Gangguan hormonal dapat memengaruhi kualitas dan fungsi ovum, yang dapat memengaruhi kesuburan dan peluang Bunda untuk hamil.
Hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh Bunda, terutama dalam mengatur siklus menstruasi dan proses ovulasi. Ovulasi adalah proses di mana sel telur (ovum) dilepaskan dari ovarium (indung telur) dan siap untuk dibuahi oleh sperma.
Jika terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh Bunda, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit kadar estrogen dan progesteron, proses ovulasi bisa terganggu. Hal ini bisa menyebabkan ovum tidak matang atau bahkan tidak terlepas sama sekali. Akibatnya, tubuh menjadi lebih sulit untuk menghasilkan ovum yang sehat dan bisa memengaruhi kemampuan Bunda untuk hamil.
Beberapa gangguan hormonal dapat memengaruhi kualitas ovum dan kesuburan Bunda. Berikut ini beberapa gangguan hormon yang sering terjadi dan bisa memengaruhi kemampuan untuk hamil:
Tanya Mincah tentang Promil?
1. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
PCOS adalah gangguan hormonal di mana tubuh Bunda mengalami ketidakseimbangan hormon yang menghambat proses ovulasi. Akibatnya, ovarium Bunda menghasilkan banyak folikel kecil yang tidak berkembang menjadi sel telur yang matang. Hal ini menyebabkan jumlah sel telur yang siap dibuahi menjadi lebih sedikit, yang dapat memengaruhi kesuburan dan mengurangi peluang untuk hamil.
Gejala PCOS umumnya dapat terjadi pada masa pubertas. Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh Bunda di usia yang lebih matang. Salah satu gejala utama dari sindrom ovarium polikistik adalah gangguan menstruasi, seperti siklus haid yang tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali (amenore).
PCOS merupakan kondisi yang dapat memengaruhi banyak aspek kesehatan Bunda, termasuk kesuburan atau infertilitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
2. Hipotiroidisme dan hipertiroidisme
Gangguan pada kelenjar tiroid, baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme, dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh Bunda dan berpotensi mengganggu proses kehamilan.
Hipotiroidisme (Kelenjar tiroid kurang aktif)
Pada hipotiroidisme, kelenjar tiroid Bunda tidak memproduksi cukup hormon tiroid. Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh dan menjaga keseimbangan hormon lainnya, termasuk yang berhubungan dengan sistem reproduksi.
Jika kadar hormon tiroid Bunda rendah, hal ini dapat menyebabkan gangguan yang memengaruhi kesuburan, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur. Hormon tiroid yang rendah juga bisa mengganggu produksi hormon reproduksi lainnya, seperti estrogen dan progesteron, yang berperan penting dalam siklus menstruasi Bunda.
Hal ini bisa menyebabkan haid yang tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali. Tanpa siklus menstruasi yang normal, ovulasi (pelepasan sel telur) juga bisa terganggu, membuat peluang Bunda hamil berkurang.
Selain itu, hipotiroidisme juga bisa menyebabkan kualitas sel telur Bunda menurun. Sel telur yang kurang sehat akan lebih sulit untuk dibuahi oleh sperma Ayah, yang tentunya mempersulit proses kehamilan.
Kemudian, jika Bunda berhasil hamil dengan kondisi hipotiroidisme, kadar hormon tiroid yang rendah dapat meningkatkan risiko keguguran, terutama pada trimester pertama.
Hipertiroidisme (Kelenjar tiroid terlalu aktif)
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, yang membuat tubuh Bunda bekerja lebih cepat dari seharusnya. Kondisi ini dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, termasuk yang berhubungan dengan kesuburan.
Hormon tiroid yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi yang diperlukan untuk ovulasi. Bunda mungkin mengalami siklus menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak mengalami ovulasi sama sekali, sehingga mengurangi peluang untuk hamil.
Hipertiroidisme sering menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, meskipun nafsu makan tetap normal. Penurunan berat badan yang drastis dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk fungsi reproduksi.
Hipertiroidisme juga sering menyebabkan kecemasan dan stres, yang bisa memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan mengganggu kemampuan Bunda untuk hamil. Stres berlebihan bisa mengganggu ovulasi dan kualitas sel telur.
Jika Bunda hamil dengan kondisi hipertiroidisme berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti keguguran, preeklamsia, atau kelahiran prematur. Oleh karena itu, cek kondisi ke dokter sangat penting jika Bunda ingin hamil atau sedang menjalani program hamil.
