Beranda » BLOG » Program Hamil » Denyut Jantung Kencang, Bikin Bunda Kepalang
Denyut Jantung Kencang, Bikin Bunda Kepalang
Detak jantung janin normal atau tidak normal merupakan salah satu indikator untuk menilai kesehatan bayi. Cari tahu seperti apa detak jantung yang normal dan tidak berikut ini.
Pemantauan denyut jantung janin adalah tes umum yang dilakukan oleh dokter kandungan selama kehamilan dan persalinan. Ini membantu dokter menilai apakah denyut jantung janin berada dalam kisaran normal atau mengalami fluktuasi yang signifikan.
Pemantauan denyut jantung janin biasanya dimulai pada awal kehamilan dan berlanjut selama kunjungan prenatal hingga saat persalinan. Detak jantung yang tidak normal mungkin tidak akan terasa oleh Bunda dan memerlukan pemeriksaan oleh dokter untuk diketahui.
Baca juga: Hati-Hati, Bunda Harus Tahu Penyebab Janin Tidak Berkembang
Mengapa Perlu Pemeriksaan Denyut Jantung Janin?
Pemantauan detak jantung janin melibatkan pelacakan kecepatan dan pola detak jantung bayi. Dilansir dari Verywell Health, rata-rata detak jantung bayi yang belum lahir berkisar antara 110 hingga 160 detak per menit.
Tanya Ferly tentang Promil?
Dengan pemantauan detak jantung bayi, penyedia layanan kesehatan dapat menilai apakah detak jantung buah hati Bunda terlalu tinggi, rendah, atau mengalami perubahan yang signifikan. Fluktuasi sedang antara 6 hingga 25 detak per menit dalam periode 10 menit dianggap normal.
Tidak normalnya detak jantung bisa berarti janin tidak mendapatkan cukup oksigen atau memiliki masalah lainnya. Jika dokter mengidentifikasi adanya masalah ini, Bunda mungkin memerlukan tes tambahan atau persalinan darurat.
Detak Jantung Janin Normal
Berdasarkan American Pregnancy Association rata-rata denyut jantung janin bervariasi tergantung pada tahap kehamilan. Berikut adalah gambaran umum detak jantung normal pada janin:
- Minggu 5 hingga 7: Jantung janin mulai berkembang sekitar minggu kelima kehamilan. Pada tahap awal ini, denyut jantung mulai lambat antara 90 hingga 110 detak per menit.
- Minggu 8 hingga 12: Denyut jantung mengalami peningkatan kecepatan dan rata-ratanya mencapai 140 hingga 170 detak per menit pada minggu ke-9. Pada minggu ke-12, kecepatannya sedikit melambat.
- Minggu 13 hingga 26: Pada minggu ini rata-rata detak jantung janin Bunda mencapai 110 hingga 160 detak per menit.
- Minggu 27 hingga 40: Selama trimester terakhir, denyut jantung janin tetap berada di rata-rata 110 hingga 160 detak per menit. Namun, pada 10 minggu terakhir, denyut jantung janin sedikit menurun. Secara umum, denyut jantung cenderung bergerak menuju bagian bawah dari rentang ini semakin mendekati tanggal kelahiran.
Baca juga: Kehamilan 3 Bulan: Perkembangan Janin dan Perawatan
Detak Jantung Janin Tidak Normal
Denyut jantung janin yang tidak normal adalah salah satu adanya tanda masalah pada kehamilan Bunda. Beberapa tanda-tanda detak jantung tidak normal pada janin adalah sebagai berikut.
1. Bradikardia
Bradikardia pada janin adalah kondisi di mana denyut jantung janin melambat, yaitu ketika detak jantungnya turun di bawah 110 detak per menit. Bradikardia janin ini merupakan kondisi yang jarang terjadi selama kehamilan dan umumnya bersifat sementara.
Namun, jika bradikardia berlanjut dalam jangka waktu yang lama, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada janin atau gangguan dalam transmisi sinyal listrik di jantung. Biasanya, bradikardia janin tidak memerlukan pengobatan, tetapi dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan intervensi medis seperti penggunaan obat atau kelahiran prematur.
2. Takikardia
Takikardia terjadi ketika denyut jantung janin lebih cepat dari 160 detak per menit. Kasus ini juga jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.
Jika janin mengalami takikardia dalam jangka waktu yang lama atau terjadi lebih dari sekali atau dua kali, ini bisa mengindikasikan adanya masalah pada janin atau infeksi.
Takikardia dapat membaik dengan sendirinya, atau mungkin memerlukan pengobatan dengan obat untuk menurunkan denyut jantung.
Kadang-kadang Bunda mungkin perlu tinggal di rumah sakit untuk pemantauan guna melihat bagaimana janin merespons obat. Sebagian bayi yang mengalami takikardia memerlukan perawatan lanjutan setelah lahir.
Apa yang Menyebabkan Denyut Jantung Janin Tidak Normal?
Denyut jantung janin dapat berada di luar rentang normal hanya karena si kecil sedang melakukan gerakan di perut Bunda. Meski tidak berbahaya, kadang-kadang ini mengindikasikan kekhawatiran kesehatan bagi bayi.
Tergantung pada tahap kehamilan, berbagai tes akan digunakan untuk memahami alasan denyut jantung yang tidak normal ini. Denyut jantung janin yang tidak normal dapat terkait dengan sesuatu yang terjadi dalam tubuh Bunda. Hal-hal ini disebut sebagai penyebab maternal dan mungkin termasuk:
- Kecemasan
- Kadar gula darah
- Dehidrasi
- Demam
- Infeksi
- Kadar sel darah merah yang rendah (anemia)
- Konsumsi ibu obat-obatan, kafein, atau nikotin
- Masalah kelenjar tiroid
Baca juga: Intrauterine Fetal Death (IUFD), Ketika Janin Mati di Dalam Kandungan
Metode Pemantauan Detak Jantung Janin
Terdapat dua cara berbeda untuk memeriksa detak jantung janin yakni, pemantauan eksternal dan pemantauan internal.
1. Pemantauan Eksternal
Pemantauan eksternal berarti memeriksa detak jantung janin melalui perut Bunda. Mesin Doppler adalah contoh dari pemantauan eksternal dan dapat digunakan selama kunjungan prenatal atau persalinan.
- Fetoskop: Instrumen ini mirip dengan stetoskop yang digunakan oleh penyedia layanan kesehatan untuk mendengarkan detak jantung dan paru-paru Bunda. Ujungnya berbentuk kerucut. Dokter akan menekan kerucut ini ke perut Bunda untuk mendengarkan detak jantung janin.
- Ultrasonografi Doppler Portabel: Ultrasonografi Doppler menggunakan gelombang suara untuk mengukur detak jantung bayi. Dokter sering menggunakan perangkat ultrasonografi Doppler portabel selama kunjungan prenatal. Dokter atau suster akan mengoleskan gel pada perut Bunda dan menempatkan probe di dalam gel tersebut. Perangkat ini akan mendeteksi detak jantung bayi dan menampilkan hasilnya pada layar.
- Ultrasonografi Doppler Berkelanjutan: Dokter akan meletakkan perangkat ultrasonografi ini di perut Bunda dengan menggunakan tali elastis. Tali kedua menahan instrumen yang mengukur kontraksi. Kabel dari instrumen-instrumen ini terhubung ke monitor yang memberikan pembacaan terus-menerus dari detak jantung janin.
2. Pemantauan Internal
Pemantauan internal melibatkan penggunaan kabel tipis dan elektroda yang ditempatkan melalui leher rahim dan melekat pada kulit kepala janin. Teknik ini dipertimbangkan hanya setelah air ketuban Bunda pecah dan leher rahim terbuka atau sudah terbuka. Ini memberikan pembacaan yang lebih tepat yang tidak dipengaruhi oleh gerakan bayi.
Secara umum, pemantauan detak jantung janin aman. Namun sebagian besar ahli percaya bahwa pemantauan terus menerus tidak diperlukan untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan selama kehamilan.
Pastikan Ayah dan Bunda melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter kandungan. Jika mendapatkan tanda-tanda kehamilan yang berbahaya segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat.
Nah, Ayah Bunda mau berbagi informasi terkait program hamil atau fertilitas untuk pejuang dua garis lainnya? Yuk, jangan lupa bagikan artikel ini ya!
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- StatPearls Publishing. Kauffmann T, Silberman M. Fetal Monitoring. Diakses 2023. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/21712
- Telemed J E Health. 2019;25(9):870-877. Soffer MD, Chen KT. In Search of Accurate Fetal Heart Rate Monitoring Mobile Applications. Diakses 2023. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30358492/
- IEEE Access. 2017;5:16747-16756. Stanger JJ, Horey D, Hooker L, et al. Fetal Movement Measurement and Technology: A Narrative Review. Diakses 2023. https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/7954613
- U.S. Food and Drug Administration. Avoid Fetal “Keepsake” Images, Heartbeat Monitors. Diakses 2023. https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/avoid-fetal-keepsake-images-heartbeat-monitors
Artikel Terkait:
- Degup Jantung Tak Teratur, Bumil Jadi Insecure
- Susu untuk Program Hamil Bisa Bikin Cepat Hamil?
- Air Ketuban yang Sedikit, Bikin Sakit?
- Heartburn Saat Hamil, Bikin Khawatir Bumil
- Susah Buang Air Besar, Bikin Bumil Gusar
- Dada Sesak bikin Bumil Nangis Terisak
- Berhubungan Intim saat Promil Bikin Cepat Jadi Bumil
- Asam Folat Terpenuhi bikin Promil Tercapai