Ultrasonografi dan Perkembangan Teknologi

Ultrasonografi dan Perkembangan Teknologi

USG cek rahim dilakukan untuk mengetahui kondisi rahim maupun organ reproduksi lainnya bagi wanita yang merencanakan program hamil.

Pemeriksaan USG dilakukan untuk memindai organ tubuh menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Meski begitu, prosedur ini tidak menghasilkan paparan radiasi sehingga aman untuk semua pasien. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan USG yang bisa dilakukan.

Nah, salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan untuk mengetahui kondisi organ reproduksi adalah USG. Umumnya, USG yang dilakukan untuk mengecek rahim adalah USG transvaginal, transabdominal, dan transrektal.

Ketiga jenis USG tersebut memiliki fungsi yang sama, yakni untuk mendeteksi kondisi rahim hanya pemeriksaannya dilakukan di lokasi yang berbeda. Umumnya, USG transvaginal merupakan salah satu pemeriksaan yang disarankan untuk mengecek kondisi rahim.

Namun, bagaimana awal mula sejarah USG cek rahim?


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Baca juga: Hasil USG Normal tapi Belum Hamil, Apa Penyebabnya?

Sejarah USG Dari Masa ke Masa

Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, kondisi ini juga berpengaruh terhadap dunia kesehatan, termasuk di antaranya adalah teknologi USG. Bahkan perkembangan USG ini sudah mencapai 5D.

Berikut penjelasan terkait sejarah perkembangan USG dari awal hingga kini berdasarkan jurnal yang diterbitkan Facts, Views, & Vision Obgyn.

  • Pada tahun 1826, Jean Daniel Cooladon, seorang fisikawan dari Swiss, membuat penelitian menggunakan lonceng gereja untuk komunikasi dengan rekannya dari satu kapal ke kapal lainnya melalui dalam air.
  • Pada tahun 1880, Perre Curie dan Jackques Curie dari Prancis menemukan efek piezoelectric. Keduanya sepakat mengungkapkan jika USG bisa menghasilkan gambar dan diterima dalam frekuensi megahertz (MHz).
  • Paul Langevin dan Constantin Cholowsky dari Prancis mengembangkan sebuah perangkat suara echo frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh USG pada tahun 1915. Berawal dari penemuan ini maka lahirlah hidrofon, yang menggunakan transduser dan menggunakan kristal kuarsa yang ditemukan oleh Currie sebelumnya.
  • Pada tahun 1943, Watson-Watt dan timnya menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menciptakan gambar USG 2D. Nah, pada tahun 1949 inilah USG digunakan untuk mendeteksi batu ginjal dan mendeteksi kanker pada jaringan payudara.
  • Seiring berjalannya waktu, Kratochwil menggunakan transduser USG transvaginal menunjukkan pergerakan janin sejak usia kehamilan 7 minggu. Hal ini terjadi pada tahun 1967.
  • Pada tahun 1980-an, teknologi USG diperkenalkan oleh dr. Willyarto S. Wibisono, Sp.OG, yang membawa masuk USG masuk ke Indonesia dari Jerman.
  • Kemudian, Kretztechnic mengembangkan USG transvaginal yang digunakan untuk mengumpulkan oosit atau sel telur dalam program bayi tabung pada tahun 1985.
  • Pada pertengahan tahun 1990-an, teknologi yang semakin berkembang pun menciptakan USG generasi ketiga yaitu 3D dan 4D yang memiliki peranan penting dalam dunia obstetri dan ginekologi.
  • Pada tahun 1995, Wilfred Feichtinger dan Pieter Kemeter dari Vienna menjelaskan jika pengambilan oosit tranvaginal menggunakan jarum kini sekarang menggunakan probe yang menjadi teknik standar dalam USG transvaginal.
  • Akhirnya, pada tahun 2000-an, pengembangan mesin USG transabdominal dengan resolusi tinggi dan USG transvaginal dengan dimensi 3D dan 4D. Penggunaan USG tersebut masih digunakan hingga saat ini.

Baca juga: Amankah Ultrasonografi Saat Menstruasi?

Jika Bunda disarankan untuk melakukan USG transvaginal, tidak perlu khawatir. Prosedur ini hanya dilakukan kurang lebih 5 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pemeriksaan ini juga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh, lho.

Jangan ragu periksakan diri ke dokter jika mengalami tanda-tanda infertilitas. Lakukan pemeriksaan lebih awal membantu Bunda mendapat perawatan dan penanganan yang tepat untuk menentukan program hamil. Yuk, segera periksakan diri dengan USG transvaginal ke klinik fertilitas terdekat! Untukmu, 5 menit* tindakan, dan nggak sakit!

Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Drukker, L., et al. (2020). Introduction to artificial intelligence in ultrasound imaging in obstetrics and gynecology. Ultrasound Obstet Gynecol. 2020 Oct;56(4):498-505. 
  • Campbell, S. (2013). A Short History of Sonography in Obstetrics and Gynaecology. Facts Views Vis Obgyn. 2013; 5(3): 213–229.
dr. Shanty Olivia F.J, Sp. OG, Subsp. FER hires

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji