Kondisi pasangan yang telah menikah selama 1 tahun atau lebih dan telah berhubungan tanpa kontrasepsi disebut sebagai infertilitas. Infertilitas bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, pada pria maupun wanita. Hal ini juga yang dialami pasangan Bunda Dewi dan Ayah Aria.
Pasangan ini telah menikah selama 10 tahun dan belum memiliki keturunan. Hingga akhirnya memutuskan untuk menjalani program hamil di Bocah Indonesia pada November 2023.
Bunda Didiagnosis Adenomiosis dan Permasalahan pada Tuba
Bunda Dewi didiagnosis mengalami adenomiosis, yang menyebabkan pasangan ini sulit mendapatkan keturunan secara alami. Adenomiosis adalah bertumbuhnya lapisan dinding rahim (endometrium) ke dalam dinding otot luar rahim (miometrium).
Pada dasarnya, adenomyosis tidak berbahaya namun bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri dan pendarahan. Namun, adenomiosis bisa mengganggu kesuburan wanita. Hal ini lantaran pada kondisi adenomiosis terdapat penebalan dinding rahim sehingga tidak cukup layak sebagai tempat penempelan sel telur yang telah dibuahi.
Tanya Mincah tentang Promil?
Tidak hanya itu, Bunda Dewi juga didiagnosis mengalami permasalahan pada tuba. Tuba falopi sendiri memiliki fungsi penting sebagai tempat bertemunya sel sperma dan sel telur untuk dibuahi.
Oleh sebab itu, penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar program hamil yang dijalani bisa lebih optimal.
Ayah Didiagnosis Oligoteratozoospermia
Bukan hanya Bunda Dewi yang mengalami permasalahan pada organ reproduksi, namun juga pada sang suami, yaitu Ayah Aria. Dirinya didiagnosis mengalami oligoteratozoospermia.
Oligoteratozoospermia adalah gangguan sperma yang terjadi karena jumlahnya sedikit serta bentuknya yang tidak normal. Kondisi ini tentu bisa berpengaruh pada kesuburan Ayah sebab sperma menjadi sulit dalam membuahi sel telur.
Hingga akhirnya, pasangan ini memutuskan untuk menjalani program bayi tabung (IVF) di Bocah Indonesia. Pasangan ini bertemu dengan dr. Andriana Kumala Dewi, Sp.OG, Subsp.FER, sebagai dokter spesialis obgyn yang mendampingi Bunda Dewi dan dr. Tiara Kirana, Sp.And, dokter spesialis andrologi yang mendampingi Ayah Aria.
Setelah mengalami perbaikan pada keduanya, tiba saatnya proses transfer embrio dilakukan. Transfer embrio merupakan salah satu langkah pada program bayi tabung, di mana sel telur yang telah dibuahi oleh sperma dan berkembang menjadi embrio, akan dimasukkan ke dalam rahim Bunda.
Kemudian, Bunda Dewi harus menunggu selama 2 minggu setelah transfer embrio dilakukan dan melakukan test pack.
Tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Garis dua yang selama ini dinantikan akhirnya terwujud di depan mata. Penantian 10 tahun keduanya akhirnya berbuah manis. Impian mereka dalam memiliki keturunan, terwujud melalui program bayi tabung (IVF).
Perjuangan pasangan ini dalam menantikan telah melalui proses yang panjang. Namun, keduanya tetap sabar dan menikmati setiap prosesnya. Berkat ikhtiar dan semangat yang tak pernah putus, kini keluarga kecil mereka semakin lengkap dengan hadirnya malaikat kecil.
Meskipun banyak gangguan pada organ reproduksi yang dialami, bukan berarti tidak ada kesempatan atau peluang dalam memiliki keturunan. Oleh sebab itu, segera periksakan kondisi kesuburan ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di Whatsapp melalui tombol di bawah.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)