penelitian menunjukkan jika orang yang mengonsumsi makanan non-organik memiliki risiko hingga 62 persen mengalami kanker dibandingkan orang yang mengonsumsi makanan organik.
Selain itu, makanan organik juga baik dikonsumsi untuk kesuburan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Paediatric and Perinatal Epidemiology, menyebutkan jika mengonsumsi makanan organik tidak terlalu memengaruhi kemampuan seseorang dalam mendapatkan kehamilan, meskipun pada peserta yang melakukan percobaan kehamilan <3 siklus, peluang mendapatkan kehamilannya meningkat.
3. Baik untuk lingkungan
Proses pertanian makanan organik dilakukan dengan teknik yang dapat mengurangi polusi, mengurangi erosi tanah, mengurangi air, serta meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini lantaran bertani makanan organik tidak menggunakan pestisida sehingga baik untuk lingkungan dan hewan yang ada dekat dengan lahan pertanian.
4. Makanan organik tidak selalu sehat
Hanya karena makanan tersebut masuk ke dalam organik namun bukan berarti selalu sehat. Misalnya, Bunda membeli daging organik, daging ini tetap mengandung lemak jenuh. Hanya saja, daging tersebut tidak menggunakan kimia sintetis pada saat diternak.
Jika terdapat label ‘makanan organik’ artinya makanan tersebut tidak mengandung zat kimia berbahaya seperti pestisida. Namun, bukan berarti makanan ini bergizi 100 persen.
Tidak ada aturan Ayah Bunda yang sedang menjalani promil untuk mengonsumsi makanan organik. Namun, hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing individu. Nah, agar mendapatkan manfaat yang lebih optimal maka ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat memilih makanan organik.
Bunda disarankan untuk membeli makanan yang masih segar, seperti daging, ikan, sayur, dan buah
Jangan lupa untuk membaca label makanan dengan baik. Meskipun dilabeli sebagai makanan organik namun beberapa produk masih mengandung gula, kalori, dan garam yang berlebihan
Cuci buah dan sayuran dengan air mengalir. Sebelum dikonsumsi dan diolah, sebaiknya sayuran dan buah tetap dicuci terlebih dahulu agar debu, kotoran, bakteri, maupun bahan kimia yang menempel pada lapisan kulit akan hilang dan bersih
Jika Ayah Bunda ingin mengurangi risiko paparan pestisida maka disarankan untuk mengupas kulit buah maupun sayur. Sebab meski telah dicuci bersih, paparan pestisida tidak langsung hilang. Namun, cara ini bisa menghilangkan sebagian nutrisi.
Nah, itu dia Ayah Bunda beberapa tips dan fakta menarik dari memilih makanan organik yang baik untuk kesehatan. Jangan lupa untuk tetap memeriksakan kondisi kesuburan.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Weissert, SJ., et al. (2023). Organic food consumption and fecundability in a preconception cohort study of Danish couples trying to conceive. Paediatr Perinat Epidemiol. 2023 Jan;37(1):57-68.
Brandt, K., et al. (2011). Agroecosystem Management and Nutritional Quality of Plant Foods: The Case of Organic Fruits and Vegetables. Critical Reviews in Plant Sciences, Volume 30, 2011 – Issue 1-2, Pages 177-197.
Hunter, D., et al. (2011). Evaluation of the micronutrient composition of plant foods produced by organic and conventional agricultural methods. Crit Rev Food Sci Nutr. 2011 Jul;51(6):571-82.
Asami, DK., et al. (2003). Comparison of the total phenolic and ascorbic acid content of freeze-dried and air-dried marionberry, strawberry, and corn grown using conventional, organic, and sustainable agricultural practices. J Agric Food Chem. 2003 Feb 26;51(5):1237-41.
Holt, V. (2021). 13 Surprising Facts You Didn’t Know About Organic Food. Arcadia.
Baranski, M., et al. (2014). Higher antioxidant and lower cadmium concentrations and lower incidence of pesticide residues in organically grown crops: a systematic literature review and meta-analyses. Br J Nutr. 2014 Sep 14;112(5):794-811.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)
