Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Saluran Kemih Pria: Penyebab dan Cara Mencegahnya
Saluran Kemih Pria: Penyebab dan Cara Mencegahnya
Saluran kemih merupakan salah satu bagian penting dalam proses produksi urine dalam tubuh dan membuangnya dari tubuh melalui penis. Saluran kemih pada pria, terdiri dari kandung kemih, ginjal, ureter dan uretra.
- Kandung kemih: merupakan organ yang memiliki bentuk kantong atau balon yang berfungsi untuk menampung urine
- Ginjal: merupakan organ yang memiliki peran dalam memproduksi urine
- Ureter: merupakan saluran kembar yang berfungsi dalam membawa urine dari ginjal ke kandung kemih
- Uretra: merupakan saluran tunggal yang berperan dalam membawa urine dari kandung kemih untuk melewati prostat dan keluar dari tubuh melalui penis.
Baca juga: Kandung Kemih: Anatomi, Fungsi, dan Berbagai Infeksinya
Apa Itu Infeksi Saluran Kemih Pria?
Saluran kemih bisa mengalami infeksi jika terdapat bakteri yang menumpuk di dalamnya. Dibandingkan pria, wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi ini.
Gangguan ini bisa berasal dari infeksi, penurunan fungsi otot, pembentukan batu, hingga adanya masalah pada saraf yang berperan untuk mengatur aliran urine dari kandung kemih.
Berikut beberapa gangguan yang bisa terjadi, seperti:
Tanya Mincah tentang Promil?
1. Inkontinensia urine
Kondisi ini terjadi ketika fungsi saraf atau otot pada kandung kemih dan saluran kemih mengalami gangguan. Hal ini menyebabkan proses buang air kecil yang tidak terkontrol dan bahkan sering menyebabkan penderitanya mengompol. Inkontinensia urine biasanya dialami oleh lansia.
2. Sindrom nefrotik
Gangguan yang mungkin dialami adalah sindrom nefrotik. Kondisi ini terjadi ketika terjadinya peningkatan kadar protein dalam urine. Hal ini lantaran adanya kerusakan pada nefron ginjal yang fungsinya untuk menyaring limbah serta cairan berlebih dari darah.
Biasanya, pasien yang mengalami sindrom nefrotik mengalami pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Penyakit ini merupakan masalah bawaan akibat kelainan membrane atau akibat penyakit autoimun dan metabolik, seperti diabetes, amiloidosis, SLE, maupun lainnya.
3. Infeksi saluran kemih
Salah satu gangguan yang cukup umum dialami adalah infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa terjadi pada saluran kemih hingga ginjal. Penyakit ini lebih berisiko dialami oleh wanita dibandingkan pria karena ukuran uretra atau saluran tunggal yang membawa urine ini lebih pendek.
4. Sindrom nefritik
Sindrom ini terjadi ketika terjadi peradangan yang bisa menyebabkan ginjal mengalami pembengkakan. Hal ini tentu menimbulkan nyeri pada panggul, nyeri saat buang air kecil, hingga adanya perubahan warna pada urine menjadi keruh atau kemerahan. Gangguan ini bisa dipicu karena adanya riwayat infeksi serta peradangan.
5. Uretritis
Uretritis merupakan kondisi uretra yang mengalami peradangan. Biasanya, disebabkan oleh infeksi bakteri yang berkembang pada saluran kemih. Gejala yang muncul, meliputi rasa nyeri, atau adanya peningkatan frekuensi buang air kecil.
6. Batu saluran kemih
Kondisi ini terjadi karena adanya endapan mineral pada urine yang mengkristal pada sistem urinaria.
Semakin besar ukuran batu yang terbentuk maka semakin tinggi pula risiko timbulnya penyakit. Beberapa risiko penyakit tersebut, seperti batu ginjal, batu ureter, atau batu kandung kemih.
7. Gagal ginjal
Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak mampu lagi untuk menyaring darah dan membuang racun dari tubuh. Kerusakan pada ginjal ini terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari dehidrasi berat, hipertensi, adanya penggunaan obat-obat tertentu, serta diabetes yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Apa Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Pria?
Beberapa gangguan atau masalah kemih yang dialami pria, bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
1. Kurang minum air
Nah, perlu Ayah ketahui risiko kekurangan minum air putih bisa menyebabkan gangguan pada saluran kemih. Oleh sebab itu, pentingnya memenuhi asupan air putih atau cairan setiap harinya.
Kurang mengonsumsi air putih bisa menyebabkan perkembangan bakteri dalam urine sehingga menyebabkan Ayah bisa mengalami infeksi pada saluran kemih.
2. Kebiasaan menahan buang air kecil
Ketika Ayah memiliki kebiasaan menahan buang air kecil maka risiko yang akan ditimbulkan adalah infeksi saluran kemih. Hal ini lantaran bakteri bisa menginfeksi saluran urinaria tersebut. Saat menahan pipis, urine yang menumpuk bisa menjadi media atau tempat bakteri berkembang biak sehingga menyebabkan infeksi.
3. Tidak buang air kecil setelah berhubungan seksual
Ketika selesai berhubungan seksual, disarankan untuk melakukan buang air kecil untuk menghilangkan bakteri yang mungkin bisa masuk ke dalam kelamin. Hal ini terjadi karena penetrasi saat aktivitas seksual dapat mendorong bakteri masuk ke dalam saluran urinaria. Selain itu, pastikan untuk memastikan kelamin sudah dibersihkan dengan tepat.
4. Masalah prostat
Pembesaran prostat atau yang juga dikenal Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan pertumbuhan pada kelenjar prostat pada ukuran yang tidak normal. Pasalnya, peluang seorang pria mengalami kondisi bisa bertambah seiring usia, seperti:
- 1 dari 12 pria pada usia 31-40 tahun
- 1 dari 2 pria pada usia 51-60 tahun
- 8 dari 10 pria pada usia di atas 80 tahun
Baca juga: Wanita Menopause Berisiko Alami Infeksi Saluran Kemih?
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Saluran Kemih?
Agar saluran ini dapat berfungsi dengan optimal, penting menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatannya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti:
1. Perbanyak minum air putih
Salah satu cara agar saluran urinaria tetap terjaga kesehatannya maka disarankan untuk banyak minum air putih. Hal ini agar tubuh dapat memproduksi urine dengan optimal. Urine dapat membantu mengeluarkan bakteri jahat dari kandung kemih maupun saluran kemih lainnya.
2. Hindari duduk terlalu lama
Ayah, kebiasaan duduk terlalu lama bisa meningkatkan risiko gangguan pada sistem urinaria. Biasanya, ditandai dengan aliran urine melemah, frekuensi buang air kecil yang meningkat, hingga pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna. Oleh sebab itu, bagi pekerja kantoran disarankan untuk melakukan peregangan setiap 15-30 menit sekali.
3. Menjaga kebersihan area genital
Kebersihan area genital penting dijaga untuk mencegah bakteri masuk ke dalam organ intim. Hal ini juga berlaku ketika Ayah selesai melakukan hubungan seksual atau aktivitas seksual untuk tetap membersihkan area genital agar bakteri tidak masuk ke dalamnya.
4. Latihan otot dasar panggul
Menjaga otot dasar panggul bisa dilakukan dengan rutin atau perbanyak senam kegel. Hal ini lantaran senam kegel dapat melatih kekuatan otot panggul serta dapat membantu mengoptimalkan fungsi dari saluran kemih, terutama dalam mengontrol pengeluaran urine.
Itu dia beberapa gangguan yang bisa dialami oleh pria. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami beberapa gejala yang tidak biasa.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- The Urinary Tract & How It Works. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (2020).
- Urinary Tract. National Cancer Institute.
- Anatomy of the Urinary System. John Hopkins Medicine.
Artikel Terkait:
- Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Diagnosa dan Pengobatan
- Ciri Infeksi Saluran Kemih yang Berat dan Cara Mengobatinya
- Gejala Preeklamsia dan Cara Mencegahnya
- Kandung Kemih: Anatomi, Fungsi, dan Berbagai Infeksinya
- Toksoplasmosis – Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
- Gonore : Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Cara Mengobati
- Prolaps Uteri (Turun Rahim): Gejala, Penyebab dan…
- 3 Penyebab Disfungsi Seksual - Gejala dan Cara Mengobati