Ingin Hamil Berhasil? Ini 4 Jenis Vitamin untuk Program Hamil

Vitamin Untuk Program Hamil

Selain bermanfaat untuk kesehatan, mengonsumsi vitamin juga baik untuk program hamil. Mengonsumsi vitamin baik untuk program hamil. Manfaat mengonsumsi vitamin untuk program hamil dapat meningkatkan kesuburan dan meningkatkan peluang kehamilan.

Jenis Vitamin untuk Program Hamil

Jika Anda ingin menjalani program hamil maka kondisi tubuh Anda dan pasangan harus dalam keadaan sehat agar tingkat keberhasilan program hamil memiliki peluang tinggi. Salah satu yang menunjang tingkat keberhasilan program hamil adalah mengonsumsi vitamin.

Baca Juga : Layanan Program Hamil Bayi Tabung IVF di Bocah Indonesia

Vitamin untuk program hamil dapat ditemukan melalui makanan atau suplemen tambahan. Selain untuk meningkatkan kesuburan, vitamin untuk promil juga dapat membantu perkembangan janin. Umumnya, vitamin yang dibutuhkan, seperti: vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E.

Berikut jenis vitamin yang baik untuk program hamil:

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

1. Vitamin B 

Vitamin B salah satu vitamin yang baik untuk meningkatkan kesuburan. Di antara berbagai jenis vitamin B, dua di antaranya, vitamin B6 dan B9 merupakan vitamin yang baik untuk program hamil. Vitamin B6 dapat menurunkan kadar homosistein yang ada pada tubuh. Kadar homosistein adalah asam amino yang terdapat dalam darah.

Jika kadar homosistein meningkat maka dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Sementara itu, kadar homosistein yang berada pada folikel dapat mengganggu kesuburan. Vitamin B6 inilah yang akan mengatasi kadar homosistein. Meski penelitian ini belum terbukti namun tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin B selama program hamil untuk memenuhi nutrisi tubuh.

Asupan B6 dapat ditemukan pada makanan salmon, daging ayam, kentang, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan (alpukat dan pisang).

Selain vitamin B6, vitamin B9 atau folat juga merupakan salah satu vitamin yang penting untuk kesuburan dan perkembangan janin. Perlu diketahui, folat dan asam folat berbeda. Asam folat merupakan bentuk sintetis dari folat. Bagi wanita, asupan folat bermanfaat untuk mencegah risiko cacat bayi tabung saraf seperti spina bifida. Penelitian menemukan bahwa asupan folat yang tepat dapat memengaruhi kadar progesteron dan mengurangi risiko ovulasi tidak teratur.

Sementara untuk pria, vitamin B9 bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sperma. Jika pria kekurangan asupan vitamin B9 akan membuat kualitas sperma yang buruk dan cenderung memiliki persentase sperma DNA yang rusak lebih tinggi.

Asupan vitamin B9 bisa Anda dapatkan dari makanan sayuran hijau (asparagus, brokoli, kubis Brussel), buah-buahan (alpukat, pisang, papaya), dan kacang hijau.

2. Vitamin C 

Vitamin C cukup terkenal sebagai antioksidan tinggi yang baik untuk tubuh. Antioksidan bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Manfaat lain yang dimiliki, vitamin C untuk program hamil dapat membantu meningkatkan kesuburan. Bagi wanita, vitamin C dapat menguatkan pembuluh darah dan melawan infeksi yang dapat mengganggu proses ovulasi.

Asupan vitamin C dapat ditemukan dari sumber makanan seperti jeruk, mangga, tomat, strawberry dan kentang. Asupan vitamin C yang cukup dapat membuat kualitas sperma menjadi lebih baik. Hal ini akan membuat peluang kehamilan tinggi.

3. Vitamin D

Vitamin untuk program hamil lainnya yang baik untuk dikonsumsi adalah vitamin D. Vitamin D memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Perannya yang penting, jika seorang wanita kekurangan asupan vitamin D maka akan memiliki risiko masalah ovulasi dan meningkatkan risiko endometriosis.

Endometriosis merupakan kondisi tumbuhnya jaringan yang mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim yang bukan tempatnya. Seperti yang diketahui, endometriosis menjadi salah satu penyebab sulit hamil pada wanita.

Manfaat lain dari vitamin D juga dapat mengembalikan perkembangan folikel pada wanita. Folikel adalah kantung dalam ovarium berisi sel telur yang matang. Folikel adalah kantung dalam ovarium berisi sel telur yang belum matang.

Asupan vitamin D dapat ditemukan dari berbagai makanan, seperti salmon, tuna, hati, susu, minyak ikan kod, dan sereal. Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dengan cara alami seperti berjemur.

4. Vitamin E

Vitamin E menjadi salah satu vitamin yang disarankan untuk dikonsumsi pada saat menjalani program hamil karena vitamin E merupakan salah satu suplemen kesuburan. Vitamin E untuk promil dapat membantu menebalkan dinding rahim. Ketebalan dinding rahim memang penting untuk pembuahan dan kehamilan.

Vitamin E dapat ditemukan dari makanan, seperti alpukat, ubi jalar, sayuran hijau, biji-bijian, kacang almond, dan kacang tanah.

Suplemen untuk program hamil

Asupan Suplemen untuk Program Hamil

Selain mengonsumsi vitamin untuk program hamil, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen agar program hamil berhasil. Berikut suplemen untuk program hamil.

1. Kalsium

Mengonsumsi kalsium dapat membantu untuk pertumbuhan tulang dan gigi, suplemen penyubur kandungan ini juga diperlukan untuk hati, saraf, dan otot janin yang sehat. Wanita yang merencanakan program hamil dianjurkan untuk memenuhi asupan kalsium sebanyak 1.000 mg.

Kalsium tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga kebutuhannya harus dipenuhi dari luar, yaitu dari makanan dan suplemen (jika dibutuhkan).

2. Asam folat 

Asam folat memiliki manfaat untuk meningkatkan kesuburan. Asam folat merupakan vitamin B kompleks yang digunakan untuk membuat sel darah merah. Wanita yang menjalani program hamil disarankan untuk mengonsumsi 400 mcg setiap harinya.

Agar program hamil optimal, suplemen asam folat dapat dikonsumsi sebulan sebelum Anda dan pasangan melakukan program hamil sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan.

3. Zat besi

Salah satu yang menjadi penyebab infertilitas ovulasi adalah kekurangan zat besi. Sebuah studi dari tahun 2006, wanita yang mengonsumsi suplemen zat besi dapat mengurangi risiko infertilitas ovulasi sehingga dapat meningkatkan peluang kehamilan.

Zat besi juga berfungsi untuk meningkatkan sel darah merah. Pasalnya, jika wanita mengalami kekurangan sel darah merah maka sel telur yang berada di indung telur akan melemah dan tidak dapat hidup.

Vitamin Untuk Kesuburan Pria

Tidak hanya bagi wanita, pria juga bisa mengonsumsi vitamin dan suplemen untuk meningkatkan kesuburan, salah satunya meningkatkan kualitas sperma menjadi lebih baik.

1. Vitamin C

Vitamin untuk program hamil tidak hanya diperuntukkan bagi wanita namun juga untuk pria. Vitamin ini menjadi salah satu yang penting sebagai penyubur sperma. Kandungan antioksidan yang tinggi dapat mengurangi dampak buruk racun yang masuk ke dalam tubuh.

Manfaat lain vitamin C juga dapat meningkatkan jumlah dan motilitas (pergerakan) sperma dan mengurangi jumlah sperma yang rusak. Hal ini dapat meningkatkan kualitas sperma dan lebih mudah mencapai sel telur.

2. Vitamin E

Vitamin E tidak hanya bermanfaat bagi wanita namun juga baik untuk pria. Rutin mengonsumsi vitamin E dapat meningkatkan motilitas dan kualitas sperma meningkat. Hal ini tentu membuat peluang kehamilan juga meningkat.

Dalam sebuah penelitian, pria yang rutin mengonsumsi vitamin ini mengalami peningkatan jumlah sperma serta pergerakan sperma.

3. Vitamin D

Vitamin untuk program hamil lainnya yang baik untuk pria adalah vitamin D. vitamin D merupakan komponen nutrisi yang dapat meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh.

Selain dapat meningkatkan kadar hormon, mengonsumsi vitamin D juga dapat meningkatkan motilitas atau pergerakan sperma.

4. Zinc 

Kandungan yang juga penting di dalam suplemen pria untuk program hamil adalah zinc atau seng. Pria yang mengonsumsi zinc dapat mengalami peningkatan kadar hormon testosteron dan juga sperma yang diproduksi.

5. Asam folat 

Asam folat untuk program hamil juga baik bagi pria. Sama seperti vitamin dan suplemen lainnya, asam folat dapat meningkatkan kesuburan pria. Pria yang memiliki asupan asam folat yang rendah mengalami kualitas sperma yang rendah. Kebutuhan asam folat yang terpenuhi akan membantu meningkatkan jumlah sel sperma.

  1. Alayne G. Ronnenberg, et al. Preconception B-Vitamin and Homocysteine Status, Conception, and Early Pregnancy Loss. American Journal of Epidemiology, Volume 166, Issue 3, 1 August 2007, Pages 304–312. URL.
  2. Paul Ganguly, Sreyoshi Fatima Alam. Role of homocysteine in the development of cardiovascular disease. Nutrition Journal volume 14, Article number: 6 (2015). URL.
  3. Pelin Ocal. The association between homocysteine in the follicular fluid with embryo quality and pregnancy rate in assisted reproductive techniques. Journal of Assisted Reproduction and Genetics volume 29, pages299–304 (2012). URL.
  4. Danielius Serapinas. The importance of folate, vitamins B6 and B12 for the lowering of homocysteine concentrations for patients with recurrent pregnancy loss and MTHFR mutations. Reproductive Toxicology. Volume 72, September 2017, Pages 159-163. URL. 
  5. Audrey J. Gaskins. The Impact of Dietary Folate Intake on Reproductive Function in Premenopausal Women: A Prospective Cohort Study. Published: September 26, 2012. URL.
  6. Edmund Y. Ko, Edmund S. Sabanegh Jr. The Role of Over-the-Counter Supplements for the Treatment of Male Infertility—Fact or Fiction? First published: 02 January 2013. URL.
  7. Klaus Pietrzik. Folic Acid and L-5-Methyltetrahydrofolate. Clinical Pharmacokinetics volume 49, pages535–548 (2010). URL.
  8. Francesco Scaglione. Folate, folic acid and 5-methyltetrahydrofolate are not the same thing. Pages 480-488 | Received 12 Jul 2013, Accepted 13 Sep 2013, Published online: 04 Feb 2014. URL.
  9. Sedigheh Ahmadi, M.Sc. Antioxidant supplements and semen parameters: An evidence based review. Int J Reprod Biomed. 2016 Dec; 14(12): 729–736. URL.
  10. Holly R. Harris. Dairy-Food, Calcium, Magnesium, and Vitamin D Intake and Endometriosis: A Prospective Cohort Study. American Journal of Epidemiology, Volume 177, Issue 5, 1 March 2013, Pages 420–430. URL.
  11. Elisabeth Lerchbaum, Barbara Obermayer-Pietsch. MECHANISMS IN ENDOCRINOLOGY: Vitamin D and fertility: a systematic review. Volume 166: Issue 5. Page Range: 765–778. URL.
  12. Kristine Jimenez, MD. Management of Iron Deficiency Anemia. Gastroenterol Hepatol (N Y). 2015 Apr; 11(4): 241–250. URL.
cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

Avatar photo
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji