Beranda » BLOG » Program Hamil » Meski Menyehatkan, Sayuran Ini Ternyata Perlu Dihindari Ibu Hamil
Meski Menyehatkan, Sayuran Ini Ternyata Perlu Dihindari Ibu Hamil
Banyak ibu hamil yang tidak menyadari bahwa ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Selama masa kehamilan, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang seimbang dan bergizi. Salah satu sayuran hijau yang sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin adalah bayam, karena mengandung asam folat.
Sayuran memiliki kandungan nutrisi yang kaya dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin. Namun, nyatanya tidak semua sayuran itu sehat untuk ibu hamil. Berikut beberapa sayur yang perlu ibu hindari.
Sayuran yang Perlu Ibu Hamil Hindari
Berikut ini beberapa sayuran yang tidak dianjurkan dikonsumsi selama hamil:
1. Lidah Buaya
Lidah buaya adalah tanaman yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit atau kecantikan. Namun, selain digunakan secara eksternal, banyak orang juga mengonsumsi lidah buaya dalam makanan seperti teh lidah buaya, jelly lidah buaya, atau bahkan sebagai bahan untuk kue.
Tanya Ferly tentang Promil?
Namun, perlu diingat bahwa penelitian terkait konsumsi lidah buaya masih sangat terbatas. Beberapa efek samping yang telah dilaporkan termasuk kram perut, diare, kencing berwarna merah, hepatitis, ketergantungan, atau sembelit yang semakin parah. Lebih lanjut, penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan lidah buaya dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Mengutip dari Indian Journal of Dermatology, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lidah buaya selama kehamilan dan pada ibu menyusui. Hal ini karena dapat menyebabkan stimulasi kontraksi rahim dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi yang sedang menyusui.
2. Jahe
Jahe banyak disukai masyarakat Indonesia karena dapat menghangatkan tubuh dan melegakan tenggorokan. Bahkan melansir dari WebMd, studi menemukan bahwa mengonsumsi jahe dapat meredakan mual dan muntah pada beberapa wanita hamil .
Namun, meski memiliki banyak khasiat ibu hamil perlu berhati-hati dalam konsumsi jahe, terutama dalam jumlah besar. Beberapa ahli khawatir konsumsi jahe dapat meningkatkan risiko keguguran , terutama dalam dosis tinggi.
Baca Juga : Pentingnya Vitamin Prenatal bagi Ibu Hamil, Simak Penjelasan dan Waktu Konsumsi yang Tepat
Selain itu, konsumsi jahe dalam dosis tinggi atau lebih dari 5 gram sehari dapat meningkatkan kemungkinan efek samping. Penggunaan jahe pada kulit dapat menyebabkan ruam.
Mengonsumsi atau meminum jahe dapat menyebabkan:
- Gas
- Sakit maag
- Gangguan pencernaan
- Iritasi mulut
3. Kentang Mentah
Kentang adalah jenis sayur yang kaya akan karbohidrat dan rendah kolesterol. Sangat baik dikonsumsi untuk ibu hamil yang memiliki kolesterol. Namun, ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi kentang yang belum dimasak atau kentang mentah.
Kentang mengandung pati yang sulit dicerna ketika dikonsumsi dalam keadaan mentah. Makan kentang mentah juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung.
Selain itu, kentang mentah yang disimpan terlalu lama dapat menghasilkan bintik-bintik hijau karena adanya senyawa yang dikenal sebagai solanin. Mengkonsumsi kentang dengan kondisi seperti itu tidak aman.
4. Kecambah
Sayuran hijau umumnya merupakan makanan yang baik untuk dikonsumsi ibu hamil, karena mengandung serat dan nutrisi yang tinggi. Namun, beberapa jenis sayuran hijau dapat mengandung bakteri seperti Salmonella atau E. coli yang dapat menyebabkan infeksi.
Sebuah penelitian dalam Clinical Microbiology and Infection mencatat bahwa infeksi bakteri dalam darah, di antaranya infeksi E. coli merupakan jenis yang paling umum, memiliki potensi fatal selama kehamilan.
Penting untuk menghindari E. coli saat sedang hamil. Infeksi E. coli dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk keracunan makanan, infeksi saluran kemih, dan penyakit pernapasan.
Sekitar 20 persen infeksi E. coli disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, termasuk sayuran hijau dan tunas. Hindari mengonsumsi tunas atau sayuran hijau mentah atau setengah matang, seperti:
- Kacang hijau
- Alfalfa
- Kecambah atau tauge
- Lobak
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mencatat bahwa infeksi E. coli sulit untuk ditentukan sumbernya karena dapat berasal dari banyak sumber yang berbeda. Termasuk dari telur atau daging yang belum matang.
Berhati-hatilah saat membeli sandwich dan salad di restoran atau toko makanan, karena seringkali kecambah mentah dimasukkan ke dalam hidangan tersebut. Selain itu, pastikan Anda tidak mengonsumsi salad dengan protein seperti ayam atau telur yang setengah matang.
5. Pare
Pare adalah sayuran yang sering ditemukan dalam makanan seperti siomay. Beberapa orang mungkin tidak menyukai pare karena rasanya yang pahit. Namun, ternyata rasa pahit pada pare dapat menyebabkan kram perut, gastritis, dan penyakit terkait perut lainnya.
Karena kehamilan bukanlah waktu yang tepat untuk Anda mencoba makanan baru, sebaiknya menghindari konsumsi pare. Namun, jika ibu menyukai pare, disarankan untuk menghindari konsumsi berlebihan karena dapat menyebabkan masalah perut seperti diare, kram perut, dan meningkatkan risiko persalinan prematur.
Menurut penelitian dalam Journal of Clinical & Diagnostic Research, pare mengandung komponen alkali seperti resin, kina, glikosida saponik, dan senyawa obat lainnya yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilan.
Tips untuk Konsumsi Sayur yang Aman untuk Ibu Hamil
Berdasarkan Food & Drug Administration US, ada cara yang aman konsumsi buah dan sayuran selama hamil:
- Selalu konsumsi buah dan sayur dalam kondisi yang matang, jangan konsumsi makanan apa pun dalam kondisi mentah atau setengah matang.
- Bilas buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum dimakan atau disiapkan, terutama buah yang perlu dikupas atau dipotong, seperti melon. Bakteri dapat ditemukan pada kulit luar atau kulitnya.
- Jangan gunakan sabun, detergen, atau larutan pemutih untuk mencuci produk.
- Sebagai tindakan pencegahan tambahan, gunakan sikat sayur kecil untuk menghilangkan kotoran di permukaan.
- Cobalah untuk memotong area sayur atau buah yang rusak atau memar, karena bakteri dapat berkembang biak di tempat tersebut.
Pastikan untuk selalu menjalani pemeriksaan kehamilan secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan untuk memastikan kesehatan kandungan Anda. Segera konsultasikan masalah apa pun yang Anda alami selama kehamilan kepada dokter atau tenaga medis berpengalaman.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
- Medical News Today. Diakses 2023. What foods are off limits while pregnant?https://www.medicalnewstoday.com/articles/324377
- Food & Drug Administration US. Diakses 2023. Fruits, Veggies and Juices – Food Safety for Moms to Be https://www.fda.gov/food/people-risk-foodborne-illness/fruits-veggies-and-juices-food-safety-moms-be
- Indian Journal of Dermatology. Diakses 2023. Aloe vera: A short review https://www.e-ijd.org/article.asp?issn=0019-5154;year=2008;volume=53;issue=4;spage=163;epage=166;aulast=Surjushe
- WebMd. Diakses 2023. Ginger https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/ginger-uses-and-risks
- Journal of Clinical & Diagnostic Research. Diakses 2023. Bottle Gourd (Lagenaria Siceraria) Toxicity: A “Bitter” Diagnostic Dilemma https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4316287/
- Clinical Microbiology and Infection. Diakses 2023. Escherichia coli bacteraemia in pregnant women is life-threatening for foetuses https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1198743X15600568
Artikel Terkait:
- Sudah Tahu Belum? Ini 8 Manfaat Kelengkeng yang Baik…
- USG Kehamilan Pertama Kali, Bunda Perlu Perhatikan Ini
- Fakta Mengenai Kantung Kehamilan yang Perlu Ibu Ketahui
- Ingin Hamil Berhasil? Ini 4 Jenis Vitamin untuk…
- Waduh, Alami Gejala Hamil Tapi Test Pack Negatif?…
- Bisa Dicoba, Ini Program Hamil untuk Haid Tidak teratur
- Sudah Berhubungan di Masa Subur Tapi Tidak Hamil?…
- Hubungan Intim saat Hamil 9 Bulan: Apa yang Perlu…