Apa itu Zigot? Pengertian dan Prosesnya

zigot

Semua kehamilan bermula saat sperma membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi ini disebut zigot.

Zigot merupakan hasil dari penyatuan sel sperma dan sel telur. Zigot bermula sebagai sel tunggal namun membelah secara cepat di hari-hari setelah pembuahan terjadi. 

Fase zigot ini berlangsung singkat, yakni hanya sekitar empat hari. Di hari kelima, zigot menjadi blastokista, yang nantinya menjadi cikal bakal embrio dan janin.

Proses Pembentukan Zigot

Dalam kondisi normal, setiap bulan ovarium melepaskan satu sel telur ke dalam tuba falopi. Proses ini dikenal dengan ovulasi. 

Agar terjadi kehamilan, satu sel sperma harus menembus lapisan terluar sel telur melalui proses yang disebut dengan pembuahan atau bahasa medisnya, fertilisasi. Setelah dilepaskan, sel telur hanya bisa dibuahi dalam jangka waktu 12-24 jam.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Kala hubungan intim dilakukan pada masa subur, berjuta-juta sel sperma akan masuk ke dalam saluran reproduksi wanita dan mencoba membuahi sel telur ini. 

Namun, hanya akan ada satu sel sperma yang berhasil membuahi sel telur. Setelah sel telur berhasil ditembus oleh sel sperma (penetrasi), terbentuklah zigot.

Baca Juga : Tahap Perkembangan Embrio

Zigot merupakan embrio bersel tunggal yang mengandung setengah materi genetik dari ayah, dan setengahnya lagi dari ibu. 

Materi genetik ini bersifat haploid (tunggal) dan masing-masing berjumlah 23 kromosom. Ketika dua sel haploid ini bergabung, akan terbentuk satu sel diploid yang mengandung semua materi genetik penting, yakni sebanyak 46 kromosom.

Dari Zigot Menjadi Embrio

Selama tujuh hari setelah pembuahan, zigot terus bergerak ke arah tuba falopi, sembari membelah diri melalui proses mitosis. 

Dalam waktu 12 jam pertama setelah pembuahan, zigot hanya memiliki satu sel. Sekitar 30 jam kemudian, ia membelah menjadi dua sel. Sekitar 15 jam atau lebih setelahnya, menjadi empat sel. Setelah tiga hari, zigot sudah mengandung 16 sel dan kini disebut dengan morula.

Di akhir period transisi ini, embrio menjadi sebuah massa sel yang sangat terorganisasi dan disebut blastula atau blastokista

Selanjutnya, blastokista bergerak ke arah rahim dan harus berimplantasi ke dalam dinding rahim untuk mendapatkan gizi yang diperlukan agar bisa bertahan hidup dan berkembang. 

Proses implantasi blastokista terjadi sekitar 6 hari setelah pembuahan. Dan, hanya setelah blastokista berimplantasi ke dalam rahim baru kehamilan yang sebenarnya betul-betul terjadi (kehamilan klinis).

proses-zigot

Memasuki minggu ke-3 sejak pembuahan, zigot sudah menjadi embrio. Periode embrio ini berlangsung hingga minggu ke-8 kehamilan. 

Dan mulai minggu ke-9 kehamilan hingga saatnya dilahirkan, embrio sudah disebut fetus atau janin. Agar lebih jelas, silakan disimak tabel perkembangan di bawah ini:

Embrio sekarang disebut sebagai fetus atau janin. Sistem-sistem organ kian berkembang agar mampu berfungsi secara mandiri.

 PERIODE GERMINALPERIODE EMBRIONIKPERIODE FETUS
Tahap Perkembanganperiode-germinalperiode-embrionikperiode-fetus
IstilahBlastokistaEmbrioFetus (Janin)
Waktu Terjadi Sejak Hari Pertama Haid TerakhirMinggu ke-1 dan ke-2Minggu ke-3 sampai ke-8Minggu ke-9 hingga waktunya bersalin
Apa yang Terjadi?Zigot membelah secara mitosis berkali-kali hingga membentuk blastokista yang berisi banyak sel dan nantinya akan implantasi pada dinding rahim.Sel-sel di dalam blastokista berkembang dan berlipat ganda, membentuk cikal bakal sistem organ. Kini, blastokista disebut sebagai embrio.Embrio sekarang disebut sebagai fetus atau janin. Sistem-sistem organ kian berkembang agar mampu berfungsi secara mandiri.

Zigot Pada Kehamilan Kembar

Istilah “zigot” kerap digunakan untuk menjelaskan tipe-tipe dari kehamilan kembar. Ini didasarkan oleh berapa banyak sel telur yang dibuahi (satu atau dua) dan apakah janin berbagi plasenta di dalam rahim ibu. 

BACA JUGA : Plasenta Akreta, Saat Ari-Ari Tumbuh Terlalu Dalam

Tipe kehamilan kembar yang paling umum ditemukan adalah kembar identik dan kembar fraternal (non-identik).

  • Kembar identik

Kehamilan kembar yang seperti ini bersifat monozigotik. Artinya, hanya satu sel telur yang dibuahi dan hanya satu zigot yang terbentuk. 

Namun, di tahap blastokista, terjadi pembelahan sehingga berkembanglah dua embrio. Kembar monozigotik memiliki materi genetik dan jenis kelamin yang sama.

Baca Juga : Assisted Hatching Tingkatkan Implantasi Embrio

Kembar identik itu sendiri dibagi lagi menjadi 3 jenis berdasarkan jumlah plasenta dan amnion (kantong ketuban) yang ditemukan:

  • Dikorionik diamniotik. Pada sepertiga kasus kehamilan kembar identik, zigot membelah segera setelah pembuahan dan membentuk embrio kembar yang benar-benar terpisah. Kembar identik tipe ini memiliki dua amnion dan dua plasenta yang terpisah, sama seperti kembar fraternal.
  • Monokronik diamniotik. Pada dua per tiga kasus kehamilan kembar identik, pembelahan terjadi segera setelah blastokista berimplantasi ke dalam dinding rahim. Alhasil, kedua embrio ini berbagi plasenta namun memiliki amnionnya sendiri-sendiri. 

Monokronik monoamniotic. Pada sejumlah kecil kasus kehamilan kembar identik, pembelahan terjadi lebih terlambat sehingga kedua embrio berbagi amnion dan juga plasenta.

monozigotik

  • Kembar fraternal (non-identik) 

Kembar tipe ini bersifat dizigotik, artinya dua sel telur dibuahi dan membentuk dua zigot. Kedua zigot ini selanjutnya berkembang menjadi dua embrio yang memiliki amnion dan plasentanya masing-masing. 

Tak seperti kembar identik, kembar fraternal tidak berbagi gen yang persis sama. Gen-gennya bisa berbeda seperti kakak beradik pada umumnya. Begitupun dengan jenis kelaminnya. Oleh sebab itu, kembar fraternal umumnya memiliki tampilan fisik yang berbeda.

Kembar fraternal sesungguhnya merupakan tipe kehamilan kembar yang paling banyak ditemukan, yakni sebanyak 70 persen dari seluruh kasus kehamilan kembar.

dizigotik

Kala Zigot Tidak Berlanjut Menjadi Embrio

Perlu diketahui bahwa tak semua zigot yang terbentuk mampu bertahan dan berkembang ke tahap berikutnya. 

Para pakar memperkirakan bahwa sebenarnya 30 sampai 70 persen pembuahan yang alami sebetulnya “gagal” baik sebelum maupun pada saat implantasi. 

Diduga, kegagalan ini berkaitan dengan kelainan kromosom, yang secara tidak langsung menggambarkan pula kualitas sel telur ibu atau sel sperma ayah.

Kelainan kromosom dapat bersifat numerik atau struktural. Kelainan numerik artinya ada kromosom yang hilang atau sebaliknya terlalu banyak. 

Contohnya, yaitu trisomi 21 atau dikenal sebagai sindrom Down dan sindrom Turner. Sedangkan kelainan struktural melibatkan kromosom yang strukturnya telah berubah. 

Kecuali kehamilan dilakukan melalui teknologi reproduksi berbantu, seorang wanita umumnya tidak pernah tahu kapan pembuahan telah terjadi dan apakah zigot yang terbentuk berhasil berimplantasi.

Siklus haid akan terus berjalan dan tampak normal saja. Itu sebabnya, kegagalan implantasi dikenal sebagai hamil kimia yang sebetulnya merupakan bentuk keguguran yang sangat dini.

Namun kini, dengan banyaknya dan semakin sensitifnya alat tes kehamilan mandiri, semakin banyak wanita yang mampu mendeteksi kehamilan kimia sejak empat atau lima hari sebelum periode haid yang diharapkan. 

Penutup

Tahap zigot sejatinya merupakan tahap perkembangan janin yang paling awal. Bila pembuahan menghasilkan sel yang abnormal atau implantasi gagal, wanita akan terus mengalami siklus haid seperti biasanya sehingga tidak sadar bahwa pembuahan pernah terjadi.

cheer

Itulah proses yang terjadi dari zigot. Tahap zigot merupakan tahap yang paling awal.

Jika Anda ingin berkonsultasi untuk mengenai tahapan selanjutnya setelah zigot, isi form di samping dan Tim kami akan segera menghubungi Anda.

Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji