Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Adakah Dampak Terlalu Sering Mengeluarkan Sperma Bagi Tubuh?
Adakah Dampak Terlalu Sering Mengeluarkan Sperma Bagi Tubuh?
Terlalu sering ejakulasi bisa memberikan sejumlah dampak bagi tubuh seperti iritasi hingga mengganggu kehidupan seks.
Ejakulasi adalah proses pelepasan cairan semen atau air mani dan sperma melalui penis oleh seorang pria. Cairan ejakulasi merupakan cairan dari prostat, vesikula seminalis, dan kelenjar bulbouretral ini yang mengandung berbagai macam zat, di antaranya kolesterol, dan asam sitrat.
Pasangan suami istri disarankan untuk berhubungan 2-3 hari sekali. Menurut studi yang diterbitkan oleh Reproductive Biology and Endocrinology, pria yang setiap hari melakukan ejakulasi dalam jangka dua minggu maka dapat memengaruhi kualitas sperma.
Dampak Akibat Sering Mengeluarkan Sperma
Pada prinsipnya, tidak ada larangan atau ketentuan untuk melakukan ejakulasi. Melakukan ejakulasi setiap hari tidak berbahaya karena pria yang memiliki tubuh sehat akan memproduksi sperma setiap harinya dalam jumlah jutaan. Menurut sebuah studi, mengungkapkan jika 74 hari dibutuhkan untuk sperma matang sepenuhnya. Melakukan ejakulasi setiap hari juga tidak akan membuat sperma habis.
Namun terlalu sering mengeluarkan sperma juga bisa mengganggu kualitasnya. Jika kondisi ini terjadi maka Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter karena dapat mengganggu pembuahan nantinya.
Tanya Ferly tentang Promil?
Ada banyak yang menyebut jika ejakulasi dapat meningkatkan risiko rambut rontok hingga menyebabkan kebutaan. Namun, hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan hal tersebut. Beberapa dampak negatif jika melakukan ejakulasi setiap hari, seperti:
Jika melakukan ejakulasi secara kasar dan berlebihan dapat menyebabkan kulit penis iritasi dan mengalami fraktur
- Bisa menyebabkan kecanduan masturbasi
- Kebiasaan ejakulasi mengganggu aktivitas sehari-hari
- Bisa menganggu kehidupan seks jika sese orang lebih memilih untuk melakukan ejakulasi
Pada umumnya, jika melakukan masturbasi tidak berlebihan dan tidak kasar maka tidak akan memberikan efek yang sangat signifikan bagi kesehatan.
Manfaat Ejakulasi Bagi Kesehatan
Mengeluarkan sperma atau ejakulasi dengan melakukan stimulasi seksual yang menggunakan tangan. Aktivitas ini merupakan hal normal yang dilakukan oleh pria. Bahkan, melakukan ejakulasi bisa memberikan manfaat untuk tubuh, seperti:
1. Meningkatkan kualitas tidur
Ejakulasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan merangsang tubuh untuk mengeluarkan sperma. Sama seperti olahraga, aktivitas ini perlu cukup tenaga. Hal ini membantu tidur menjadi lebih berkualitas sehingga tubuh lebih segar saat bangun tidur.
2. Mencegah kecemasan dan tingkat depresi
Berdasarkan National Library of Medicine, masturbasi dapat mencegah kecemasan dan depresi. Hal ini lantaran ketika pria melakukan ejakulasi untuk memuaskan hasrat seksnya tanpa cinta. Manfaat ini memang baik untuk kesehatan namun jangan lupa untuk tetap komunikasikan bersama pasangan.
3. Meningkatkan kualitas seks
Menurut studi yang diterbitkan Journal of Sex Education and Therapy, wanita yang melakukan masturbasi setelah menikah mengalami orgasme yang lebih banyak. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan seks dengan pasangan.
Wanita yang sering melakukan masturbasi memiliki hasrat seksual yang tinggi pula sehingga pria menjadi semakin puas selama berhubungan.
