Apakah PCOS Bisa Didiagnosis Melalui USG?

diagnosa PCOS melalui USG

Salah satu pemeriksaan fisik untuk diagnosis PCOS bisa melalui USG transvaginal dan beberapa metode pemeriksaan lainnya yang akan dilakukan oleh dokter.

Pernahkah Anda mengalami siklus haid yang tidak teratur? Jika kondisi ini sering terjadi, hati-hati bisa jadi ini menandakan gejala sindrom ovarium polikistik atau yang dikenal PCOS. PCOS memiliki beberapa gejala-gejala lainnya yang menyertai yang biasanya dialami oleh wanita.

Tanda-Tanda Wanita PCOS

Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang dialami oleh wanita yang menyebabkan sel telur sulit matang. Kondisi ini terjadi ketika ovarium memproduksi hormon androgen yang berlebihan.

Masalah ketidakseimbangan hormon pada tubuh memang bisa menyebabkan kondisi medis tertentu, termasuk salah satunya PCOS.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Kelebihan hormon androgen pada wanita dapat mengakibatkan indung telur (ovarium) memproduksi banyak kantong berisi cairan. Kondisi inilah yang menyebabkan sel telur tidak dapat berkembang dan dilepaskan secara teratur.

Menurut jurnal yang diterbitkan Human Reproduction Oxford, wanita yang mengalami PCOS sebanyak 2,2% – 26,7% yang berusia 15 – 44 tahun.

Kondisi PCOS memang bisa menyebabkan penderitanya sulit hamil. Meski begitu, bukan berarti wanita yang mengalami PCOS tidak bisa hamil, hanya saja membutuhkan usaha lebih daripada wanita pada umumnya.

Baca Juga : Perbedaan PCO dan PCOS

Selain siklus menstruasi yang tidak teratur, ada beberapa gejala lainnya yang menyertai, seperti:

  • Kulit berminyak dan berjerawat.
  • Pertumbuhan bulu atau rambut berlebihan.
  • Mengalami kenaikan berat badan.
  • Mengalami kerontokan rambut.

Diagnosis PCOS Melalui USG

Untuk mendiagnosis apakah Anda menderita PCOS, terdapat beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter, mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. Salah satu pemeriksaan fisik untuk diagnosis PCOS bisa melalui USG transvaginal.

Melalui pemeriksaan USG, dokter dapat melihat ketebalan dinding rahim serta apakah adanya kista di dalam indung telur (ovarium) atau tidak. Kista terbentuk akibat produksi hormon androgen yang berlebihan. Banyaknya kista di ovarium membuat sel telur tidak dapat matang.

Pemeriksaan USG dapat mengetahui secara detail kondisi rahim dan ovarium. Maka dari itu, kondisi PCOS dapat didiagnosis melalui pemeriksaan USG.

Hasil USG

Apakah Ada Cara Lain Diagnosis PCOS selain USG?

Seperti yang telah disebutkan di atas, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan apakah Anda mendiagnosis PCOS atau tidak.  Berikut beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis PCOS.

Pemeriksaan fisik

Dokter akan mencatat sejumlah informasi pasien seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, mengenai gejala yang dialami, riwayat mengenai penyakit keluarga atau genetik, atau jika Anda pernah mengalami perawatan untuk kondisi kesehatan lainnya.

Tes AMH

Salah satu pemeriksaan untuk melakukan diagnosis PCOS adalah melalui tes Anti-Mullerian Hormone (AMH) dalam darah. Anti-Mullerian Hormone merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel granulosa di dalam folikel ovarium. Kadar AMH menggambarkan jumlah cadangan ovarium Anda.

Uniknya, semakin bertambahnya usia maka kadar AMH semakin menurun. Hal ini menandakan jika sel telur yang tersisa di ovarium pun semakin sedikit. Namun, kondisi kadar AMH yang rendah juga bisa dialami oleh wanita yang masih berusia muda.

Sementara itu, kadar AMH yang tinggi dapat menandakan seorang wanita mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Sayangnya, banyak wanita yang tidak sadar mengenai salah satu pemeriksaan ini. Padahal pemeriksaan AMH menjadi salah satu langkah awal bagi wanita yang ingin mengetahui kondisi kesuburan melalui jumlah sisa sel telur yang tersisa di indung telur (ovarium).

Menariknya, pemeriksaan AMH bisa dilakukan oleh siapapun, baik wanita yang sudah maupun belum menikah untuk mengetahui kondisi kesuburannya. Tes AMH ini juga dapat dilakukan kapan pun tanpa perlu kondisi waktu tertentu.

Nah, kesimpulannya PCOS dapat dideteksi melalui USG khususnya USG transvaginal yang dapat mendeteksi kondisi rahim dan ovarium. Mungkin Anda bingung kapan harus melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kondisi PCOS. Mengingat beberapa tanda-tandanya yang cukup umum, Anda bisa segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami siklus haid yang tidak teratur secara berkepanjangan.

cheer

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, kami menyediakan layanan pemeriksaan PCOS. Silakan isi formulir di bawah ini. Tim kami akan segera menghubungi Anda!

PCOS bisa menjadi salah satu penyebab wanita sulit hamil. Jangan anggap sepele siklus mentsruasi yang tidak teratur. Segera lakukan pemeriksaan!

  1. March, W. A., et al. The prevalence of polycystic ovary syndrome in a community sample assessed under contrasting diagnostic criteria. Hum Reprod. 2010 Feb;25(2):544-51. 
  2. Ndefo, U. A., Eaton, A., Green, M. R. 2013. Polycystic Ovary Syndrome. P T. 2013 Jun; 38(6): 336-338, 348, 355. 
  3. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). The American College of Obstetricians and Gynecologists. 
  4. Sirmans, S. M., Pate, K. A. 2014. Epidemiology, diagnosis, and management of polycystic ovary syndrome. Clin Epidemiol. 2014; 6: 1–13. 
  5. Sheehan, M. T. 2004. Polycystic Ovarian Syndrome: Diagnosis and Management. Clin Med Res. 2004 Feb; 2(1): 13–27. 
  6. Mohammad, M. B., Seghinsara, A. M. 2017. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), Diagnostic Criteria, and AMH. Asian Pac J Cancer Prev. 2017; 18(1): 17–21.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji