Ovum atau sel telur akan terus berubah selama pertambahan usia Bunda, cari tahu kualitas ovum di usia 30, di sini!
Memasuki usia kepala tiga, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Bunda, termasuk kondisi kesehatan reproduksi. Salah satu yang paling penting untuk diperhatikan adalah kualitas ovum atau sel telur. Kualitas ovum sangat berpengaruh pada peluang kehamilan, karena seiring bertambahnya usia, sel telur mengalami perubahan baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.
Bagi Bunda yang berencana hamil di usia 30-an, penting untuk memahami kondisi sel telur dan langkah apa saja yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Ovum atau sel telur adalah sel reproduksi Bunda yang berperan penting dalam proses kehamilan. Setiap bulan, tubuh Bunda akan melepaskan satu ovum dari ovarium sebagai bagian dari siklus menstruasi.
Tanya Mincah tentang Promil?
Ovum inilah yang nantinya akan dibuahi oleh sperma untuk memulai proses kehamilan. Namun, seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah ovum mengalami perubahan alami yang memengaruhi peluang untuk Bunda dapat hamil.
Di usia 30-an, perubahan pada ovum Bunda akan mulai lebih terlihat. Berikut beberapa hal yang terjadi pada kualitas ovum di usia 30:
1. Penurunan kualitas genetik
Di usia 30-an, ovum mulai mengalami penurunan kualitas genetik. Ini berarti risiko terjadinya kelainan genetik pada ovum sedikit meningkat, yang dapat memengaruhi perkembangan janin jika terjadi kehamilan.
2. Jumlah ovum menurun
Setiap wanita dilahirkan dengan sekitar 1-2 juta sel telur (ovum) dalam ovarium mereka. Namun, seiring bertambahnya usia, jumlah ini akan berkurang secara bertahap. Pada usia pubertas, jumlah ini turun menjadi sekitar 300.000-400.000 ovum.
Selama kehidupan reproduktif, hanya sekitar 400-500 ovum yang akan matang dan berovulasi. Penurunan ini menjadi lebih signifikan saat Bunda memasuki usia 30-an, dan kualitas serta jumlah ovum terus berkurang seiring bertambahnya usia.
3. Fleksibilitas sel telur berkurang
Ovum pada usia Bunda 30 cenderung kurang “fleksibel” dalam menerima sperma untuk proses pembuahan. Hal ini dikarenakan kualitas sel telur yang tidak se-optimal saat usia muda sehingga memengaruhi kemampuan sel telur untuk dibuahi dengan mudah.
Selain usia, sebenarnya ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kualitas ovum Bunda, antara lain:
Gaya hidup seperti konsumsi makanan yang tidak sehat, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi kesehatan ovum.
Kondisi medis tertentu, seperti gangguan hormonal atau penyakit yang memengaruhi ovarium juga dapat berpengaruh pada kualitas ovum.
Paparan zat kimia berbahaya, polusi, dan bahan beracun lainnya bisa memengaruhi kualitas dan kesehatan ovum.
Stres yang berkepanjangan juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon, yang berdampak pada kesehatan reproduksi Bunda, termasuk kualitas ovum.
Dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada ovum di usia 30-an, Bunda bisa lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Bisakah Bunda Hamil di Usia 30?
Penelitian yang diterbitkan pada Desember 2021 di JAMA Health Forum menunjukkan bahwa kehamilan di atas usia 30 tahun memiliki risiko medis lebih tinggi dibandingkan kehamilan pada usia 20-an, termasuk risiko komplikasi seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan risiko kelahiran prematur.
Akan tetapi, dukungan perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko ini. Bahkan meskipun ada peningkatan risiko medis pada kehamilan di atas usia 30 tahun, beberapa Bunda dalam kelompok usia ini justru dapat mengalami hasil kehamilan yang lebih baik dibandingkan dengan yang lebih muda.
Hal ini dapat dikaitkan dengan kesiapan finansial dan emosional, gaya hidup yang lebih sehat, serta perencanaan kehamilan yang lebih matang, yang dapat memberikan dukungan lebih baik bagi kesehatan Bunda dan bayi yang dikandung.
Jadi, Bunda masih memiliki peluang untuk hamil di usia 30-an. Bahkan banyak wanita yang berhasil hamil dan melahirkan anak sehat di usia ini. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Bunda ketahui. Di usia 30-an, kualitas dan jumlah sel telur mulai menurun, yang bisa membuat proses pembuahan sedikit lebih sulit.
Meskipun peluang untuk hamil masih ada, Bunda mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk dapat hamil dibandingkan saat masih di usia 20-an. Penting juga bagi Bunda untuk memahami bahwa hamil di usia 30-an juga membawa beberapa risiko. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin dihadapi:
1. Keguguran
Hamil di usia kepala 3, memiliki risiko keguguran cenderung meningkat sehingga Bunda harus lebih waspada dan menjaga kesehatan selama kehamilan. Namun, tidak hanya Bunda yang hamil di usia 30, semua wanita hamil memiliki risiko keguguran yang sama sehingga disarankan untuk selalu menjaga kesehatan selama hamil.
2. Penyakit bawaan lahir
Risiko yang juga mungkin Ayah dan Bunda alami jika memiliki kehamilan di usia 30 adalah adanya kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan kelainan bawaan lahir, seperti down syndrome.
3. Diabetes gestasional
Tidak hanya risiko pada bayi, tetapi kehamilan di usia 30 juga membawa risiko pada kondisi Bunda. Kehamilan pada usia ini, meningkatkan risiko Bunda untuk mengalami diabetes gestasional, yang dapat berdampak pada kesehatan Bunda maupun bayi.
4. Preeklampsia
Preeklampsia Ini adalah kondisi yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah lainnya selama kehamilan yang berpotensi membahayakan baik Bunda maupun janin. Penting untuk selalu konsultasi ke dokter selama Bunda menjalani kehamilan.
5. Persalinan prematur
Bunda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi lebih awal dari tanggal perkiraan, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi bayi. Namun, banyak juga bayi yang lahir sehat meskipun melalui persalinan prematur. Pastikan Bunda menjaga kesehatan selama kehamilan dan mengikuti instruksi dari dokter kandungan.
6. Operasi caesar
Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan melalui operasi caesar dibandingkan dengan Bunda yang hamil di usia yang lebih muda.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa baik persalinan normal maupun caesar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apapun pilihan itu, yang terpenting adalah Bunda dan bayi bisa selamat dan sehat setelah proses persalinan.
Memahami risiko-risiko ini penting bagi Bunda yang ingin merencanakan kehamilan di usia 30-an. Dengan perhatian yang tepat dan dukungan medis yang baik, sehingga Ayah dan Bunda masih bisa memiliki buah hati yang sehat dan bahagia.
Memasuki usia 30-an, Bunda bisa mempertimbangkan berbagai opsi program hamil atau perawatan kesuburan untuk membantu meraih kehamilan yang diinginkan. Beberapa metode yang dapat dipertimbangkan meliputi:
1. Program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF)
IVF atau sering disebut dengan program bayi tabung adalah proses di mana sel telur Bunda diambil dan dibuahi oleh sperma di laboratorium, kemudian embrio yang terbentuk akan ditanamkan kembali ke dalam rahim. Metode ini sangat efektif, terutama jika ada masalah dengan kualitas sel telur, saluran telur, atau jika Bunda telah mencoba metode lain tanpa berhasil.
2. Intrauterine Insemination (IUI)
IUI adalah metode di mana sperma yang telah diambil akan dimasukkan langsung ke dalam rahim Bunda pada saat ovulasi. Metode ini lebih sederhana dibandingkan IVF dan dapat menjadi pilihan bagi Bunda yang memiliki masalah kesuburan.
3. Penggunaan obat kesuburan
Dokter mungkin merekomendasikan obat kesuburan untuk merangsang ovulasi, meningkatkan jumlah sel telur yang dihasilkan dalam satu siklus. Obat ini dapat membantu Bunda yang mengalami kesulitan ovulasi. Pastikan Bunda tidak mengonsumsi obat kesuburan tanpa resep dokter.
4. Operasi untuk mengatasi masalah reproduksi
Jika ada masalah fisik yang menghambat kehamilan, seperti kista ovarium atau endometriosis, prosedur bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki kondisi tersebut sebelum mencoba metode kesuburan lainnya. Pastikan Bunda untuk konsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi yang dialami.
5. Konsultasi dengan spesialis kesuburan
Mengunjungi spesialis kesuburan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh dapat membantu Bunda memahami kondisi kesehatan reproduksi dan opsi perawatan yang paling sesuai. Bunda dapat mencoba untuk berkonsultasi di klinik Bocah Indonesia, untuk mendapatkan mendapatkan informasi mengenai kondisi atau kualitas ovum Bunda di usia 30.
Mengingat perubahan yang terjadi pada kualitas sel telur di usia 30-an, penting bagi Bunda untuk mendapatkan informasi dan dukungan yang tepat. Dengan berkonsultasi kepada dokter, Bunda bisa membuat rencana kehamilan yang lebih baik dan meningkatkan peluang untuk hamil dengan sehat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)