Tahap Program IVF (in vitro fertilization)
Tahap Program IVF (in vitro fertilization) agak awam dikalangan masyarakat dan cenderung misterius yang merupakan istilah yg kurang populer di indonesia. Istilah lain yang lebih populer ialah program hamil bayi tabung. Istilah asingnya pun boleh jadi tidak langsung mudah dipahami IVF in vitro fertilization atau fertilitas.
Daftar Isi
Bagaimana Metode Tahap Program IVF dijalankan?
Dokter kami siap menjelaskan lebih jauh metode ini kepada anda. Pemahaman yang baik merupakan langkah perdana yang tepat dalam setiap terapi kehamilan. Berikut tahap demi tahap yang dilakukan oleh para spesialis Bocah Indonesia.
- Pemantauan siklus menstruasi isteri.
- Stimulasi dan pemantauan ovarium.
- Pematangan oosit, yaitu sel telur yang masih berada di dalam ovarium.
- Pengambilan sel telur.
- Pengambilan sperma.
- Mempertemukan sel telur dan sperma (hasil pembuahan) di cawan. Inilah inti mengapa program ini dinamai bayi tabung. Pembuahan benar-benar dilakukan di luar tubuh isteri.
- Menanam sel telur yang sudah dibuahi (embrio) ke dalam rahim isteri.
Ketika keikutsertaan untuk pertama kalinya pada Tahap program IVF (in vitro fertilization, bayi tabung) belum memberikan hasil sesuai harapan, dokter dapat merekomendasikan untuk berikhtiar menempuh program yang sama untuk kali berikutnya.
Berapa kisaran masa jeda antara dua program kehamilan berbantu tersebut? Dokter akan menentukannya secara spesifik sesuai kondisi masing-masing pasien.
Yang jelas, sebelum transfer embrio dilakukan, akan diberikan suplemen dan bentuk-bentuk terapi lainnya. Boleh jadi dibutuhkan waktu jeda hingga tiga bulan agar semua itu bekerja dan membuat kondisi benar-benar siap untuk menjalani program IVF berikutnya.
Tanya Ferly tentang Promil?
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung
Tahap Program IVF
Dalam tahapan proses program IVF (in vitro fertilization) atau bayi tabung, sperma dan sel telur dipertemukan di luar tubuh isteri. Jika ‘perjodohan’ itu berhasil, maka kelak terbentuk embrio.
Lantas kapan embrio itu akan ditanam ke rahim istri?
Riset yang dipimpin Professor Tim Child, Direktur Medis pada Oxford Fertility, menyimpulkan, proses transfer yang dilakukan pada hari keenam sejak ovulasi akan melipatgandakan peluang keberhasilan tahap program IVF. Lebih tinggi daripada jika dilakukan pada hari ketujuh.
Penelitian itu melibatkan para perempuan yang memiliki siklus menstruasi alami, tanpa bantuan obat-obatan untuk memantik ovulasi. Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi.
Pasca pengambilan sel telur, maka program pengobatan kehamilan berbantu sesungguhnya didesain secara individual sesuai kondisi spesifik pasien.
Misalnya, dokter akan mengarahkan pasien untuk menjalani tes anti- mullerian hormone (AMH) sebelum sel telur diambil. Tes AMH akan menghasilkan gambaran tentang kondisi ovarium serta kuantitas dan kualitas sel telur di dalamnya.
Dengan ovarium yang sehat serta kondisi sel telur yang baik, peluang keberhasilan program bayi tabung IVF (in vitro fertilization) pasien akan lebih tinggi.
Seberapa teratur menstruasi anda? Kapan ovulasi berlangsung? Pada hari apa si Embrio akan dipindahkan dari cawan ke rahim istri? Pelajari rumusnya
Berkat kemajuan dunia medis reproduktif, in vitro fertilization IVF atau teknologi bayi tabung dikenal luas sebagai program penanganan yang amat diandalkan.
Penanganan masalah ketidaksuburan bersifat sangat individual. Sangat menyesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Sebagian pasutri membutuhkan IVF, sementara sebagian lainnya bisa coba diatasi dengan metode-metode alternatif.
Kenali kondisi individual anda. Pahami metode-metode yang tersedia. Lalu tentukan program yang paling tepat. Transparansi, layanan sepenuh hati, adalah komitmen kami di Bocah Indonesia.
Penggunaan Bank Embrio Pada Prosedur IVF
Bagi pasutri yang ingin memanfaatkan layanan bank embrio, isteri akan menjalani prosedur Tahap program IVF (in vitro fertilization, bayi tabung). Dalam prosedur tersebut, isteri diberikan hormon tertentu agar ovariumnya memproduksi sejumlah sel telur. Setelah cukup matang, sel-sel telur akan diambil. Sel telur kemudian dipertemukan dengan sperma di dalam laboratorium, sehingga menjadi embrio. Embrio tersebut lalu dibekukan.
