Beranda » BLOG » Program Hamil » Mengenal Metode Pembekuan Sperma untuk Melindungi Kualitas Sperma
Mengenal Metode Pembekuan Sperma untuk Melindungi Kualitas Sperma
Salah satu cara yang dapat dilakukan pria untuk melindungi kualitas sperma adalah dengan metode pembekuan sperma. Bagi beberapa pasangan suami istri mungkin tidak asing lagi namun bagaimana proses ini dilakukan?
Pembekuan sperma atau yang juga dikenal sebagai sperm freezing adalah metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala kehamilan. Sama seperti sel telur, seiring pertambahan usia maka kualitas sperma juga akan menurun. Penelitian mengungkapkan perubahan kualitas sperma mulai terjadi pada pria saat menginjak usia 35 tahun.
Prosedur pembekuan sperma dapat membantu pasangan yang ingin memiliki keturunan di masa mendatang. Proses ini dilakukan dengan cara pengambilan sperma melalui ejakulasi mandiri yang mana cairan ejakulat akan dimasukan ke dalam wadah steril. Setelah itu, sperma akan dibekukan pada suhu minus 196 derajat celcius.
Banyak pria yang berusia mulai dari pertengahan usia 20 tahun sampai 40 tahun melakukan pembekuan sperma karena adanya kondisi tertentu. Prosedur ini dapat dilakukan sesuai kebutuhannya.
Tanya Ferly tentang Promil?
Apa saja indikasi pria yang dapat melakukan pembekuan sperma?
Terdapat beberapa indikasi pria yang dapat melakukan pembekuan sperma.
1. Pria yang masih ingin menunda untuk memiliki anak
Sama seperti prosedur pembekuan sel telur, pembekuan sperma bisa dilakukan untuk pasangan suami istri yang ingin menunda untuk memiliki keturunan baik karena alasan personal maupun profesional. Hal ini biasanya dilakukan pria yang ingin menunda keturunan namun khawatir kualitas sperma akan menurun seiring bertambahnya usia.
2. Pria dengan mobilitas tinggi
Salah satu indikasi pria yang dapat melakukan pembekuan sperma adalah pria yang menjalani hubungan jarak jauh dengan istri. Pasalnya, pria yang memiliki mobilitas tinggi membuatnya sulit berada di tempat pada saat menjalani program hamil. Program hamil bisa terganggu apabila saat istri sedang dalam masa subur namun suami tidak ada karena harus bertugas.
3. Pria yang menjalani pengobatan medis
Pria yang memiliki kasus tertentu atau tengah menjalani pengobatan medis seperti kanker testis atau pengobatan menggunakan radiasi tinggi. Pasalnya dua pengobatan tersebut dapat menurunkan tingkat kesuburan pria.
4. Pria yang menjalani prosedur vasektomi
Vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi pada pria yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani sehingga air mani tidak akan mengandung sperma. Hal ini biasanya dilakukan bagi pasangan yang ingin mencegah terjadinya kehamilan.
Maka salah satu solusi jika Anda ingin memiliki keturunan di masa mendatang, metode pembekuan sperma bisa menjadi salah satu pilihan terbaik. Pasalnya, jika pria yang telah melakukan vasektomi untuk membuka kembali saluran sperma tidak selalu berhasil.
Proses Pembekuan Sperma
Pembekuan sperma merupakan salah satu metode preservasi fertilitas bagi pria di Bocah Indonesia. Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan prosedur ini, ketahui dahulu rangkaian prosesnya.
Konsultasi
Sebelum Anda melakukan melakukan pembekuan sperma, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi mengenai riwayat medis dan proses pengobatan dengan dokter spesialis andrologi. Anda juga dapat melakukan konsultasi mengenai tujuan dan manfaat pembekuan sperma dengan dokter.
Pemeriksaan
Proses selanjutnya, Anda akan melakukan pemeriksaan berupa kuantitas atau jumlah dan kualitas sperma serta pemeriksaan darah untuk memastikan ada tidaknya infeksi menular seksual. Hal ini untuk memastikan agar kualitas sperma yang akan dibekukan dalam kondisi baik.
Persetujuan
Setelah melakukan pemeriksaan, Anda akan diberikan lembar persetujuan berupa pernyataan tertulis untuk melakukan pembekuan sperma.
Pengambilan sperma
Tahap berikutnya, Anda akan diperkenankan untuk melakukan pengambilan sperma secara mandiri atau melakukan ejakulasi di ruangan tertutup. Selanjutnya, cairan ejakulat akan ditampung di dalam wadah steril.
Pembekuan Sperma
Proses terakhir, sperma yang telah diambil akan disimpan di dalam wadah penyimpanan khusus dengan cairan nitrogen bersuhu minus 196 derajat celcius. Selanjutnya, sperma yang dibekukan dapat dimanfaatkan di waktu mendatang.
Perlu diingat, sperma yang dibekukan dapat digunakan untuk program hamil berbantu inseminasi intrauterine (IUI) dan program hamil bayi tabung (IVF).
Apa Saja Persiapan yang Diperlukan Sebelum Melakukan Pembekuan Sperma?
Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan pembekuan sperma, sebaiknya ketahui dulu sejumlah persiapan yang diperlukan.
- Melakukan banyak riset mengenai prosedur pembekuan sperma.
- Menyiapkan biaya untuk prosedur pembekuan sperma.
- Sebelum melakukan prosedur pembekuan sperma, pastikan lakukan pemeriksaan medis dengan dokter.
- Diskusikan mengenai manfaat dan risiko prosedur pembekuan sperma dengan dokter Anda.
Manfaat Pembekuan Sperma
Metode pembekuan sperma atau sperm freezing dapat memberikan sejumlah manfaat. Prosedur ini bisa dilakukan untuk pasangan yang merencanakan kehamilan di masa mendatang. Pasalnya, tingkat kesuburan pria biasanya akan menurun secara signifikan ketika menginjak usia 38 tahun.
Prosedur ini juga bisa menjadi pilihan bagi pasangan yang belum siap hamil dan ingin menunda kehamilan. Pasangan suami istri yang tengah menjalani hubungan jarak jauh pun tetap bisa mendapatkan kehamilan meski sang suami tengah bertugas.
Cara Meningkatkan Kualitas Sperma
Jika Anda ingin memiliki kualitas sperma yang baik sebelum memutuskan prosedur sperm freezing ini, ada beberapa hal yang bisa Anda coba.
- Melakukan olahraga teratur. Rutin melakukan olahraga dapat meningkatkan kadar testosterone sehingga dapat meningkatkan kualitas sperma yang lebih baik.
- Mengonsumsi makanan sehat. Konsumsi makanan yang mengandung nutrisi, seperti vitamin, mineral, serat, asam folat, hingga antioksidan yang dapat menjadi penambah sperma hingga meningkatkan kesuburan.
- Melakukan hubungan seks secara rutin. Motilitas atau pergerakan sperma ditentukan oleh jumlah hari di mana Anda sedang tidak dalam kondisi berhubungan. Waktu terbaik berhubungan 2 – 3 kali dalam seminggu untuk meningkatkan pergerakan sperma.
- Menghindari penggunaan celana ketat. Penggunaan celana ketat dapat meningkatkan suhu pada area testis sehingga dapat mengganggu produksi sperma.
- Hindari stres berlebihan. Stres yang berlebihan dapat meningkatkan hormon kortisol di dalam tubuh yang dapat memberikan efek buruk pada hormon testosteron, yang merupakan hormon penting pembentuk sperma.
- Jaga berat badan ideal. Pria yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko untuk memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit dan pergerakan sperma yang buruk.
- Konsumsi suplemen tambahan. Salah satu cara memperbaiki kualitas sperma agar cepat hamil adalah dengan mengonsumsi suplemen tambahan, seperti vitamin D, vitamin C, vitamin E, dan asam folat.
- Hindari paparan zat berbahaya. Jika terlalu sering terkena paparan zat berbahaya seperti pestisida, merkuri logam berat, benzena, dan borium yang dapat memengaruhi kesuburan pria.
Kesimpulan
Prosedur pembekuan sperma merupakan teknologi yang membantu Anda dan pasangan untuk meningkatkan peluang kehamilan di masa mendatang meski usia Anda tidak lagi berada di masa subur. Jika Anda tertarik ingin melakukan metode ini, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
Jadwalkan Konsultasi
Kami dengan senang hati akan mendiskusikan opsi finansial yang ada dan membantu menjawab pertanyaan Anda.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- Edge, B; Holmes, D; Makin, G. Sperm banking in adolescent cancer patients. Arch Dis Child. 2006 Feb; 91(2): 149–152. Published online 2005 Sep 20.
- Machen, Graham Luke; Harris, Stephanie E; Bird, Erin T. Utilization of cryopreserved sperm cells based on the indication for storage. Investig Clin Urol. 2018 May;59(3):177-181. English. Published online Apr 06, 2018.
- Sadeghi, Mohammad Reza. It Is Time to Pay More Attention to Sperm Cryopreservation: Now More Than Ever! J Reprod Infertil. 2016 Jan-Mar; 17(1): 1.
- Oberoi, Bhavni; Lt, Surg; Kumar, Sushil. Study of human sperm motility post cryopreservation. Med J Armed Forces India. 2014 Oct; 70(4): 349–353. Published online 2014 Oct 16.
Artikel Terkait:
- Mengenal Pembekuan Sel Telur, Salah Satu Cara…
- Bagaimana Cara Mengambil Sperma untuk Program Bayi…
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- Mengenal Oligospermia, Salah Satu Penyebab Susah Punya Anak
- Mengenal Infertilitas Sekunder, Sulitnya Memiliki Anak Kedua
- Mengenal Masa Gestasi dan Cara Menghitungnya
- Mengenal Dokter Spesialis Kandungan SpOG-KFER
- Mengenal Preimplantation Genetic Testing (PGT)
bayi tabung Infertilitas pria Inseminasi Buatan Inseminasi Intrauterin pembekuan sperma Program Hamil