Menghitung Berat Badan Ideal
Kalkulator BMI
Kalkulator BMI adalah metrik standar yang digunakan untuk menentukan siapa saja yang masuk dalam golongan berat badan sehat dan tidak sehat. Menghitung berat badan ideal membantu anda menjaga kesehatan dan sebagai pengingat risiko penyakit yang mungkin mengganggu kesehatan anda.
Golongan Berat Badan
BMI | Status BB |
---|---|
Kurang dari 18.5 | Underweight |
18.5 – 24.9 | Normal |
25.0 – 29.9 | Overweight |
lebih dari 30.0 | Obese |
Coba kalkulator lainnya
Kalkulator Masa Subur
Hitung masa subur untuk promil alami.
Kalkulator Kebutuhan Kalori
Hitung Kebutuhan Kalori Harian
Body Mass Index (BMI) adalah nilai ukur untuk mengetahui status gizi seseorang berdasarkan berat dan tinggi badannya. Nilai BMI juga dapat menjadi alat pantauan awal untuk mengetahui risiko seseorang terhadap suatu penyakit.
Nilai BMI yang tinggi menandakan bahwa Anda kelebihan berat badan (overweight atau obesitas). Sementara, nilai BMI yang rendah artinya Anda kekurangan gizi dan memiliki berat badan rendah.
Basal Metabolic Rate (BMR) adalah kebutuhan kalori minimal yang dipakai organ-organ tubuh untuk melakukan tugas dasarnya. Ini meliputi pernapasan, sirkulasi, dan produksi sel. Prosesnya dikenal sebagai metabolisme.
Dengan memenuhi BMR, tubuh dapat tumbuh dan berfungsi dengan baik. Mengetahui dan menghitung berat badan ideal membantu anda menjaga dan memberi peringatan pada peluang risiko penyakit yang mungkin menyerang kesehatan anda. Berat badan memengaruhi kesuburan melalui kadar hormon. Hormon memiliki peran penting pada semua proses dan tahapan kehamilan, mulai dari pelepasan sel telur, pembuahan oleh sperma, hingga perkembangan hasil pembuahan menjadi janin di rahim.
Angka BMI 18,5-24,9 memang terhitung normal. Namun, peluang hamil terbaik terjadi saat BMI berada di rentang 20-25. Wanita yang terlalu kurus (BMI kurang dari 20) atau kelebihan berat badan BMI lebih dari 25 memiliki peluang kehamilan 18% lebih rendah daripada wanita dengan berat badan ideal.
Kelebihan berat badan dapat menurunkan tingkat keberhasilan program bayi tabung (IVF). Obesitas juga berkaitan dengan kondisi PCOS yang menjadi salah satu penyebab infertilitas.
Sementara untuk wanita yang kekurangan berat badan berada pada kondisi yang kurang baik dan kurang aman untuk hamil yang disebabkan oleh berkurangnya hormon progesteron dan meningkatnya hormon kositol.
Selain masalah berat badan, mungkin ada faktor-faktor lain yang membuatmu sulit untuk hamil. Dengan berkonsultasi ke dokter kandungan, kamu dapat mengetahui penyebabnya dan mendapatkan solusi yang tepat. Pada pria yang mengalami kelebihan berat badan alias obesitas, menurut penelitian, sperma yang dihasilkan biasanya memiliki kualitas yang buruk. Hal itu terjadi karena adanya perubahan hormon yang menjadi tidak seimbang. Pria dengan berat badan berlebih biasanya juga jadi lebih sulit untuk mengalami ereksi.
Sementara jika pria memiliki tubuh yang terlalu kurus juga bisa menjadi masalah. Sebab pria yang memiliki berat badan di bawah angka ideal disebut memiliki jumlah sperma yang sedikit. Maka dari itu para peneliti menyarankan pria yang tengah melakukan program untuk memiliki momongan agar menjaga berat badan ideal.
Artikel Terbaru
Embriogenesis Perkembangan Janin Tahap Demi Tahap
Written by Bocah Indonesia| Reviewed by dr. Chitra Hetti Fatimah Proses embriogenesis adalah rangkaian tahap perkembangan awal janin yang sangat penting dalam pembentukan struktur dasar…
Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Spesialis Obgyn atau Obstetri dan Ginekologi
Obstetri dan ginekologi atau obgyn adalah dua cabang ilmu kedokteran yang berbeda. Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang fokus mempelajari kehamilan dan persalinan. Sementara, ginekologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari seputar masalah pada reproduksi wanita.
Aspermia pada Pria: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Written by Bocah Indonesia| Reviewed by dr. Chitra Hetti Fatimah Aspermia adalah kondisi yang terjadi ketika seorang pria mengalami ejakulasi tanpa disertai dengan sperma dalam…
Selengkapnya