Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Probiotik, Betulkah Bermanfaat untuk Kesuburan Pria?
Probiotik, Betulkah Bermanfaat untuk Kesuburan Pria?
Studi terbaru mengungkap kemampuan probiotik dalam mengatasi gangguan kesuburan pada pria.
Air mani pria atau istilah medisnya, semen, adalah campuran yang terdiri dari sel-sel sperma dan cairan bernutrisi. Sesungguhnya, ini merupakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba. Mikroba atau mikroorganisme adalah makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil dan hanya bisa dilihat melalui bantuan mikroskop. Secara umum, mikroba dapat berupa bakteri, virus, atau jamur. Namun dalam artikel ini, mikroba merujuk kepada bakteri, yang dapat memberi pengaruh positif maupun negatif bagi kesehatan manusia.
Dahulu, tidak adanya pertumbuhan mikroba pada sampel jaringan atau cairan tubuh manusia diartikan sebagai tidak adanya infeksi bakteri. Akan tetapi, studi-studi terkini mengungkap bahwa mikroba-mikroba ini ada yang secara normal hidup di dalam tubuh manusia—selanjutnya disebut dengan flora normal—dan berperan penting dalam berbagai proses tubuh.
Setiap individu, memiliki flora normal yang berbeda, dengan spesies tertentu berkoloni pada lokasi tubuh tertentu. Flora normal ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam menjaga keseimbangan sistem biokimia, metabolisme, dan kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, dampaknya sangat besar terhadap kesehatan manusia, termasuk kesehatan reproduksi.
Flora normal dalam sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria, yang dulu dianggap steril, kini dikenal sebagai mozaik komunitas mikroba yang kompleks. Jenis mikroba yang dominan pada saluran reproduksi pria, antara lain bakteri Corynebacterium, Streptococcus, dan Staphylococcus. Komposisinya di dalam saluran ini bervariasi tiap individu, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perilaku seksual, praktik kebersihan pribadi, serta ada tidaknya infeksi menular seksual (IMS).
Tanya Ferly tentang Promil?
Flora normal pada saluran reproduksi pria bisa ditemukan mulai dari testis sebagai penghasil sperma dan epididimis tempat pematangannya. Demikian pula, vesikula seminalis sebagai tempat penampungan sperma, serta prostat sebagai kelenjar utama yang memproduksi air mani, memiliki flora normalnya tersendiri, yang memengaruhi komposisi dan kesehatan cairan sperma. Lubang uretra, yang terhubung dengan lingkungan eksternal, memiliki koloni mikroba yang juga memengaruhi fungsi dan kesehatannya. Terakhir, kulit penis, juga mengandung flora normal yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya, yakni sirkumsisi atau sunat.
Hingga kini, fungsi flora normal yang tinggal di dalam saluran reproduksi pria belum sepenuhnya dipahami. Namun, para pakar berteori bahwa flora normal tersebut memengaruhi respon peradangan dan kekebalan tubuh, yang berperan penting dalam kesuburan dan keberhasilan reproduksi, serta dalam melindungi organ terhadap serangan kuman berbahaya.
Flora normal dan kesuburan pria
Sejumlah studi menemukan bahwa ketidakseimbangan koloni flora normal di saluran reproduksi pria berkaitan dengan berbagai macam kelainan sperma, seperti jumlah sperma sedikit (oligozoospermia), pergerakan sperma lemah (asthenozoospermia), dan bentuk sperma tidak normal (teratozoospermia). Semua ini tentu berpengaruh pada kualitas dan kemampuan sperma dalam membuahi sel telur.
Ketidakseimbangan flora normal ini ditandai oleh perubahan bermakna pada komposisi optimal koloni mikroba, yang memicu terjadinya gangguan pada fungsi metabolisme di saluran reproduksi pria. Secara spesifik, ketidakseimbangan ini diyakini memengaruhi kesuburan pria melalui dua mekanisme utama.
1. Adanya stres oksidatif.
Ketidakseimbangan antara produksi spesies oksigen reaktif (ROS) dan antioksidan alami tubuh, berhubungan dengan infertilitas pria. ROS adalah produk samping dari proses metabolisme.
Adanya peradangan dan respon kekebalan juga memicu terbentuknya ROS. Dalam jumlah tertentu, ROS tidak berbahaya, namun bila jumlahnya berlebihan dapat merusak DNA sperma.
Kerusakan DNA sperma selanjutnya berdampak negatif pada kualitas sperma dan meningkatkan kerentanan sperma terhadap kelainan genetik.
2. Perubahan komposisi flora normal usus.
Studi menemukan bahwa perubahan komposisi mikroba usus berkaitan dengan fungsi dan pergerakan sperma yang buruk.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa komposisi mikroba di dalam berbagai sistem tubuh dipengaruhi oleh apa yang dimakan. Adanya perubahan komposisi flora normal usus, selanjutnya akan memengaruhi pula komposisi flora normal di sistem reproduksi pria.
Manfaat probiotik untuk kesuburan pria
Pada kasus komposisi mikroba yang tidak seimbang dan ada kelebihan ROS, campuran probiotik dan prebiotik dengan antioksidan dapat menjadi cara untuk menciptakan lingkungan yang lebih optimal untuk sel sperma. Probiotik mengandung mikroba hidup yang bersifat baik, sementara prebiotik adalah makanan bagi mikroba-mikroba baik tersebut.
Di antara berbagai macam jenis bakteri, tujuh genus berikut paling sering digunakan sebagai suplemen probiotik: Lactobacillus, Bifidobacterium, Saccharomyces, Streptococcus, Enterococcus, Escherichia, dan Bacillus.
Beberapa hasil studi yang mendasari penggunaan probiotik pada kesuburan pria adalah sebagai berikut:
- Studi pertama yang mempelajari hubungan probiotik dan kualitas sperma manusia dilakukan secara in vitro atau di dalam laboratorium. Sebagai studi awal, studi ini mampu membuktikan potensi kombinasi 3 jenis bakteri Lactobacillus (Lactobacillus brevis [CD2], Lactobacillus salivarius [FV2], dan Lactobacillus plantarum [FV9]) dalam melindungi sperma manusia dari ROS pada kasus gangguan vagina. Dengan demikian, meningkatkan potensi terjadinya pembuahan.
- Studi berikut menunjukkan kemampuan probiotik dalam meningkatkan parameter kualitas sperma dan hormon-hormon yang terkait dengan kesuburan. Pada pemberian probiotik Lactobacillus rhamnosus CECT8361 dan Bifidobacterium longum CECT7347, parameter kualitas sperma pada pria yang didiagnosis asthenozoospermia membaik secara signifikan. Pemberian probiotik tersebut meningkatkan pergerakan sperma hingga 6 kali lipatnya, berkurangnya fragmentasi DNA, serta menurunnya kadar hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida adalah agen sitotoksik (mematikan sel) yang kadarnya harus dibuat serendah mungkin melalui aksi pertahanan enzim antioksidan.
- Di tahun 2017, Maretti dan Cavallini menemukan bahwa setelah pengobatan dengan Flortec (satu sachet mengandung Lactobacillus paracasei B21060) pada pria infertil, parameter-parameter seperti volume air mani, konsentrasi sperma, pergerakan cepat lurus, dan persentase bentuk khas sperma meningkat secara bermakna. Hormon-hormon kesuburan juga meningkat. Perubahan-perubahan ini tidak ditemukan pada kelompok pria infertil yang diberi zat kontrol (pati).
Di tahun 2020, Helli menemukan bahwa penanda peradangan seperti malondialdehida, CRP, dan TNFα sangat berkurang setelah pria infertil dibeli probiotik dari spesies Lactobacillus dan Bifidobacteria.
Penutup
Oleh karena komposisi mikroba usus dipengaruhi oleh apa yang dimakan, ini mendasari banyaknya studi tentang suplementasi probiotik sebagai cara untuk meningkatkan kesuburan pria.
Efek yang menguntungkan dari probiotik pada kesuburan dan hormon-hormon pria ini telah ditunjukkan dalam berbagai studi. Efek sampingnya pun minimal.
Meski hasilnya menjanjikan, penting untuk diketahui bahwa diperlukan lebih banyak studi untuk menjelaskan efek ini sepenuhnya dan untuk menentukan jenis, dosis, serta regimen probiotik yang paling efektif untuk mengatasi berbagai bentuk gangguan kesuburan pada pria.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Feng T, Liu Y. Microorganisms in the reproductive system and probiotic’s regulatory effects on reproductive health. Computational and structural biotechnology journal. 2022 Jan 1;20:1541-53.
- Helli B, Kavianpour M, Ghaedi E, Dadfar M, Haghighian HK. Probiotic effects on sperm parameters, oxidative stress index, inflammatory factors and sex hormones in infertile men. Human Fertility. 2022 May 27;25(3):499-507.
- Kaltsas A, Zachariou A, Markou E, Dimitriadis F, Sofikitis N, Pournaras S. Microbial Dysbiosis and Male Infertility: Understanding the Impact and Exploring Therapeutic Interventions. Journal of Personalized Medicine. 2023 Oct 13;13(10):1491.
- Magill RG, MacDonald SM. Male infertility and the human microbiome. Frontiers in Reproductive Health. 2023 Jun 9;5:1166201.
- Wang H, Xu A, Gong L, Chen Z, Zhang B, Li X. The microbiome, an important factor that is easily overlooked in male infertility. Frontiers in Microbiology. 2022 Mar 2;13:831272.
Artikel Terkait:
- Mitos dan Fakta Varikokel: Benarkah Sebuah Ancaman…
- 5 Cara Menjaga dan Merawat Testis yang Penting untuk Pria
- Konsultasi Kriopreservasi Sperma untuk Pria
- 5 Kelainan Sperma pada Pria yang Dapat Memengaruhi Kesuburan
- Kenali Penyebab Varikokel dan Pengaruhnya Pada…
- Riwayat Gondongan dan Pengaruhnya Pada Kesuburan Pria
- Benarkah Minum Soda Memengaruhi Kesuburan pada Pria?
- Antioksidan, Benarkah Meningkatkan Kesuburan Pria?