Bagi beberapa pasangan suami istri, memiliki keturunan merupakan bagian dari impian dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Namun, tidak semua pasangan bisa mendapatkan impian tersebut dengan mudah. Banyak pasangan suami istri yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mewujudkannya.
Segala upaya dilakukan demi mendapatkan keturunan, mulai dari program hamil alami, melakukan berbagai terapi namun belum juga membuahkan hasil yang diharapkan.
Penyebab pasangan yang belum berhasil mendapatkan kehamilan pun bermacam-macam dan bisa dialami oleh pria maupun wanita.
Perlu diketahui, penyebab pasangan susah mendapatkan kehamilan tidak hanya disebabkan oleh wanita namun juga pria, bahkan keduanya sehingga kondisi ini menjadi perhatian yang cukup serius.
Tanya Mincah tentang Promil?
Tak jarang, kondisi ini membuat para pejuang garis dua merasa sedih. Belum lagi, ucapan dari orang-orang sekitar yang bisa membuat mereka merasa tertekan.
Ayah Bunda, bila ada orang terdekat yang masih menjadi pejuang garis dua, sebaiknya hindari beberapa ucapan yang bisa menyinggung perasaan mereka ya. Apa saja itu?
Yang Tidak Boleh Diucapkan untuk Pasangan Pejuang Garis Dua
Berikut beberapa ucapan yang sebaiknya dihindari untuk diucapkan pada pejuang garis dua.
1. “Santai aja”
Kalimat ini mungkin terdengar baik dan terkesan memberikan dukungan pada pejuang garis dua. Namun, ternyata kalimat ini juga bisa menjadi hal yang menyakitkan bagi pasangan yang menjadi pejuang garis dua. Jika terdapat kondisi medis yang menyebabkan pasangan susah memiliki keturunan maka kondisi tersebut tidak bisa dibilang untuk “bersantai”.
2. “Tenang aja, kamu masih muda”
Mungkin kalimat ini cukup sering terdengar dari orang-orang sekitar pada pejuang garis dua. Padahal tidak semua pejuang garis dua yang berjuang masih berusia muda. Terlebih, kondisi masing-masing pasangan berbeda.
Bagaimana perjuangan mereka selama ini demi mendapatkan keturunan, baik melakukan terapi maupun berbagai tindakan operatif untuk mengatasi kondisi medis yang dialami.
Apalagi, kondisi kesuburan wanita akan menurun secara drastis ketika memasuki usia 35 tahun. Hal ini yang menyebabkan para pejuang garis dua tidak memiliki waktu yang banyak dalam mewujudkan harapannya untuk memiliki buah hati.
Mengutip dari laman Parents, kalimat ini cukup sensitif jika diucapkan pada pejuang garis dua. Sebab impian para pejuang garis dua memiliki buah hati adalah tentu menjadi orang tua. Namun, jika kalimat ini diucapkan pada mereka maka bisa menyebabkan perasaan stres bagi mereka yang sedang menjalani program hamil untuk mendapatkan keturunan.
4. “Enak belum punya anak, masih bisa berdua dengan pasangan”
Sebaiknya, hindari ucapkan kalimat ini pada pasangan yang masih berusaha dalam mendapatkan keturunan. Sebab, kita tidak pernah tahu berapa lama pasangan tersebut menunggu kehadiran anak serta berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk menjalani program hamil.
Jika mereka sudah berupaya dalam mendapatkan buah hati, maka keinginan pasangan ini sudah tidak berdua lagi melainkan bertambah anggota dengan hadirnya Si Kecil dalam keluarga mereka.
Kalimat ini mungkin tidak asing lagi di telinga Ayah Bunda karena sering diucapkan oleh orang-orang sekitar. Namun, kalimat ini sebaiknya jangan diucapkan pada pasangan yang masih mengusahakan untuk memiliki keturunan karena cukup sensitif.
Pasangan suami istri yang memiliki masalah infertilitas maka adopsi anak tidak semudah itu untuk dilakukan. Hal ini lantaran proses adopsi memiliki regulasi yang cukup rumit dan harus siap secara finansial, emosional, serta logistik.
Dilansir dari Reproductive Biology Associates, mengadopsi anak mungkin menjadi salah satu pertimbangan mereka. Namun, untuk mereka yang tidak memilih opsi ini memiliki alasan pribadi yang tidak perlu dikomentari satu sama lain.
6. “Punya anak bikin kamu nggak se-bebas dulu lagi”
Ayah Bunda, keputusan para pejuang garis dua melakukan berbagai upaya demi mendapatkan buah hati, tentunya telah melalui berbagai pertimbangan. Keinginan kuat mereka menjadi orang tua, artinya mereka telah siap untuk menerima segala konsekuensi memiliki buah hati.
Pasangan pejuang garis dua juga memiliki keinginan untuk hamil, menyusui, hingga memantau tumbuh kembangnya bersama. Jadi, jangan mengucapkan kalimat sensitif tersebut pada mereka yang masih berjuang, ya!
7. “Coba untuk berhenti memikirkan untuk punya anak. Nanti juga kejadian sendiri”
Ucapan ini mungkin sedikit menenangkan pasangan pejuang garis dua untuk tidak terlalu stres memikirkan hal tersebut.
Namun, jika kondisi ini disebabkan akibat adanya kondisi medis, maka nasihat ini bisa membuat pasangan suami istri tersebut menunda perawatan medis yang dibutuhkan untuk promil yang dijalani.
Apa yang Harus Dilakukan?
Alih-alih mengucapkan kalimat-kalimat di atas, Ayah Bunda bisa memberikan dukungan dan empati, seperti “Aku di sini kalau kamu mau cerita”, “Pasti lelah ya? Tidak apa, kamu bisa cerita kapan pun dan katakan apa yang bisa kubantu?”.
Bagi pasangan masih menjadi pejuang garis dua, tetap semangat. Apapun hasilnya, kalian sudah berjuang dan melakukan berbagai upaya maksimal. Jangan menyerah, karena di Bocah Indonesia #SelaluAdaHarapan.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)