Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Testis Sakit Setelah Berhubungan, Tanda Ada Gangguan?
Testis Sakit Setelah Berhubungan, Tanda Ada Gangguan?
Testis yang terasa sakit setelah berhubungan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni dari masalah pada testisnya sendiri maupun dari struktur lainnya yang terdapat pada buah zakar.
Tidak sedikit pria yang khawatir ketika organ vital yang memiliki peranan penting, yakni testis terasa nyeri, apalagi jika rasa sakitnya terjadi setelah berhubungan. Testis memiliki peranan penting dalam sistem reproduksi pria, diantaranya memproduksi hormon reproduksi dan juga sperma.
Area sekitar testis sangat sensitif sehingga jika ada gangguan yang terjadi maka bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada testis pria. Jika Ayah mengalami kondisi tersebut, bisa terjadi keluhan berasal dari beberapa faktor, misalnya:
- Dari testis itu sendiri
- Saluran pembungkus testis atau Tunika albuginea
- Jaringan yang terletak pada bagian belakang testis (epididimitis)
- Organ-organ di sekitar testis
Baca juga: Mengenal Fungsi Testis, Organ Reproduksi Pria Paling Penting
Penyebab Testis Sakit Setelah Berhubungan
Terkadang, rasa sakit yang dialami bisa melibatkan perut bagian bawah atau disebabkan oleh faktor lain. Selain itu, testis sakit juga bisa berasal dari nyeri otot, gangguan pada saluran kemih, hingga saluran pencernaan.
Tanya Ferly tentang Promil?
Berikut beberapa penyebab testis sakit yang mungkin kerap dialami oleh Ayah:
1. Epididimitis
Salah satu penyebab rasa nyeri pada testis adalah epididimitis. Kondisi ini terjadi ketika terdapat peradangan pada epididimis atau saluran yang mengelilingi testis. Epididimitis terjadi akibat adanya bakteri yang berhubungan dengan penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih, hingga infeksi di prostat. Biasanya, salah satu gejalanya adalah testis terasa sakit saat buang air kecil.
2. Orchitis
Orchitis adalah peradangan yang terjadi pada testis. Kondisi ini biasanya menyebabkan skrotum tampak bengkak dan terasa nyeri bilang dipegang. Bahkan nyeri pada testis bisa menyebabkan seseorang menjadi demam.
3. Varikokel
Kondisi testis bengkak akibat adanya pembesaran pembuluh darah pada area skrotum sehingga menyebabkan testis sakit.
4. Testis terpuntir
Hati-hati, mungkin nyeri yang Ayah rasakan pada area testis bisa jadi disebabkan karena testis terpuntir atau yang dikenal sebagai torsio testis. Kondisi ini harus segera ditangani sebab bisa berbahaya bagi tubuh yakni memutus pembuluh darah di sekitar testis.
5. Infeksi saluran kemih
Nyeri testis terjadi ketika Ayah selesai melakukan buang air kecil. Biasanya, disertai dengan anyang-anyangan dan demam.
6. Kanker testis
Testis sakit juga bisa disebabkan karena kanker testis. Meskipun jarang terjadi, namun kondisi ini bisa menyebabkan rasa yang kurang nyaman pada area testis.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Ayah disarankan lekas melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami kondisi, seperti:
- Rasa nyeri testis yang semakin bertambah
- Ketika diraba, terdapat pembesaran kelenjar pada area sekitar kantung pembungkus testis (skrotum)
- Nyeri disertai demam, mual, hingga muntah
- Testis berwarna kemerahan
Baca juga: Hati-hati, Torsio Testis yang Perlu Diwaspadai Pria
Cara Menangani Testis Sakit
Nyeri pada testis tentu menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, Ayah tidak perlu khawatir. Jika nyerinya masih bisa teratasi maka bisa ditangani dengan cara mandiri, seperti:
- Istirahat yang cukup
- Hindari penggunaan celana ketat atau yang berbahan panas
- Sebaiknya, jangan mengangkat benda yang terlalu berat terlebih dahulu
- Jaga kebersihan organ intim dan sekitarnya
- Hindari melakukan hubungan seksual dengan ganti-ganti pasangan
- Perbanyak minum serta konsumsi makanan yang sehat dan hindari makanan yang terlalu pedas
- Hindari kebiasaan menahan buang air kecil maupun buang air besar karena bisa menyebabkan risiko infeksi saluran kemih
- Pemberian paracetamol atau ibuprofen dapat meredakan nyeri
Jika tindakan di atas dan konsumsi obat tidak membantu maka segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan terapi lebih lanjut.
Nah, semoga informasi di atas bermanfaat untuk Ayah yang kerap merasakan testis sakit. Ingat, jangan dianggap sepele karena kondisi tersebut bisa menjadi masalah yang cukup serius. Segera periksakan diri ke dokter spesialis andrologi untuk mendapat penanganan yang tepat.
Jangan khawatir, Ayah tetap memiliki kesempatan untuk melakukan program hamil apabila masalah testis tersebut telah dievaluasi penyebabnya dan menjalani pengobatan.
Tertarik dengan informasi seputar informasi fertilitas dan program hamil? Yuk, bagikan informasi ini untuk pejuang garis dua lainnya.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Gurung, P., et al. (2023). NCBI Bookshelf. Physiology, Male Reproductive System. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538429/
- Laher, A., et al. (2020). Testicular Torsion in the Emergency Room: A Review of Detection and Management Strategies. Open Access Emerg Med. 2020 Oct 12:12:237-246. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33116959/
- Patel, A.P. (2017). Anatomy and physiology of chronic scrotal pain. Transl Androl Urol. 2017 May; 6(Suppl 1): S51–S56. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5503924/
- Berapa Biaya Program Hamil Inseminasi? - 08/10/2024
- 5 Masalah Kesehatan yang Mempengaruhi Kesuburan - 08/10/2024
- Mengenal Postmatur, Bayi Telat Lahir dari Waktunya - 03/10/2024
Artikel Terkait:
- Gangguan Testis Bikin Kualitas Sperma Menipis?
- Tumor Testis, Ketika Kondisi Testis Menuju Kritis
- Buncit dan Gangguan Seksual
- Varikokel dan Hernia, Gangguan Medis yang Dialami Pria
- Kenali 7 Jenis Pemilihan Sperma yang Ada di Bocah Indonesia
- Gejala Kanker Testis, Penyebab, Pengobatan dan…
- Hati-hati, Torsio Testis yang Perlu Diwaspadai Pria
- Testis Besar Sebelah, Apakah Normal atau Berbahaya?