Beranda » BLOG » Program Hamil » Bayi Tabung » 3 Fakta Menarik Simpan Beku di Bocah Indonesia
3 Fakta Menarik Simpan Beku di Bocah Indonesia
Simpan beku merupakan teknik kriopreservasi yang bisa dilakukan untuk menyimpan dan mempertahankan sel telur, sperma, hingga embrio yang akan digunakan di masa mendatang dengan suhu -196 derajat Celsius.
Salah satu pilihan bagi pasangan yang ingin mempertahankan kondisi kesuburan adalah dengan melakukan prosedur simpan beku. Simpan beku biasanya dilakukan bagi individu maupun pasangan yang ingin mempertahankan kesuburan dengan mengawetkan sel telur, sperma, maupun embrio yang akan digunakan di kemudian hari.
Prosedur ini menjadi salah satu cara dalam menangani masalah kesuburan pada pria maupun wanita. Simpan beku dilakukan untuk menjaga kualitas sel telur, sperma, dan embrio agar tetap baik.
Baca juga: Mengenal Metode Pembekuan Sperma untuk Melindungi Kualitas Sperma
Siapa Saja yang Bisa Melakukan Simpan Beku?
Bagi wanita yang ingin melakukan pembekuan sel telur (egg freezing), terdapat beberapa indikasi, seperti:
Tanya Ferly tentang Promil?
- Wanita yang ingin menunda kehamilan, baik karena alasan personal maupun profesional
- Wanita yang sedang menjalani pengobatan medis, misalnya pengobatan diabetes, kanker, dan sebagainya, yang dikhawatirkan bisa mengganggu kesuburan
- Wanita yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat menopause dini
Sedangkan bagi pria yang ingin melakukan pembekuan sperma (sperm freezing), terdapat beberapa indikasi, seperti:
- Pria yang memiliki jumlah sperma sedikit
- Pria yang ingin menunda untuk memiliki keturunan
- Pria yang memiliki mobilitas tinggi sehingga sulit berada di tempat ketika menjalani program hamil
- Pria yang sedang menjalani terapi atau pengobatan yang dapat menurunkan kesuburan, misalnya terapi yang menggunakan radiasi tinggi
- Pria yang melakukan vasektomi
Sedangkan pembekuan embrio (embryo freezing) biasanya dilakukan bagi pasangan suami istri yang menjalani program hamil bayi tabung. Dalam kondisi ini, tentunya pasien yang bisa melakukan simpan beku adalah mereka yang memiliki jumlah embrio lebih dan akan digunakan di masa mendatang atau pasien yang tidak dapat melakukan fresh embryo transfer karena beberapa kondisi.
Baca juga: Mengenal Pembekuan Sel Telur, Salah Satu Cara Rencanakan atau Menunda Kehamilan
Fakta Menarik Simpan Beku
Nah, sebelum melakukan simpan beku, Ayah Bunda perlu tahu beberapa fakta menarik simpan beku di Bocah Indonesia.
1. Menggunakan bahan simpan beku yang diimpor
Menurut dr. Maitra Djiang Wen, Sp.And, Subs. FER, MClinEmbryol, dokter spesialis andrologi subspesialis fertilitas dan kepala laboratorium embriologi Bocah Indonesia, menyebutkan jika alasan bahan simpan beku yang digunakan diimpor dari Jepang dengan alasan bahan tersebut memiliki kualitas tertinggi. Bahan simpan beku yang digunakan oleh Bocah Indonesia disebut sebagai “cryoprotectant”.
2. Tidak ada batasan waktu simpan beku
Ayah Bunda, fakta menarik lainnya ketika melakukan simpan beku adalah tidak adanya batas waktu tertentu, lho. Secara hukum, berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2015 Pasal 14 Ayat 3, menyebutkan jika embrio dapat disimpan hingga 2 tahun dan dapat diperpanjang jika diperlukan.
Jangan khawatir, jika periodenya sudah melewati batas maka akan dilakukan perpanjangan masa penyimpanannya sesuai permintaan pasien. Jika pasien tidak menghendaki untuk perpanjangan maka sel telur, sperma, dan embrio akan dimusnahkan.
3. Tidak ada perubahan kualitas
Ketika sel telur, sperma, maupun embrio dilakukan simpan beku maka tidak akan terjadi perubahan kualitas yang bermakna. Namun, penting untuk tetap melakukan monitoring kadar cairan nitrogen agar tidak habis dan mengganggu fungsi penyimpanan.
Itu dia beberapa fakta menarik jika Ayah Bunda ingin melakukan proses simpan beku di Bocah Indonesia. Tertarik dengan prosedur simpan beku? Yuk, segera konsultasikan dengan dokter.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Jaiswal, AN., Vagga, A. (2022). Cryopreservation: A Review Article. Cureus. 2022 Nov; 14(11): e31564.
- Petropanagos, A., et al. (2015). Social egg freezing: risk, benefits and other considerations. CMAJ. 2015 Jun 16; 187(9): 666–669.
- Jang, TH., et al. (2017). Cryopreservation and its clinical applications. Integr Med Res. 2017 Mar; 6(1): 12–18.