Di samping sebagai teknologi pembentukan bank sperma dan sel telur, cryopreservation juga digunakan untuk mengawetkan embrio.
Emma lahir pada tahun 2017. Sebelum dilelehkan lalu ditanam di dalam rahim ibunya, Emma Wren Gibson adalah embrio yang telah dibekukan selama 24 tahun.
Ibu Emma, yaitu Tina Gibson, menderita cystic fibrosis yang mengganggu kesuburannya. Kerinduannya akan buah hati mendorong ia dan suami menjalani program bayi tabung.
Inilah nama bayi yang berasal dari embrio paling lama dibekukan dalam sejarah. Emma dan Tina adalah satu dari sekian banyak kisah membahagiakan tentang bank embrio dan Tahap program IVF bayi tabung (in vitro fertilization. Kedua teknologi kehamilan berbantu itu tersedia di Klinik Fertilitas Bocah Indonesia.
Kelak, saat pasutri sudah siap untuk hamil, embrio tadi akan ditanam ke dalam rahim isteri. Bayangkan isteri akan menjalani tahap program IVF bayi tabung (in vitro fertilization, IVF) hari ini. Persiapan untuk itu idealnya sudah dimulai paling sedikit sejak tiga puluh hari sebelumnya.
Persiapan ini dibutuhkan untuk memastikan tersedianya pasokan asam folat secara memadai. Asam folat bermanfaat untuk melindungi janin dari gangguan perkembangan otak dan tulang belakang.
Minyak ikan pun kerap direkomendasikan bagi pertumbuhan embrio. Juga konsumsi vitamin D, karena kekurangan vitamin ini diketahui berhubungan dengan autisme.
Tidak hanya bagi isteri lho. Vitamin pra kehamilan juga penting bagi suami, yaitu untuk menopang produksi sperma yang sehat.
Baca Juga: Bagaimana Proses Pengambilan Sel Telur untuk Bayi Tabung?
Tingkat Keberhasilan Program IVF
Keberhasilan tahapan program IVF bayi tabung (in vitro fertilization, IVF) tergantung pada banyak faktor. Usia, kualitas sperma dan sel telur, kondisi kesehatan dasar isteri, teknologi yang digunakan, dan lainnya.
Peluang untuk melahirkan bayi dalam keadaan hidup juga berhubungan dengan frekuensi keikutsertaan pasutri dalam program bayi tabung. Demikian kesimpulan riset sejumlah peneliti dari University of Bristol, Inggris, yang dipimpin oleh Andrew D.A.C. Smith, PhD.
kegigihan, kepasrahan, serta kesiapan biopsikososialmaterial tetap sama sekali tak boleh dikesampingkan.
Sekali lagi, kesuksesan tahap program IVF dipengaruhi oleh sekian banyak unsur individual. Apa pun itu dan siapa pun pasutrinya.
Berdasarkan data temuan mereka, ketika pasutri mengikuti program bayi tabung untuk pertama kalinya, peluang keberhasilannya adalah 29,5 persen. Begitu terus hingga keikutsertaan yang keempat kalinya. Barulah pada program yang keenam kalinya, peluang bagi isteri untuk melahirkan bayi dalam keadaan hidup (setelah menjalani IVF) melonjak ke 65 persen.
Satu hal perlu digaris bawahi berbeda dengan obat-obatan, standar dan kualitas suplemen vitamin tidak sepenuhnya terjaga secara ketat. Karena itu, sebelum mengonsumsi vitamin pra kehamilan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan panduan pilihan suplemen yang paling sesuai kebutuhan anda dan suami.
Program Bayi Tabung (IVF) di Dunia
Menyadari bahwa dunia secara umum menghadapi masalah ketidaksuburan, banyak negara membuat terobosan bagi warganya yang ingin punya keturunan.
Tahapan program IVF bayi tabung (in vitro fertilization, IVF) di Eropa 2,5 kali lebih tinggi daripada di Amerika Serikat. Ini tidak terlepas dari kebijakan pembiayaan yang negara-negara Eropa berikan kepada masyarakat mereka.
Pemerintah Belgia, misalnya, membiayai warganya untuk menjalani program bayi tabung sebanyak 6 kali. Perancis, 4 kali. Belanda, 3 kali.
Di Indonesia, berapa kali setiap pasutri dibiayai untuk menjalani program bayi tabung?