Review Film Joy: The Birth of IVF, Kisah Nyata Awal Mula Bayi Tabung

Joy The Birth of IVF

Film Joy mengisahkan tentang awal mula perjalanan program bayi tabung (IVF) yang dilakukan oleh Lesley Brown berhasil.

Ayah Bunda sudah menonton salah satu film Netflix yang berjudul Joy? Film ini menceritakan tentang program bayi tabung pertama kali yang dijalani oleh pasangan Peter Brown dan Lesley  Brown pada tahun 1970-an.

Sinopsis Film Joy: The Birth of IVF

Film ini menceritakan bagaimana perjuangan para ilmuwan, yaitu Robert Edwards seorang peneliti yang visioner, Jean Purdy seorang perawat muda, dan Patrick Steptoe seorang ahli bedah yang memiliki mimpi dan tujuan sama, dalam penelitian mereka untuk membantu pasangan yang mengalami infertilitas dengan melakukan program bayi tabung untuk memiliki keturunan.

Joy: The Birth of IVF mengambil sudut pandang dari Jean Purdy, perawat muda yang juga seorang ahli embrio. Dalam film ini juga menggambarkan bagaimana kegigihan Jean Purdy dalam membantu peneliti dr. Robert Edwards dan Patrick Steptoe demi mewujudkan keberhasilan bayi tabung.

Baca JugaReview Film Catatan Harian Menantu Sinting (2024): Perjuangan Dalam Menanti Keturunan


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Jatuh Bangun Dalam Penelitian Bayi Tabung

Perjuangan yang mereka lakukan selama 10 tahun, tidak luput dari jatuh bangun kegagalan dalam penelitian maupun sejumlah tantangan yang mereka hadapi.

Penelitian mereka dalam mewujudkan program bayi tabung ini diikuti oleh beberapa wanita yang mengalami infertilitas dan ingin memiliki keturunan. Bahkan mereka memberikan nama untuk kelompok mereka dengan sebutan kelompok “Ovum”.

Para wanita ini dengan sabarnya melakukan suntik hormon secara rutin dalam proses stimulasi bayi tabung. Namun, perjuangan mereka baru dimulai, di mana satu-persatu wanita yang ikut dalam penelitian tersebut tidak mengalami keberhasilan dalam bayi tabung.

Rachel, salah satu wanita yang berhasil hamil, dinyatakan mengalami kehamilan ektopik setelah embrio yang telah dimasukkan kembali ke dalam rahim, tidak menempel pada posisi yang seharusnya. Embrio yang harusnya menempel pada dinding rahim justru menempel pada tuba falopi. Hal ini pun mengharuskan Rachel untuk melakukan tindakan dan bayi tabung dinyatakan gagal.

Berbagai Tantangan dari Masyarakat dan Pemerintah

Tidak hanya menghadapi kegagalan, jatuh bangun ketiga ilmuwan tersebut dalam mewujudkan keberhasilan bayi tabung tidaklah mudah. Berbagai rintangan baik dari masyarakat dan pemerintah harus mereka hadapi.

Inovasi ketiga ilmuwan ini dalam mengembangkan teknologi reproduksi pada tahun 70-an, khususnya bayi tabung, secara terang-terangan ditolak pemerintahan, dunia medis, hingga gereja. Tak ayal, penelitian ini menimbulkan gejolak yang cukup besar bahkan disorot oleh media.

Hubungan antara Jean dan sang ibu, Gladys May, renggang akibat sang ibu tidak mendukung yang dilakukan putrinya dalam mewujudkan kehamilan dengan inovasi terbaru. Sang ibu yang merupakan jemaat gereja yang patuh, menganggap jika yang dilakukan sang putri tidak sesuai dengan ajaran agama.

Namun, upaya Robert, Jean, dan Patrick tetap gigih dalam mewujudkan kehamilan bagi wanita yang mengalami infertilitas. Hingga akhirnya, Robert melakukan evaluasi terkait penyebab kegagalan yang terjadi pada wanita yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Setelah mengalami kegagalan dan sempat merasa putus asa, Jean mengundurkan diri dan kembali untuk merawat sang ibu yang jatuh sakit. Begitupun Robert Edwards yang akhirnya mundur dari penelitian tersebut dan memilih untuk terjun ke dalam dunia politik.

Setelah Percobaan 10 Tahun Program Hamil Bayi Tabung

Dedikasi serta perjuangan Robert Edwards, Patrick Steptoe, dan Jean Purdy tidak berhenti sampai di situ, sebab ketiganya kembali melanjutkan penelitian tersebut. Hingga akhirnya, salah satu pasangan yang mengalami infertilitas, yaitu Lesley Brown dan John Brown.

Untuk pertama kalinya bayi tabung yang dijalani berhasil dan melahirkan bayi perempuan bernama, Louise Joy Brown pada tahun 1978. Pada rentang tahun 1969-1978, dr. Robert, dr. Patrick, dan Jean membantu 282 wanita yang memiliki masalah infertilitas dan menghasilkan 5 kehamilan dan 2 kelahiran berjalan sukses, melahirkan Louise dan Alastair. Sejak kelahiran Louise, 12 juta bayi dari hasil program bayi tabung telah lahir ke dunia.

Film ini menunjukkan bagaimana perjuangan ketiga peneliti tersebut dalam inovasi mengatasi infertilitas melalui program hamil bayi tabung (IVF). Joy: The Birth of IVF ini juga menunjukkan bagaimana penanganan infertilitas merupakan salah satu hal yang penting dan perlu penanganan yang serius.

Fakta menariknya, di tengah semangat dan perjuangan Jean Purdy dalam membantu penanganan infertilitas, perawat muda tersebut mengalami endometriosis tingkat parah. Ia pun meninggal lebih dahulu pada tahun 1985 setelah berjuang melawan kanker.

Meskipun pada awalnya ditentang oleh pemerintah, masyarakat, dan agama, kini berkat teknologi dan inovasi dalam dunia kesehatan tersebut mampu membantu mengatasi permasalahan kesuburan dan membantu banyak pasangan dalam memiliki keturunan.

Di akhir film, Robert Edwards tetap ingin mencantumkan nama Jean Purdy pada plakat di RS Kershaw, Oldham, Inggris.

Hingga kini, plakat di depan rumah sakit bertuliskan Robert Edwards, Patrick Steptoe, serta Jean Purdy, masih terpajang dengan kokoh. Menjadi bukti bahwa dalam perjalanan mencapai garis dua, perjuangan selalu dibutuhkan, dan #SelaluAdaHarapan. 

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji