Belajar dari Embrio Tertukar AS: Mengapa Bunda Tak Perlu Khawatir Jalani IVF di Bocah Indonesia.

Kisah Wanita di AS Alami Embrio Tertukar Saat Promil IVF, Kok Bisa

Seorang wanita bernama Krystena Murray, asal negara bagian Georgia, Amerika Serikat, baru saja mengalami hal kurang mengenakan bagi dirinya. Ia berhasil hamil melalui program bayi tabung pada Mei 2023 lalu dan melahirkan seorang bayi laki-laki pada Desember 2023.

Namun, hal yang membuat Murray dan sang suami kaget adalah pasangan berkulit putih ini melahirkan bayi berkulit putih atau etnis Afrika-Amerika.

Perlu diketahui, program hamil bayi tabung merupakan salah satu program hamil berbantu. Prosedur ini dilakukan dengan membuahi sel telur dan sel sperma di luar tubuh (in vitro) atau di laboratorium khusus. Pada prosesnya, sel telur akan diambil dari ovarium calon ibu, begitu pula dengan sel sperma Ayah yang telah diambil sebelumnya.

Dilansir dari BBC, Murray tidak sadar jika selama kehamilan hingga melahirkan bukanlah anak kandungnya. Ia pun sempat membeli alat tes DNA untuk melakukan tes di rumah. Hasilnya yang ia dapatkan pada Januari 2024 pun mengejutkan, bahwa bayi yang ia lahirkan tidak memiliki hubungan biologis dengan ia maupun sang suami.

Murray dan suami pun memberi tahu klinik bayi tabung, tempat ia melakukan program hamil, jika terdapat kesalahan transfer embrio yang dikandungnya. Ia menyebutkan jika bayi yang dikandungnya berkulit hitam, sedangkan Murray dan pasangan yang mendonorkan spermanya berkulit putih. Saat itu pula ia sadar jika dokter yang yang melakukan transfer embrio justru memberikan embrio pasangan lain, bukan embrionya sendiri.


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Jaminan Keamanan Transfer Embrio di Bocah Indonesia (Verifikasi Data Pasien Sangat Penting)

Kekhawatiran seputar kesalahan transfer embrio dalam program bayi tabung (In Vitro Fertilization) sempat menjadi sorotan global setelah adanya kasus di Amerika Serikat.
 
Seorang wanita di Georgia, AS, Krystena Murray, yang berkulit putih, mengandung dan melahirkan bayi berkulit hitam setelah menjalani program IVF, dan baru menyadari bahwa bayi tersebut bukan anak biologisnya setelah dilakukan tes DNA.
 
Kasus ini menekankan betapa pentingnya prosedur keamanan dan verifikasi data yang ketat dalam setiap tahapan program bayi tabung.
 
Di Indonesia, perlindungan bagi pasangan yang menjalani program hamil berbantu sudah diatur tegas oleh undang-undang, dan Bocah Indonesia berkomitmen penuh untuk menjamin keamanan setiap Bunda.

Landasan Hukum di Indonesia: Menjaga Kesusilaan dan Etika

Program bayi tabung merupakan upaya kehamilan yang dilakukan di luar cara alamiah.
Di Indonesia, prosedur ini harus memenuhi ketentuan yang sangat spesifik untuk menjaga norma yang berlaku:
  • Menurut UU No. 36 Pasal 127 tentang kesehatan, upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah
  • Hasil pembuahan wajib berasal dari sel sperma dan ovum dari suami istri yang sah tersebut
  • Sesuai dengan penelitian yang diterbitkan di Jurnal Legisia, UU No. 36 Tahun 2009 melarang inseminasi buatan atau bayi tabung yang melibatkan donor sel sperma, sel telur, maupun penyewaan rahim (surrogacy) karena hal tersebut melanggar norma hukum, norma agama, kesusilaan, dan kesopanan.
Ketentuan ini memastikan bahwa program bayi tabung yang dilakukan di Indonesia memiliki landasan etika dan hukum yang kuat.

Bagaimana Prosedur Ketat Verifikasi di Bocah Indonesia?

Menanggapi kebutuhan akan standar keamanan tertinggi, Bocah Indonesia memastikan bahwa tenaga kesehatan yang menangani program bayi tabung selalu memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, dan standar prosedur operasional yang berlaku.
 
Untuk mencegah potensi kesalahan transfer embrio seperti yang terjadi dalam kasus di AS Bocah Indonesia menerapkan protokol verifikasi ganda yang krusial, terutama pada tahap akhir:

1. Laporan Perkembangan Embrio

Selama prosedur penyimpanan embrio, dokter yang bertanggung jawab wajib memberikan laporan perkembangan embrio secara mendetail kepada pasien

2. Verifikasi Pra-Transfer

Sebelum melakukan prosedur transfer embrio, dokter akan memastikan atau melakukan verifikasi antara data embrio yang akan ditransfer dengan data identitas pasien. Ini adalah langkah penting untuk memastikan embrio yang dimasukkan ke rahim Bunda adalah embrio yang sah dari pasangan suami istri tersebut.

Bagi Bunda yang berencana menjalani program bayi tabung/IVF, tidak perlu khawatir. Kami menjamin bahwa setiap prosedur di Bocah Indonesia dilakukan sesuai dengan standar operasional tertinggi dan kode etik yang berlaku.
 
Yuk, segera konsultasikan program bayi tabung Anda dengan dokter profesional kami untuk memulai perjalanan kehamilan yang aman dan terpercaya!.
cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Team Content Medis Bocah Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji