Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Tes Hormon Reproduksi untuk Miliki Buah Hati
Tes Hormon Reproduksi untuk Miliki Buah Hati
Untuk mengetahui kadar hormon reproduksi pria bisa dilakukan dengan tes darah. Tes hormon apa saja yang bisa dilakukan untuk pria?
Tes hormon dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan umum, pemeriksaan infertilitas, tes rhesus darah, hingga tes penyakit menular. Tidak hanya dilakukan pada wanita, tes hormon juga bisa dilakukan pada pria.
Tes Darah untuk Hormon Reproduksi Pria
Hormon pada reproduksi pada pria diproduksi oleh kelenjar pituitari, hipotalamus, serta testis memiliki peranan penting, salah satunya sperma. Oleh sebab itu, jika terjadi kelainan pada sistem hormon maka bisa menyebabkan gangguan infertilitas.
Menurut dr. Tiara Kirana, Sp.And, dokter spesialis andrologi Bocah Indonesia, menyebutkan jika terdapat beberapa jenis hormon reproduksi pada pria, yaitu hormon testosteron, Luteinizing Hormone (LH), Follicle-Stimulating Hormone (FSH), hormon prolaktin, dan hormon estradiol.
“Ada beberapa, satu hormon testosteron yaitu berfungsi untuk proses pematangan sperma. Ada hormon LH dan FSH yang berperan untuk mengetahui fungsi dari testis. Ada hormon prolaktin yang jika (kadarnya) terlalu tinggi dapat menurunkan hormon testosteron dan juga hormon estradiol yang bila keseimbangannya dengan testosteron terganggu juga dapat memengaruhi kualitas dari sperma,” ujar dr. Tiara.
Tanya Ferly tentang Promil?
Baca juga: 7 Hormon Reproduksi pada Wanita dan Pria
Follicle-stimulating hormone (FSH)
Hormon reproduksi follicle-stimulating hormone (FSH) diproduksi pada kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari merupakan kelenjar otak yang memiliki ukuran sebesar kacang polong. Hormon FSH ini memiliki fungsi terhadap perkembangan kondisi seksual seseorang.
Pada pria, hormon ini memiliki peran dalam mengendalikan proses produksi sperma serta untuk perkembangan organ kelamin.
Luteinizing hormone (LH)
Jenis hormon reproduksi ini juga diproduksi pada kelejar pituitari. Luteinizing hormone (LH) memiliki peran dalam melengkapi hormon FSH. Pada pria, hormon ini akan merangsang produksi testosteron, yang sangat berpengaruh terhadap proses produksi sperma.
Testosteron
Hormon testosteron terdapat pada pria maupun wanita namun kadarnya lebih tinggi pada pria. Testosteron memiliki fungsi untuk kepadatan tulang, mengendalikan gairah seksual, produksi sperma, hingga massa otot. Hormon ini juga yang dapat memengaruhi perubahan fisik serta emosional pria secara signifikan.
Prolaktin
Jika kadar hormon prolaktin berlebihan maka bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria hingga menurunnya gairah seksual.
Estradiol
Jika kadar hormon estradiol dan hormon testosteron terganggu maka bisa memengaruhi kualitas sperma.
Pemeriksaan Reproduksi Pria Selain Tes Darah
Selain tes hormon, terdapat beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi reproduksi serta kesuburan seorang pria, seperti analisis sperma hingga tes genetik.
Analisis sperma
Meski dinamakan analisis sperma, dokter akan melakukan analisis semen atau air mani yang mengandung sperma. Sampel cairan mani yang telah dikumpulkan oleh pasien akan dianalisis oleh dokter untuk mengukur jumlah, bentuk, dan juga pergerakan sperma.
Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan pada alat kelamin serta mengajukan sejumlah pertanyaan untuk memeriksa masalah kesehatan kronis, penyakit, cedera, bahkan riwayat operasi.
USG skrotum
Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu dokter akan melihat apakah terdapat pada varikokel, maupun masalah lain pada testis serta organ pendukung sistem reproduksi lainnya. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan jika diperlukan adanya pemeriksaan lanjutan.
Tes genetik
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan kromosom yang bisa menyebabkan jumlah sperma sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Demikian penjelasan terkait tes darah untuk pemeriksaan hormon reproduksi pria. Jika Ayah ingin melakukan pemeriksaan kesuburan, segera periksakan diri ke klinik fertilitas terdekat. Permasalahan pada organ reproduksi bisa menyebabkan sulit mendapatkan kehamilan.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
- Mengenal Penyebab Dismatur dan Cara Mencegahnya - 10/10/2024
- Mengenal Dokter Fertilitas dan Kapan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi - 09/10/2024
- Berapa Biaya Program Hamil Inseminasi? - 08/10/2024
Artikel Terkait:
- Hati-hati, Torsio Testis yang Perlu Diwaspadai Pria
- Ejakulasi Dini Tak Halangi Punya Buah Hati
- Kualitas Sperma Meningkat Berkat Konsumsi Buah Sehat
- Hipogonadisme, Ketika Hormon Seksual Diproduksi Sedikit
- Perlukah Terapi Hormon Testosteron Agar Gairah Tetap On?
- Penyebab Hormon Testosteron Ayah Menurun
- Hormon Testosteron Rendah Bikin Ayah Tak Bergairah
- Hormon Testosteron dan Sperma Ternyata Tidak Sama