Penelitian menyebutkan jika pasangan yang melakukan ejakulasi secara rutin, baik dengan melakukan masturbasi maupun hubungan intim maka cenderung memiliki hubungan pernikahan yang baik.
Tidak ada batasan mengeluarkan sperma dalam sehari namun ini tergantung pada kondisi tubuh dan kebutuhan masing-masing. Ada yang melakukan beberapa hari sekali, seminggu sekali, atau dua minggu sekali.
4. Mencegah kanker prostat
Melakukan ejakulasi yang teratur bisa menurunkan risiko kanker prostat. Menurut jurnal yang diterbitkan European Urology pada penelitian yang dilakukan terhadap 31.925 partisipan selama hampir 2 dekade, pria yang sering melakukan ejakulasi memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan jika pria berusia 40-49 tahun memiliki risiko lebih rendah mengalami terkena kanker prostat. Intensitas ejakulasi yang dilakukan minimal 21 kali per bulan.
Namun, para peneliti tidak yakin apakah intensitas ejakulasi yang sering dapat melawan kanker prostat maupun jenis kanker lainnya pada pria.
Waktu yang Ideal Mengeluarkan Sperma
Tidak ada spesifikasi kapan waktu yang ideal untuk mengeluarkan sperma ketika masturbasi. Waktu pengeluaran sperma bisa sedini mungkin dalam waktu 5 menit atau masturbasi perlahan selama 30 – 60 menit, tergantung masing-masing pria.
Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 500 pasangan dari 5 negara berbeda menyimpulkan bahwa rata-rata untuk ejakulasi adalah sekitar 5,5 menit pada saat berhubungan. Namun, hal tersebut tergantung pada intensitas rangsangan masing-masing pasangan.
Ejakulasi memang dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun, perlu diwaspadai jika aktivitas harian terganggu karena kecanduan masturbasi. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter jika kondisi ini mengganggu kegiatan sosial maupun kualitas hidup.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
- Fischer, N., et al. (2022). Prevalence of Masturbation and Associated Factors Among Older Adults in Four European Countries. Arch Sex Behav. 2022; 51(3): 1385–1396.
- Rider, J. R., et al. (2016). Ejaculation Frequency and Risk of Prostate Cancer: Updated Results with an Additional Decade of Follow-up. European Urology, Volume 70, Issue 6, December 2016, Pages 974-982.
- Kaestle, C. E., Allen, K. R. (2011). The Role of Masturbation in Healthy Sexual Development: Perceptions of Young Adults. Archives of Sexual Behavior volume 40, pages983–994.
- Levin, R. J. (2006). Sexual activity, health and well-being – the beneficial roles of coitus and masturbation. Sexual and Relationship Therapy, Volume 22, 2007 – Issue 1.
- Robbins, C. L., et al. (2011). Prevalence, Frequency, and Associations of Masturbation with Partnered Sexual Behaviors Among US Adolescents. Arch Pediatr Adolesc Med. 2011;165(12):1087-1093.
- Peran dan Masalah Simfisis Pubis pada Kehamilan - 01/11/2024
- Koriokarsinoma pada Hamil Anggur: Risiko, Gejala, dan Cara Pengobatan - 31/10/2024
- Pahami Fase Praovulasi Biar Promil Berhasil - 30/10/2024
Artikel Terkait:
- Terlalu Lama Duduk, Kualitas Sperma Memburuk?
- Kenali Penyebab Ejakulasi Dini Agar Tidak Terlalu…
- Keluarkan Sperma Setiap Hari, Bahaya Bagi Laki-Laki?
- Oligoasthenoteratozoospermia, Jenis Kelainan Sperma…
- Dampak Torsio Testis Pada Kesuburan
- Prostatitis, Adakah Pengaruhnya pada Kesuburan?
- Hipospadia, Adakah Pengaruhnya pada Kesuburan?
- Sering Konsumsi Telur, Ayah pun Subur