Kualitas Ovum dan Sperma: Kunci Keberhasilan Program Hamil Ayah Bunda

Faktor Penting Kualitas Ovum dan Sperma dalam Promil Ayah Bunda

Kualitas ovum dan sperma menentukan peluang keberhasilan promil. Faktor usia, gaya hidup, nutrisi, hingga kondisi medis memengaruhi kesuburan. Pemeriksaan dan pola hidup sehat penting dilakukan.

Memutuskan untuk menjalani program hamil (promil) adalah langkah besar yang membutuhkan komitmen dan kesiapan dari Ayah dan Bunda. Salah satu kunci utama dalam keberhasilan promil adalah memastikan kesehatan serta kualitas ovum dan sperma dalam kondisi optimal. 

Ovum dan sperma yang sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup, asupan nutrisi, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk menjalani pemeriksaan kesuburan sebagai langkah awal dalam promil. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara menilai kualitas ovum dan sperma, simak informasi berikut.

Baca juga: Kualitas Sperma Meningkat Berkat Konsumsi Buah Sehat

Faktor yang Pengaruhi Kualitas Ovum Bunda

Ovum atau sel telur adalah sel reproduksi wanita yang dihasilkan oleh ovarium. Setiap bulan, tubuh Bunda akan menghasilkan satu sel telur yang siap untuk dibuahi oleh sperma. Namun, kualitas sel telur Bunda bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas ovum Bunda.


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

1. Usia

Usia adalah faktor penting yang mempengaruhi kualitas ovum. Semakin bertambahnya usia, kualitas dan jumlah ovum yang dihasilkan Bunda cenderung menurun. Pada usia 20-an, Bunda mungkin memiliki lebih banyak sel telur yang berkualitas baik, namun pada usia 35 tahun ke atas, kualitas ovum mulai menurun drastis. Hal ini bisa mempengaruhi peluang kehamilan hingga dapat meningkatkan risiko keguguran.

2. Gaya hidup dan lingkungan

Beberapa faktor, seperti pola makan yang tidak sehat, merokok, konsumsi alkohol, atau paparan polusi lingkungan dapat merusak kualitas ovum. Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan asam folat, vitamin C, dan antioksidan dapat membantu meningkatkan kualitas sel telur. Olahraga teratur dan menghindari stres juga sangat disarankan untuk meningkatkan kualitas ovum.

3. Kondisi medis yang memengaruhi kualitas ovum

Beberapa kondisi medis dapat memengaruhi kualitas sel telur, seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), endometriosis, atau gangguan hormonal lainnya. Bunda yang memiliki riwayat masalah kesehatan tersebut mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tanda Ovum Bunda Tidak Optimal

Berikut adalah ciri-ciri yang dapat menunjukkan bahwa kualitas ovum Bunda mungkin kurang optimal sehingga bisa menjadi faktor dalam kesulitan untuk hamil:

1. Ketidakteraturan siklus menstruasi

Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi salah satu indikasi adanya gangguan ovulasi. Gangguan ini berpotensi memengaruhi pelepasan ovum yang matang sehingga mengurangi peluang pembuahan. Ketidakteraturan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan hormon, stres, atau kondisi medis tertentu.

2. Usia yang matang

Seiring bertambahnya usia, terutama setelah memasuki usia 35 tahun, kualitas ovum cenderung mengalami penurunan secara alami. Penurunan ini disebabkan oleh proses penuaan sel telur yang memengaruhi kemampuan ovum untuk dibuahi dan berkembang menjadi embrio yang sehat.

3. Riwayat keguguran berulang

Jika Bunda pernah mengalami keguguran lebih dari satu kali, hal ini dapat menjadi sinyal bahwa kualitas ovum memerlukan perhatian khusus. Keguguran berulang seringkali terkait dengan kelainan kromosom pada ovum yang menghambat perkembangan janin.

4. Hasil pemeriksaan hormon yang tidak normal

Pemeriksaan hormon reproduksi, seperti AMH (Anti-Müllerian Hormone) atau FSH (Follicle-Stimulating Hormone) yang dapat memberikan gambaran tentang cadangan ovarium dan kualitas ovum. Kadar AMH yang rendah atau FSH yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas ovum sedang menurun.

Dengan melakukan pemeriksaan kesuburan secara menyeluruh, Bunda dapat mengetahui kondisi kesehatan ovum secara lebih akurat dan mendapatkan rekomendasi dari dokter untuk langkah selanjutnya.

Faktor yang Pengaruhi Kualitas Sperma Ayah

Faktor kualitas sperma

Sperma adalah sel reproduksi pria yang bertugas membuahi ovum. Kualitas sperma Ayah juga memiliki dampak besar dalam proses pembuahan. Kualitas sperma dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup, usia, dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

1. Gaya hidup yang tidak sehat

Gaya hidup memainkan peran besar dalam kualitas sperma. Kebiasaan merokok dapat merusak DNA sperma dan menurunkan jumlah serta motilitasnya. Konsumsi alkohol berlebihan juga mengganggu kadar hormon testosteron, yang penting untuk produksi sperma, sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas. 

Selain itu, pola makan yang tidak seimbang, seperti rendahnya asupan nutrisi penting seperti zinc, vitamin C, vitamin D, dan asam folat, dapat memengaruhi kesehatan sperma secara signifikan. Untuk menjaga kualitas sperma, Ayah disarankan menghindari kebiasaan buruk ini dan beralih ke gaya hidup yang lebih sehat.

2. Stres dan kurang istirahat

Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi hormon reproduksi, termasuk testosteron, yang berdampak langsung pada proses pembentukan sperma. Tekanan emosional yang tinggi juga dapat mengurangi dorongan seksual dan memperburuk kualitas sperma. 

Selain itu, tidur yang tidak cukup atau tidak berkualitas menurunkan kemampuan tubuh untuk meregenerasi sel, termasuk sel sperma. Penting bagi Ayah untuk mengelola stres dan memastikan tidur yang cukup agar mendukung kesehatan reproduksi.

3. Berat badan dan aktivitas fisik

Berat badan yang tidak ideal, baik kelebihan maupun kekurangan, dapat memengaruhi produksi sperma. Misalnya, obesitas bisa meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh pria yang dapat menghambat spermatogenesis. 

Di sisi lain, kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi aliran darah ke organ reproduksi, sedangkan olahraga yang terlalu berat, seperti angkat beban intens dapat meningkatkan suhu skrotum dan merusak sperma. Oleh karena itu, menjaga pola aktivitas yang seimbang sangat dianjurkan.

4. Paparan lingkungan yang berbahaya

Paparan bahan kimia seperti pestisida, logam berat, atau pelarut industri juga dapat memengaruhi kesehatan sperma. Selain itu, pekerjaan atau kebiasaan yang melibatkan suhu tinggi, seperti penggunaan sauna, mandi air panas, atau duduk terlalu lama dapat meningkatkan suhu di area skrotum sehingga menghambat produksi sperma yang sehat. Menghindari paparan ini adalah langkah penting untuk menjaga kualitas sperma.

Tanda Sperma Ayah Mungkin Kurang Optimal

Tanda Sperma Ayah Mungkin Kurang Optimal

Berikut adalah ciri-ciri yang dapat menunjukkan bahwa kualitas sperma Ayah mungkin kurang optimal dan bisa menjadi faktor dalam promil:

1. Konsentrasi sperma rendah

Idealnya, jumlah sperma dalam satu mililiter air mani adalah lebih dari 15 juta. Jika konsentrasinya lebih rendah, peluang pembuahan akan menurun karena jumlah sperma yang cukup tidak tersedia untuk mencapai ovum.

2. Motilitas sperma yang buruk

Sperma yang sehat harus memiliki kemampuan bergerak cepat dan lurus untuk mencapai ovum di tuba falopi. Jika motilitas sperma rendah (kurang dari 40% sperma aktif bergerak), sperma akan kesulitan mencapai ovum dan melakukan pembuahan.

3. Morfologi abnormal

Sperma normal memiliki kepala berbentuk oval dan ekor panjang yang berfungsi untuk bergerak. Sperma dengan kepala cacat (misalnya terlalu besar atau kecil) atau ekor yang bengkok/tidak berfungsi tidak mampu membuahi ovum dengan baik.

4. Volume air mani tidak normal

Volume air mani yang sangat sedikit (kurang dari 1,5 ml) atau terlalu banyak dapat mengindikasikan adanya masalah pada kelenjar reproduksi.

5. Warna dan tekstur air mani

Warna kekuningan, keabu-abuan, atau tekstur yang terlalu encer/kental bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan lain yang memengaruhi kesehatan sperma.

6. Kesulitan ejakulasi

Kondisi seperti ejakulasi retrograde (sperma masuk kembali ke kandung kemih) dapat menghambat proses pembuahan karena sperma tidak mencapai rahim.

Mengetahui faktor-faktor ini dan melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan dokter spesialis dapat membantu Ayah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas sperma dan mendukung keberhasilan program kehamilan (promil) bersama Bunda.

Baca Juga: Pahami Fase Praovulasi Biar Promil Berhasil

Kualitas Ovum dan Sperma dalam Program Hamil

Kualitas ovum dan sperma sangat berhubungan dengan keberhasilan program hamil. Jika Bunda dan Ayah ingin memulai program hamil, penting untuk menjaga kesehatan reproduksi masing-masing. Berbagai langkah dapat diambil untuk meningkatkan kualitas sel telur dan sperma.

1. Pola makan sehat

Bunda dan Ayah disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Untuk Bunda, asam folat sangat penting untuk mendukung kualitas ovum. Sedangkan Ayah disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zinc dan vitamin C yang dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.

2. Menghindari kebiasaan buruk

Kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat merusak kualitas ovum dan sperma. Oleh karena itu, menghindari kebiasaan buruk ini sangat penting bagi pasangan yang sedang berusaha untuk hamil.

3. Olahraga teratur

Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah, membantu menjaga berat badan ideal, dan mengurangi stres yang semuanya berperan dalam meningkatkan kualitas ovum dan sperma.

4. Konsultasi dengan dokter

Ayah dan Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesuburan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Dalam beberapa kasus, jika terdapat masalah dengan kualitas ovum atau sperma, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan atau prosedur medis tertentu, seperti inseminasi buatan atau program bayi tabung (IVF).

Kualitas ovum dan sperma sangat mempengaruhi proses kehamilan dan keberhasilan program hamil. Ayah dan Bunda harus bekerja sama dalam menjaga kesehatan reproduksi. 

Dengan memperhatikan gaya hidup sehat, menjaga pola makan bergizi, dan menghindari kebiasaan buruk, peluang untuk hamil bisa lebih besar. Jika ada masalah atau kekhawatiran mengenai kualitas ovum atau sperma, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesuburan untuk mendapatkan panduan yang tepat. 

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji