Program Bayi Tabung Tya Ariesta di Umur 38, Masih Ada Peluang?
Program bayi tabung masih bisa dilakukan meski telah memasuki usia 38 tahun. Meski begitu, usia masih menjadi salah satu faktor keberhasilan program bayi tabung.…
Selengkapnya
Program bayi tabung masih bisa dilakukan meski telah memasuki usia 38 tahun. Meski begitu, usia masih menjadi salah satu faktor keberhasilan program bayi tabung.…
Selengkapnya
Unexplained infertility merupakan kasus yang cukup sering dialami oleh pasangan suami istri sehingga menyebabkan kondisi susah hamil. Unexplained infertility adalah kondisi di mana pasangan…
Selengkapnya
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kehamilan seperti rutin berhubungan, memantau masa subur, hingga menerapkan pola hidup sehat. Kehamilan selalu menjadi hal yang…
Selengkapnya
Bayi tabung merupakan proses pembuahan sel telur yang dilakukan di luar tubuh. Proses pembuahannya dilakukan di laboratorium khusus. Prosedur bayi tabung telah dilakukan sejak tahun 1970-an. Setelah berbagai percobaan, akhirnya bayi tabung pertama Bernama Louise joy Brown.
Ayah Ario dan Bunda Mutia, yang telah berjuang melewati asam manisnya menjadi pejuang dua garis selama 8 tahun. Bunda Mutia diketahui memiliki pengalaman tuba falopi tersumbat serta miom pada rahim.
Pasangan suami istri, Dea Ananda dan Ariel tengah berbahagia menanti kehadiran anak pertama. Melalui proses panjang, perjalanan keduanya berbuah manis dengan hasil dua garis yang mereka impikan.
Tahukah Anda, jika pada tanggal 2 November diperingati sebagai hari Fertilitas Dunia? Hari Fertilitas Dunia pertama kali didirikan oleh sebuah organisasi fertilitas, di Inggris. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bagi pasangan yang memiliki masalah dengan kesuburan di seluruh dunia.
Memiliki keturunan pasca menikah menjadi momok sendiri bagi setiap pasangan namun tidak bagi pasangan Arfan dan Neli. Pernah menjalani hubungan jarak jauh hingga kedua pasangan ini didiagnosis memiliki permasalahan pada infertilitas dan organ reproduksi mereka. Perjuangan keduanya pun berbuah manis setelah 6 tahun menikah melalui program hamil bayi tabung (IVF).
Meskipun sebelumnya dikabarkan telah mengalami riwayat keguguran, pasangan ini memiliki harapan dan kepercayaan yang kuat untuk berjuang bersama. Saat dilakukan histeroskopi ditemukan adanya peradangan pada dinding Rahim Vitta.
“Memang belum saatnya.” “Tunggu saja, keindahan akan datang tepat pada waktunya.” Begitulah sekelumit ungkapan kepasrahan saat pasutri mengalami keguguran berulang. Kepasrahan, tentu, sikap batin yang sangat baik. Namun kepasrahan yang bercampur dengan kelalaian justru bisa meningkatkan risiko keguguran berulang. Dan itu pastinya bukan sesuatu yang calon ayah bunda nantikan. Episode menyedihkan akibat keguguran berulang bisa dialami siapa saja. Salah satu pasutri yang pernah melalui keguguran berulang adalah Wardah dan Natta.
“Amat penting untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menikah sehingga tidak ada penyesalan” Ujar Dhini Aminarti. Hal tersebut tentunya merupakan tindakan awal yang dapat ayah bunda lakukan ketika merencanakan program hamil. Hindari untuk berpikiran negatif sebelum mengetahui diagnosa nya. “Percaya dan jangan pernah berhenti karena kalau udah punya faith pasti akan diberikan jalan” Sahut Dea Ananda untuk mendukung semua pejuang dua garis.