Cara Menaikkan Hb Ibu Hamil Secara Aman dan Efektif, Cegah Anemia Saat Kehamilan

Hb Rendah Saat Hamil Ini Cara Aman Meningkatkan Hemoglobin Bunda

Bunda berisiko mengalami penurunan kadar hemoglobin (Hb) selama kehamilan. Cari tahu cara meningkatkan kadar HB ibu hamil melalui artikel ini.

Saat hamil, Bunda berisiko mengalami anemia atau kekurangan hemoglobin (Hb). Hal ini terjadi karena peningkatan volume plasma darah, dimana tubuh Bunda memerlukan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin, sementara kadang tubuh belum dapat memproduksi cukup sel darah merah yang diperlukan. 

Kekurangan hemoglobin dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti mudah lelah, pusing, atau sesak napas, yang tentu dapat mengganggu aktivitas Bunda selama kehamilan. Namun, kondisi ini cukup umum dialami oleh ibu hamil dan dapat diatasi dengan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Asam Folat Terpenuhi bikin Promil Tercapai

Penyebab Hb Rendah saat Hamil

Sebelum hamil, kadar hemoglobin (Hb) normal Bunda dapat berkisar antara 12 hingga 15 g/dL. Namun, kadar Hb selama kehamilan dapat menurun akibat peningkatan volume plasma darah, yang mengakibatkan konsentrasi sel darah merah menjadi lebih rendah. 


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Saat Bunda hamil, kadar Hb yang masih dianggap normal adalah 10,5 g/dL jika tidak ada gejala anemia yang mengganggu. Penurunan Hb pada tingkat ini umumnya dianggap sebagai anemia ringan yang tidak memerlukan perawatan khusus, selama Bunda tidak merasakan keluhan seperti kelelahan berlebihan, pusing, atau sesak napas.

Namun, kadar hemoglobin dikatakan rendah atau anemia saat Bunda hamil jika kadarnya turun di bawah 11 g/dL pada trimester pertama dan kedua, atau di bawah 10,5 g/dL pada trimester ketiga. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anemia saat Bunda hamil meliputi: 

  • Tidak cukup konsumsi asupan zat besi, folat, atau vitamin B12. 
  • Bunda memiliki kehamilan kembar.
  • Sebelum hamil, Bunda memiliki riwayat anemia. 
  • Bunda hamil kembali dengan jarak yang dekat. 
  • Hamil di usia remaja.
  • Bunda sering muntah akibat morning sickness.
  • Mengalami perdarahan yang banyak. 

Dampak Hb Rendah saat Hamil

Kadar hemoglobin (Hb) yang rendah bisa berisiko bagi kesehatan Bunda dan bayi. Hemoglobin adalah komponen dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk janin dalam kandungan.

Ketika Hb Bunda rendah, tubuh akan kekurangan oksigen yang dibutuhkan sehingga bisa menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi pada Bunda dan janin saat Hb rendah.

1. Risiko untuk Bunda

Dengan Hb rendah, tubuh Bunda akan lebih cepat merasa lelah dan kurang bertenaga. Hal ini disebabkan oleh kurangnya oksigen yang sampai ke otot dan jaringan tubuh. Anemia dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat Bunda lebih mudah terserang infeksi. Selain itu, Bunda yang mengalami Hb rendah saat hamil juga berisiko mengalami pendarahan yang lebih banyak setelah melahirkan.

2. Risiko untuk bayi

Anemia yang tidak ditangani bisa menyebabkan kelahiran prematur, di mana bayi lahir sebelum waktunya dan lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Kekurangan hemoglobin bisa menghambat pertumbuhan bayi dalam kandungan, yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Bayi dengan kurangnya oksigen dalam rahim bisa mengalami gangguan perkembangan baik fisik maupun mental. Dalam kasus yang sangat parah, anemia berat bisa menyebabkan kematian bayi, baik sebelum maupun setelah dilahirkan.

Cara Menaikkan Hb Ibu Hamil

Jika Bunda mengalami hemoglobin (Hb) rendah saat hamil, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menaikkan kadar Hb dengan cara yang aman dan efektif. Bunda dapat lakukan beberapa cara ini untuk menaikkan kadar Hb saat hamil.

1. Mengonsumsi makanan penambah Hb

Untuk meningkatkan kadar Hb selama kehamilan, Bunda perlu meningkatkan asupan zat besi, asam folat, dan vitamin B12, karena ketiga nutrisi ini sangat penting dalam pembentukan sel darah merah yang sehat.

  • Zat besi: Makanan kaya zat besi seperti daging merah, ayam, ikan, bayam, brokoli, kacang polong, dan biji-bijian utuh dapat membantu meningkatkan produksi hemoglobin. Kebutuhan zat besi akan meningkat selama hamil, terutama pada trimester kedua dan ketiga, sehingga Bunda disarankan untuk mengonsumsi 27-40 mg zat besi per hari.
  • Asam folat: Mengonsumsi makanan kaya asam folat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, jeruk, dan buah bit, dapat membantu tubuh menghasilkan sel darah merah dengan baik. Selain itu, asam folat juga berperan dalam perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi, yang sangat penting untuk perkembangan janin yang sehat.
  • Vitamin B12: Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin B12, seperti telur, susu, daging, dan kacang polong, membantu meregenerasi sel darah merah yang lama dan menghasilkan sel darah merah baru.

Baca Juga: 5 Manfaat Vitamin B12 untuk Bumil

2. Konsumsi suplemen zat besi dan asam folat

Konsumsi zat besi dan asam folat sangat penting selama Bunda mengandung untuk mendukung kesehatan Bunda dan janin. Namun, untuk memastikan dosis yang tepat, konsultasikan dengan dokter yang dapat memberikan panduan sesuai dengan kebutuhan Bunda. 

Jika Bunda mengalami anemia yang cukup berat, dokter mungkin akan meresepkan dosis yang lebih tinggi untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup nutrisi guna mendukung kesehatan dan perkembangan janin.

3. Mengatur pola makan seimbang

Pastikan pola makan Bunda mencakup berbagai jenis makanan bergizi yang mendukung kesehatan ibu dan janin. Selain zat besi, asam folat, dan vitamin B12, penting bagi Bunda untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C. 

Konsumsi vitamin C dapat membantu tubuh Bunda meningkatkan penyerapan zat besi. Beberapa makanan yang kaya vitamin C dan baik dikonsumsi selama hamil adalah jeruk, kiwi, dan tomat.

4. Hindari penghambat penyerapan zat besi

Beberapa makanan dan minuman dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti kopi, teh, dan makanan yang mengandung kalsium tinggi. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya menghindari konsumsi makanan atau minuman tersebut dalam waktu dekat dengan makanan kaya zat besi.

5. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter

Lakukan pemeriksaan darah secara rutin sesuai anjuran dokter untuk memantau kadar Hb selama kehamilan. Jika kadar Hb Bunda tetap rendah meski sudah mengonsumsi makanan penambah darah, dokter mungkin akan meresepkan suplemen tambahan atau melakukan tindakan lebih lanjut. 

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Bunda dapat membantu mengatasi kekurangan Hb dan menjaga kesehatan selama kehamilan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi Bunda.

Itu dia penjelasan mengenai cara menaikkan Hb ibu hamil. Jika Ayah dan Bunda ingin mencari informasi lebih lanjut mengenai program hamil dan masalah kesehatan kehamilan lainnya, baca informasinya di Bocah Indonesia!

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji