Beranda » BLOG » Gaya Hidup » 4 Tips Aman Puasa Saat Hamil yang Mudah Dicoba
4 Tips Aman Puasa Saat Hamil yang Mudah Dicoba
Puasa bisa dilakukan oleh ibu hamil jika kondisi kehamilannya cukup aman namun perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Puasa memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan termasuk untuk ibu hamil, dengan catatan kondisi ibu maupun janin dalam keadaan sehat dan memungkinkan untuk puasa. Ibu hamil dilarang berpuasa jika memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dapat memengaruhi janin.
Ibu hamil dapat dikatakan aman berpuasa jika telah mendapat persetujuan dari dokter terkait kondisinya. Hal ini lantaran berpuasa dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti dehidrasi, anemia, hingga diabetes gestasional. Oleh sebab itu, penting melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani puasa.
Jika dokter mengizinkan ibu hamil untuk berpuasa maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kebutuhan cairan, kalori, hingga nutrisi tercukupi. Perlu diingat, ibu hamil tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi untuk dirinya sendiri melainkan harus membaginya dengan janin yang dikandung.
Pada dasarnya, puasa tidak memberikan efek negatif pada janin hanya kesehatan janin dan kandungan harus dipastikan dalam keadaan sehat.
Tanya Ferly tentang Promil?
Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil
Ketika dokter telah mengizinkan untuk berpuasa berdasarkan pemeriksaan kondisi kehamilan pada ibu dan janin maka disarankan untuk tetap menjaga pola hidup sehat agar kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan terpenuhi. Berikut beberapa tips puasa pada saat hamil yang dapat dilakukan.
Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Instan? Kenali Faktanya
1. Penuhi kebutuhan cairan yang cukup
Kebutuhan cairan harus terpenuhi dengan baik pada saat puasa, mengingat tubuh akan istirahat dari makan dan minum selama 12 jam. Ibu hamil disarankan untuk minum air putih minimal 10 gelas atau sekitar 2,3 liter setiap harinya. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan pada sahur dan berbuka untuk mencegah tubuh dari dehidrasi.
2. Konsumsi asupan nutrisi yang sehat
Selama berpuasa, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang sehat. Sebaiknya, konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayuran, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk mencegah sembelit pada saat puasa.
Pada saat berbuka puasa sebaiknya hindari mengonsumsi makanan atau minuman manis yang berlebihan. Sebaliknya, disarankan untuk mengonsumsi air puti, jus tanpa gula, buah, atau sup hangat untuk mengembalikan energi.
Sedangkan pada saat sahur, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti gandum dan makanan yang kaya akan serat seperti sayuran.
3. Istirahat yang cukup
Ibu hamil harus memiliki waktu istirahat yang cukup. Hal ini lantaran jika waktu istirahat kurang maka bisa memengaruhi kondisi ibu dan janin. Sebaiknya, tidur yang cukup pada malam hari serta istirahat sejenak pada saat jam istirahat di kantor.
4. Hindari melakukan olahraga berat
Meski puasa, olahraga tetap perlu dilakukan termasuk pada ibu hamil. Namun, hindari melakukan olahraga berat yang membutuhkan energi cukup banyak. Olahraga berat juga cukup berbahaya jika dilakukan ibu hamil tanpa pendampingan sang ahli. Cukup melakukan olahraga ringan, seperti jalan santai, yoga, atau berenang.
Ibu hamil diperbolehkan puasa jika kondisi kesehatan ibu dan janin dinyatakan aman oleh dokter. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang mengaruskan ibu hamil untuk puasa dan harus mendapat penanganan yang tepat oleh dokter, seperti:
- Mual dan muntah
- Demam
- Sakit kepala
- Gejala dehidrasi seperti merasa haus, lemas, jarang buang air kecil, dan urin beraroma tajam dan berwarna gelap.
- Kram perut
- Sakit menyerupai kontraksi
Jika ibu hamil mengalami kondisi tersebut maka sebaiknya segera batalkan puasa dengan mengonsumsi cairan rehidrasi. Setelah itu, segera periksakan diri ke dokter.
Manfaat Puasa untuk Ibu Hamil
Berpuasa untuk ibu hamil memberikan sejumlah manfaat seperti yang diperoleh pada orang yang berpuasa pada umumnya. Berikut beberapa manfaat puasa untuk ibu hamil:
1. Mengontrol berat badan saat hamil
Berpuasa dapat membantu menurunkan berat badan pada ibu hamil. Ibu hamil umumnya sering merasa lapar lebih cepat. Kondisi ini tentu bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan yang signifikan. Berpuasa dapat membantu ibu hamil mengontrol berat badan dengan makan hanya pada malam hari.
2. Menjaga kesehatan jantung
Puasa dapat mengurangi risiko masalah kesehatan yang rawan dialami ibu hamil, seperti kolesterol tinggi, hipertensi, serta penyakit jantung. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut terkait manfaat ini.
3. Memperbaiki metabolisme tubuh
Ibu hamil yang berpuasa juga bisa memperbaiki metabolism tubuh. Pada saat berpuasa, sel dalam tubuh akan memperbaiki sistem metabolisme tubuh yang mengalami gangguan dan membersihkan sisa-sisa kotoran di dalamnya.
4. Menurunkan risiko diabetes
Manfaat puasa yang dapat dirasakan oleh ibu hamil adalah bisa menurunkan risiko diabetes. Hal ini lantaran bepruasa bisa menurunkan kadar gula dalam darah serta meningkatkan kinerja insulin pada tubuh sehingga ibu hamil bisa menurunkan risiko penyakit diabetes.
Risiko Puasa Saat Hamil
Bagi ibu hamil, usia kandungan trimester pertama merupakan masa yang penting dalam pertumbuhan serta perkembangan janin. Pada usia kandungan trimester pertama ini, organ janin mulai terbentuk. Banyak ibu hamil yang menjaga kehamilannya dengan intens pada usia kehamilan ini, termasuk dalam menjaga asupan nutrisi yang cukup bagi ibu dan juga janin.
Pada saat puasa, asupan makanan dan minuman akan terbatas. Hal yang dikhawatirkan adalah ibu hamil yang mengandung usia kehamilan trimester pertama yang bisa memiliki risiko tinggi melahirkan bayi secara prematur maupun berat badan bayi di bawah normal.
Beberapa masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh ibu hamil jika puasa saat trimester 1, seperti:
- Sakit kepala
- Dehidrasi
- Asam lambung naik
- Tubuh terasa lemas
Nah, itu dia beberapa tips aman puasa pada saat hamil. Jangan lupa tetap menerapkan pola hidup sehat dan ikuti sejumlah tips di atas agar puasa tetap nyaman dan aman.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- Safari, K., et al. (2019). Perspectives and pregnancy outcomes of maternal Ramadan fasting in the second trimester of pregnancy. BMC Pregnancy and Childbirth volume 19, Article number: 128.
- Glazier, J. D., et al. (2018). The effect of Ramadan fasting during pregnancy on perinatal outcomes: a systematic review and meta-analysis. BMC Pregnancy and Childbirth volume 18, Article number: 421.
- Beerman, K. (2019). Fasting during the second trimester of pregnancy may be particularly harmful. American Society for Nutrition
- Koletzko, B., et al. Diet and Lifestyle Before and During Pregnancy – Practical Recommendations of the Germany-wide Healthy Start – Young Family Network. Geburtshilfe Frauenheilkd. 2018 Dec; 78(12): 1262–1282.
Artikel Terkait:
- Mau Cepat Hamil? Ini 6 Obat Penyubur Kandungan Alami…
- 6 Tips Agar Cepat Hamil di Bulan Puasa, Sudah Coba?
- 7 Cara Mudah Menghilangkan Nyeri Haid
- 4 Tips Memilih Produk Perawatan Tubuh Aman Saat Promil
- 6 Inspirasi Menu Diet Saat Puasa, Mau Coba?
- 4 Jenis Olahraga Saat Puasa Agar Tubuh Tetap Bugar
- 6 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan yang Harus Kamu Ketahui
- 5 Minuman untuk Program Hamil yang Sehat dan Aman Dikonsumsi