Menopause dini terjadi ketika ovarium Bunda berhenti menghasilkan sel telur sebelum usia 40 tahun. Hal ini menyebabkan produksi sel telur berhenti lebih awal dan memengaruhi kemampuan untuk hamil. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan menopause dini antara lain faktor genetik, gangguan autoimun, atau pengobatan tertentu seperti kemoterapi.
4. Hipopituitarisme
Hipopituitarisme adalah kondisi di mana kelenjar pituitari, yang terletak di otak, tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup. Kelenjar pituitari berperan penting dalam mengatur banyak hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur ovulasi.
Ketika kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik, Bunda bisa mengalami kekurangan hormon yang dibutuhkan untuk kesuburan. Pada wanita, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesuburan atau kemandulan.
Atasi Gangguan Hormonal
Untuk membantu Bunda mengatasi gangguan hormonal yang bisa mempengaruhi kesuburan dan peluang kehamilan, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda coba untuk mengatur keseimbangan hormon dan mendukung proses kehamilan:
1. Konsultasi dengan dokter spesialis
Langkah pertama yang sangat penting adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan atau endokrin. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab gangguan hormonal dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Bunda.
Jika Bunda memiliki gangguan seperti PCOS, hipotiroidisme, atau hipertiroidisme, dokter akan memberikan terapi yang sesuai untuk membantu menyeimbangkan hormon.
2. Pengobatan dan terapi hormon
Untuk PCOS, dokter bisa memberikan pengobatan untuk mengatur siklus menstruasi dan merangsang ovulasi. Obat-obatan seperti klomifen sitrat atau gonadotropin bisa diresepkan untuk membantu Bunda berovulasi dengan baik.
Jika Bunda mengalami gangguan tiroid, dokter mungkin akan meresepkan obat tiroid (levothyroxine untuk hipotiroidisme atau antitiroid untuk hipertiroidisme) untuk menormalkan kadar hormon tiroid dalam tubuh.
Dokter juga mungkin akan memberikan terapi hormonal seperti pil kontrasepsi untuk menyeimbangkan hormon atau terapi pengganti hormon untuk kondisi menopause dini.
3. Pola makan sehat
Makanan yang sehat sangat penting untuk mendukung kesehatan hormonal Bunda. Pastikan Bunda mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti:
Makanan tinggi serat: sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, untuk membantu mengatur kadar insulin dan hormon.
Protein: kacang-kacangan, telur, dan ikan, yang mendukung produksi hormon yang sehat.
Makanan kaya antioksidan: buah berry, kacang-kacangan, dan sayuran hijau untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak sel telur.
Hindari juga konsumsi makanan yang bisa mengganggu keseimbangan hormon, seperti makanan yang mengandung banyak gula dan lemak trans.
4. Berolahraga secara teratur
Olahraga dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi stres, dan meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi. Namun, jangan berlebihan karena olahraga yang terlalu intensif juga dapat mengganggu keseimbangan hormon.
Cobalah olahraga ringan hingga sedang seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga untuk mendukung kesehatan tubuh dan hormon.
5. Mengelola stres
Stres berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan hormon, terutama hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi dan ovulasi. Bunda bisa mencoba berbagai teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam, untuk membantu mengelola stres dan menjaga keseimbangan hormon.
6. Menjaga berat badan ideal
Baik kelebihan berat badan maupun berat badan yang terlalu rendah bisa memengaruhi keseimbangan hormon. Pastikan Bunda menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat untuk mendukung fungsi reproduksi yang optimal.
7. Menghindari paparan zat berbahaya
Beberapa bahan kimia, seperti pestisida, bahan kimia industri, atau bahan kosmetik tertentu dapat mengganggu keseimbangan hormon. Sebaiknya Bunda menghindari paparan zat-zat ini untuk melindungi kesehatan hormon dan kesuburan.
8. Pemantauan dan pemeriksaan rutin
Untuk memastikan bahwa pengobatan dan perubahan gaya hidup yang Bunda lakukan berjalan dengan baik, maka segera memeriksakan diri secara rutin ke dokter. Pemeriksaan ini akan membantu dokter memantau perkembangan kondisi hormon dan memberikan rekomendasi tambahan jika diperlukan.
Gangguan hormon memang berdampak besar pada kemampuan Bunda untuk hamil. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar dapat mendeteksi gangguan hormon sejak dini.
Jika Bunda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, konsultasikan dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai bisa membantu mengatasi gangguan hormonal dan meningkatkan peluang untuk hamil.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)